Keturunan Suku Asli Karibia yang Dianggap Punah Ternyata Masih Hidup

21 Februari 2018 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi suku Taino. (Foto: Stephan Herz/Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suku Taino. (Foto: Stephan Herz/Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Suku Taino adalah suku asli yang tinggal di Karibia. Keberadaan mereka semula diduga telah punah sejak orang Eropa datang ke Amerika dan mengkoloni wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Setengah abad setelah kedatangan Christopher Columbus ke benua Amerika, penduduk asli Karibia yang semula berjumlah ratusan ribu turun menjadi hanya 500 orang akibat penyakit, perbudakan, dan lainnya.
Bahkan, Suku Taino diduga sudah lama musnah sampai akhirnya sebuah bukti DNA terbaru menunjukkan bahwa garis keturunan mereka masih hidup.
“Ini penemuan yang luar biasa,” kata Hannes Schroeder, arkeolog genetik dari University of Copenhagen di Denmark.
“Kebanyakan buku sejarah mengatakan orang asli Karibia sudah punah, tapi orang-orang yang menyebut diri mereka Taino ini bisa jadi adalah keturunan mereka,” kata Schroeder dilansir Science Alert. “Sekarang kami tahu kalau mereka benar. Ada penerus gen mereka di Karibia.”
Untuk memastikan masa depan suku Taino, Schroeder dan rekan-rekan penelitinya mencari tahu masa lalu suku tersebut hingga pada masa 500 tahun sebelum Columbus datang ke Amerika.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, para peneliti menemukan area pemakaman dari suku kuno yang bernama Lucayan di sebuah gua raksasa yang bernama Preacher’s Cave di Pulau Bahama. Lucayan adalah cabang suku dari Taino yang merupakan penghuni asli Bahama.
Rahang bawah di Preacher’s Cave di Pulau Bahama. (Foto: Jane Day/Research Atlantica)
zoom-in-whitePerbesar
Rahang bawah di Preacher’s Cave di Pulau Bahama. (Foto: Jane Day/Research Atlantica)
Salah satu kerangka yang ditemukan di sana adalah milik seorang wanita yang tinggal di beberapa titik antara abad ke-8 dan ke-10, dan giginya masih awet sehingga DNA yang masih menempel pada gigi tersebut memungkinkan untuk diambil dan memilah genom dari manusia purba dari Karibia secara lengkap untuk pertama kalinya.
Analisis DNA tersebut kemudian menunjukkan bahwa wanita tersebut secara genetik memiliki kedekatan hubungan dengan suku pengguna bahasa Arawakan yang saat ini tinggal di Amerika Selatan bagian utara. Selain itu, analisis DNA ini juga menunjukkan hal lain.
ADVERTISEMENT
Ketika mereka membandingkan wanita kuno itu dengan penduduk pulau kepulauan Karibia saat ini, mereka menemukan orang Puerto Rico kontemporer lebih dekat secara genetik dengan penduduk asli yang dianggap 'sudah punah' daripada kelompok pribumi lainnya di Amerika.
"Kami menemukan bahwa komponen asli genom Puerto Rico saat ini terkait erat dengan Suku Taíno kuno," tulis para peneliti. "Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara penduduk sebelum adanya orang Eropa dan populasi orang Latin di Karibia saat ini. "
Preacher’s Cave di Pulau Bahama. (Foto: Jane Day/Research Atlantica)
zoom-in-whitePerbesar
Preacher’s Cave di Pulau Bahama. (Foto: Jane Day/Research Atlantica)
Tim peneliti meyakini studi lain akan menggali lebih banyak bukti genetik yang dapat menunjukkan bahwa ada garis keturunan dari pribumi Karibia lainnya yang juga masih bertahan. Jika bukti-bukti genetik ini ditemukan, maka akhirnya akan dapat dibuktikan bahwa sejarawan telah melakukan kesalahan karena telah mengatakan bahwa penduduk pribumi Karibia sudah tidak ada.
ADVERTISEMENT
"Saya harap nenek saya masih hidup hari ini sehingga saya bisa mengatakan ia benar mengenai hal ini dan ia sudah tahu," kata Jorge Estevez, salah seorang keturunan Taino dari National Museum of the American Indian di New York, yang membantu tim dalam penelitian mereka.
"Ini menunjukkan bahwa yang terjadi di sini adalah asimilasi, tentu saja, tapi bukan kepunahan total. Saya benar-benar berterima kasih kepada para peneliti. Meskipun bagi mereka ini hanyalah sebuah penelitian, tapi bagi kami, keturunan mereka, ini benar-benar membebaskan dan menggembirakan."
Selain menulis ulang buku-buku sejarah, penemuan-penemuan ini akan membantu ribuan warga Karibia untuk menemukan kebenaran mengenai sejarah keluarga mereka.
"Ini hampir seperti individu Taíno kuno yang mereka lihat adalah sepupu leluhur orang-orang dari Puerto Rico," kata ahli genetika Maria Nieves-Colón yang tidak terlibat dalam studi tersebut namun dibesarkan di Puerto Riko, dilansir Science Alert.
ADVERTISEMENT
"Anda tahu? Orang-orang ini tidak hilang. Sebenarnya mereka masih di sini. Mereka ada di dalam diri kita."