Layar Ponsel Kini Bisa Jadi Sensor Sidik Jari

28 Juni 2017 13:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ponsel dengan layar panjang aspek rasio 18:9 mulai bermunculan di tahun 2017 ini. Tetapi ada satu hal yang ganjil dari desainnya, yaitu keberadaan sensor sidik jari yang ditempatkan di punggung ponsel. Banyak orang menyayangkan hal ini, seharusnya sensor sidik jari itu ditempatkan pada bagian layar, namun tiada ruang untuk menempatkan sensor sidik jari kapasitif karena unit layar sudah memenuhi 80 persen muka ponsel. Penantian atas kehadiran sensor sidik jari di layar ini akan segera jadi kenyataan, dan Qualcomm adalah pihak yang berusaha keras untuk membawanya ke pasar. Di ajang pameran teknologi Mobile World Congress Shanghai (MWCS) 2017, Rabu (28/6), Qualcomm mengumumkan mereka akan memasok pemindai sidik jari futuristik yang bisa diimplementasikan pada permukaan layar, logam, sampai dengan kaca. Ia dijanjikan hadir pada 2018. Desain sensor sidik jari terbaru dari Qualcomm menggunakan metode deteksi sidik jari ultrasonik. Ini sangat berbeda dengan sensor sidik jari sebelumnya yang mengandalkan teknologi kapasitif. Pemindai sidik jari berbasis ultrasonik akan membuat panel layar, logam, bahkan kaca, lebih mudah untuk membaca sidik jari. Teknologi ini dijanjikan Qualcomm bisa bekerja pada panel layar OLED (Organic Light-Emitting Diode) dengan ketebalan maksimal 1200 μm, yang berarti besar kemungkinan panel layar LCD tidak dapat mengimplementasikannya. Sementara kehadiran teknologi pemindai ini di logam dan kaca, memungkinkan dia diletakkan di bagian belakang ponsel.
ADVERTISEMENT
Qualcomm Fingerprint Sensors. (Foto: Qualcomm)
zoom-in-whitePerbesar
Qualcomm Fingerprint Sensors. (Foto: Qualcomm)
Bukan cuma sidik jari, teknologi pemindai berbasis ultrasonik di panel layar yang digarap Qualcomm, juga dapat mendeteksi detak jantung dan aliran darah. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh pemindai sidik jari kapasitif yang, mungkin sebentar lagi akan usang dimakan zaman. CEO Qualcomm Steve Mollenkopf, menegaskan teknologi ultrasonik yang dibawa oleh pihaknya akan membuat layar dapat membaca sidik jari sekalipun perangkat sedang berada di air. "Pengguna bisa membuka kunci ponsel dengan memindai sidik jari di layar. Hal ini juga bisa dilakukan di dalam air," kata Mollenkopf dalam sesi keynote MWCS 2017 di Shanghai, China. Teknologi ini, yang diberi nama Qualcomm Fingerprint Sensors, disebut Qualcomm tidak hanya kompatibel dengan prosesor Snapdragon seri premium, karena ia juga akan diintegrasikan ke prosesor Snapdragon 630 dan 660 yang notabene dirancang untuk perangkat kelas menengah.
ADVERTISEMENT
Qualcomm Fingerprint Sensors untuk kaca dan ditargetkan tersedia untuk vendor perangkat di bulan ini, dan diperkirakan tiba di perangkat konsumen komersial pada semester pertama 2018. Sementara Qualcomm Fingerprint Sensors untuk layar ditargetkan tersedia di produsen perangkat pada kuartal empat 2017. Vivo menjadi salah satu vendor yang berkomitmen memakai teknologi ini di perangkat terbarunya. Sensor sidik jari telah dimanfaatkan sebagai salah satu pilihan fitur keamanan pada perangkat mobile. Ia bukan cuma dirancang untuk mengaktifkan layar, tetapi sebagai alat verifikasi pembayaran nontunai dari ponsel, dan sudah diarahkan sebagai pengganti password. Faktor keamanan adalah salah satu tantangan berikutnya dari teknologi pemindai sidik jari.
Teknologi pemindai sidik jari di layar Qualcomm. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi pemindai sidik jari di layar Qualcomm. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)