Pendiri Uber Travis Kalanick Mundur dari Posisi CEO

21 Juni 2017 13:15 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Uber Travis Kalanick  (Foto: Danish Siddiqui/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Uber Travis Kalanick (Foto: Danish Siddiqui/Reuters)
ADVERTISEMENT
Ide besar Uber berawal dari seorang Travis Kalanick. Dia adalah orang yang geram karena merasa sulit mendapatkan taksi, dan bertekad membangun sistem aplikasi mandiri untuk memanggil mobil, yang tentu saja bukan taksi. Di bawah keberaniannya, Uber melesat jadi startup yang memangkas segala birokrasi demi mencapai segala tujuan besar. Tetapi mulai hari ini, Rabu (21/6), Kalanick tak bisa lagi mengurus Uber secara intim. Kalanick resmi mundur dari posisi CEO Uber, menurut laporan The New York Times. Surat kabar itu mewartakan Kalanick mendapat tekanan dari para pemegang saham tetapi dia masih berada dalam jajaran dewan direksi perusahaan tersebut. Kalanick pun akhirnya setuju untuk mengundurkan diri sebagai CEO di perusahaan yang ia bangun pada 2009 lalu. "Saya mencintai Uber lebih dari apapun di dunia ini dan pada saat yang sulit ini dalam kehidupan pribadi saya, saya telah menerima permintaan para investor untuk mundur sehingga Uber dapat kembali seperti yang dulu dari pada terganggu dengan pertarungan lain," kata Kalanick dalam sebuah pernyataan. Juru bicara Uber sendiri berkata Kalanick telah memberi perusahaan "ruang untuk sepenuhnya membuka bab baru ini dalam sejarah Uber." Para investor memakai alibi hendak mencari jalan keluar atas berbagai krisis yang menimpa Uber belakangan ini. Pelecehan seksual. Diskriminasi. Dugaan kecurangan dalam kompetisi. Sengketa paten teknologi dengan Google Waymo. Itulah sekelumit masalah yang sedang menghantui Uber.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada hari Selasa (13/6), ada laporan yang berkata lima investor utama Uber menuntut Kalanick segera mengundurkan diri. Tetapi waktu itu, Uber hanya menyatakan Kalanick akan mengambil cuti panjang dan perannya dibatasi. Manajemen Uber kemudian akan jatuh ke sebuah komite yang terdiri atas 10 eksekutif. Namun, tekanan dari pemegang saham ini tidak cukup membiarkan Kalanick untuk cuti panjang. Menurut para investor, Kalanick harus pergi. Lima pemegang saham utama yang meminta Kalanick pergi adalah wakil dari Benchmark, First Round Capital, Lowercase Capital, Menlo Ventures, dan Fidelity Investments. Mereka memiliki lebih dari seperempat saham Uber. Pengunduran diri Kalanick ini selanjutnya akan membuka pertanyaan besar berikutnya: siapa yang akan menggantikannya?
ADVERTISEMENT