'Ngopi' Bareng Bhante Dhirra Di Vihara Sakyamuni

Muhammad Idris
Yang Tak Kan henti menggaungkan "Love for all Hatred for none"
Konten dari Pengguna
1 Mei 2018 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Idris tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sabtu sore (28/04), adalah waktu yang telah disepakati untuk bisa berkunjung ke Vihara Sakyamuni. “Oke mas Idris, saya tunggu hari Sabtu sore di Vihara” ungkap Bhante Dhirrapunno dalam pesan WhatsApp nya kepada Maulana Muhammad Idris. Pertemuan ini membawa missi dari MKAI Medan yang ingin bersilaturahmi dengan Bhante Dhirra.
ADVERTISEMENT
Tepat sesuai dengan waktu yang telah disepakati, Muslihuddin sahib selaku Qaid Majlis memimpin Team yang terdiri dari Mubda Sumut 01, Mln. Muhammad Idris, Mln. Dadan Saefudin, dan Bapak Said Ahmad yang berkenan untuk mengantarkan mereka ke Vihara Sakyamuni di daerah Cemara.
Bhante Dhirrapunno adalah pemuka agama Buddha dari Therevada Buddhist Center yang cukup ‘concern’ dalam kegiatan-kegiatan interfaith dan kemanusiaan. Beliau juga sudah hadir dan memberikan sambutan dalam acara Jalsa Wilayah Sumut di Medan. Untuk itulah MKAI Medan bersilaturahmi dengan beliau supaya terjalin hubungan yang lebih erat lagi sehingga dapat membawa kemaslahatan untuk umat.
Segera setelah berjumpa dengan Bhante Dhirra, disuguhkan kopi hitam untuk lebih menghangatkan suasana obrolan santai sore hari itu. “Kopinya sedap sekali Bhante” ungkap Bapak Said Ahmad. Bhante Dhirra pun menimpali bahwa beliau memang suka ‘ngopi’ “Ngolah Pikiran” katanya. Banyak inspirasi yang bisa didapat saat sedang ngopi. Alhamdulillah beliau pun sudah ‘launching’ satu buku hasil perenungannya yang berjudul “Menjadi Ada dalam Ketiadaan”.
ADVERTISEMENT
Bhante Dhirra juga menceritakan pengalaman hasil kunjungannya ke Jakarta untuk menghadiri kegiatan deklarasi kerukunan antar umat beragama. Di tengah-tengah obrolan, Muslihuddin sahib menyampaikan keinginan dari MKAI Medan untuk bisa juga berkolaborasi dalam kegiatan-kegiatan kepemudaan dengan pemuda dari Buddha dan umat dari agama-agama yang lain. Bhante Dhirra pun menyambut dengan baik ajakan ini.
Semakin sore perbincangan pun justru semakin seru. Bhante Dhirra juga menjelaskan beberapa filosofi dari ajaran Buddha, yang memang sangat menarik untuk didiskusikan. Yang jelas atmosfir seperti ini harus selalu dipertahankan dan diupayakan demi terwujudnya Indonesia yang damai dan saling menghargai serta menghormati satu sama lain di tengah keragaman yang ada.
ADVERTISEMENT
“Silahkan bila ada kesempatan untuk bisa datang kemari ataupun saya nanti yang ke Ahmadiyah” ungkap Bhante Dhirra sebelum team pada akhirnya berpamitan karena waktu yang telah menunjukkan pukul 06.00 sore.