Lora Fadil Sang 'Lord' dan Ngantuk Adalah Kunci

Muhammad Nanda Fauzan
Muhammad Nanda Fauzan adalah penulis esai dan cerita pendek. Buku pertamanya, Persembunyian Terakhir Ilyas Hussein (Buku Mojok, 2022). Terpilih sebagai Emerging Writers di Ubud Writers and Readers Festival 2022.
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2019 15:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Nanda Fauzan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Lora Fadil. Foto: Dok: Maulana Saputra/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lora Fadil. Foto: Dok: Maulana Saputra/kumparan.
ADVERTISEMENT
“Dan itupun doanya lempeng juga, enggak ada intonasinya jadi langsung ngantuk,” ucap Lora Fadil, eh, Lord Fadil, saat ditanya oleh wartawan.
ADVERTISEMENT
Belakangan ia memang viral dan menjadi bahan olok-olok Netizen, padahal alasannya sepele belaka, Beliau tertangkap kamera sedang bobo cantik di acara pelantikan DPR/DPD/MPR di awal bulan oktober kemarin. Lho, bobo saat rapat atau pelantikan itu bukannya budaya turun-temurun bapak-bapak di sana, ya? Apa yang salah, sih?
Perkara doa yang lempeng tanpa intonasi, bukan satu-satunya alasan yang ia kemukakan—tentu saja, ia memiliki alasan lain; kelelahan.
Atas dua alasan yang super masuk akal itu, tak elok kiranya kita menunjuk hidung Lord Fadil sebagai orang yang bersalah. Lord Fadil dan ‘berbuat salah’ adalah dua entitas yang tak mungkin bersatu, bahkan pada titik tertentu, Lord Fadil adalah kebenaran yang niscaya dan tak tergoyahkan. Percayalah.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, yang bertanggung jawab dan patut disalahkan dalam kasus ini adalah orang yang dipilih untuk memimpin doa. Siapapun orangnya, apakah ia pemuja bubur ayam diaduk atau tidak, sungguhlah ia lancang terhadap Lord Fadil. Kok ya seenaknya membaca doa begitu lempeng tanpa intonasi, tidak kah ia berpikir bahwa pembawaan semacam itu turut menghipnotis dua bola mata untuk mudah terpejam.
Seandainya lebih kreatif sedikit, tentu saja ada banyak cara membaca doa yang santuy sekaligus anti ngantuk—meski saya sedikit tidak menyarankan. Misalnya, berdoa dengan lagam atau nada lagu-lagu tiktok. Alih-alih ngantuk, besar kemungkinan para Peserta turut berjoget-ria. Atau, memilih Atta Halilintar sebagai pemimpin doa, tentu kalian bisa membayangkan sendiri kemungkinan yang akan terjadi, bukan? Ah..syiap. tapi sekali lagi, opsi itu tidak saya sarankan.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, Jika melihat secara rinci rangkaian acara pelantikan Anggota DPR/MPR/DPD, kita akan tahu bahwa pembacaan doa dilaksanakan pada pukul 11;28 WIB alias waktu yang pas untuk bobo siang, saat paling tepat untuk merebahkan tubuh dan memejamkan mata.
Lord Fadil dengan pemikiran dan perangainya memang kelewat visioner, ia dengan sangat cerdas menunjukan bagaimana ia seharusnya dijadikan teladan seluruh umat. Ia paham betul bagaimana memanusiakan manusia. Kita tahu, di jepang, beberapa perusahaan seperti Okuta atau Hugo Inc memberikan hak tidur siang untuk para pekerja. Mereka menyebutnya inemuri, tidur sejenak disela-sela aktivitas kerja, persis seperti yang diperagakan oleh Lord Fadil.
Pemenuhan hak untuk beristirahat semacam ini, percaya atau tidak, turut menambah produktifitas para pekerja. Sebab, ngantuk adalah kunci! Lord Fadil menyadari itu, ia selangkah lebih maju. Silakan mundur buat warganet, kalian mana ngerti persoalan begini.
ADVERTISEMENT
Alasan kedua, kelelahan. Siapa yang patut disalahkan? Ya, betul, pihak panitia atau promotor—atau apalah itu. Ini kekeliruan yang fatal, bahkan tak bisa ditoleransi. Lord Fadil yang memboyong serta tiga istrinya kok ya hanya disedakan satu kamar di hotel Shangri-la, bukankah ini perbuatan tidak sopan dan menyalahi adat.
Karena alasan inilah Lord Fadil kelelahan. Beliau terpaksa harus menyewa kamar hotel lain, bulak-balik melulu antar hotel, dituntut untuk berpindah tempat dalam waktu yang relatif cepat di tengah jadwal yang begitu padat. Meski pelaku poligami dengan istri tiga dan sudah piawai dalam urusan pernikahan, tetap saja Lord Fadil ini bukan pengantin di lagu Akad-nya Payung Teduh, yang bisa berlarian ke sana ke mari dan tertawa. (jangan baca sambil nyanyi, oy)
ADVERTISEMENT
Seharusnya sediakan yang lebih mewah, yang lebih luas. Untuk apa anggaran pelantikan—yang ditaksir hingga mencapai angka miliaran, kalau membuat Lord Fadil terpejam saja sulit? Padahal, dengan anggaran sebanyak itu, paling minimal kita bisa menyewa kos-kosan kapsul sampai masa jabatan Lord Fadil berakhir, masih ada kembalian malah. Gapapa sempit, yang penting satu kamar untuk masing-masing istrinya, dan Lord Fadil sendiri. Gratis wi-fi pula, boleh tuh mabar game sampai cantengan.
Lalu, aksi Mahasiswa dan masyarakat sipil harus juga ikut bertanggung jawab atas kelelahan Lord Fadil. Ini bukan sekedar dugaan semata, tetapi memang masuk akal. Saat diwawancara oleh kompas, Beliau turut curhat soal kendala teknis yang disebabkan masa aksi. Mobil yang ia tumpangi harus tersendat di jalanan.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal yang sama—bahkan sebelum dan sesudah itu, saat Lord Fadil tertidur di kursi empuknya, beberapa lapisan masyarakat memang berbondong-bondong turun ke jalan dengan beberapa tuntutan. Yang menjadi sorotan di antaranya upaya pelemahan KPK melalui Revisi UU KPK, penolakan RUU-KUHP, dan pengesahan RUU-PKS. Yang mana, seluruh penolakan tersebut adalah produk tangan kawan-kawan Lord Fadil sebelumnya.
Lord Fadil, seolah ingin menyatakan sikap, sekaligus juga bentuk paling minimal dari perlawanannya, bahwa seandainya para DPR nggak becus kerja ya mendingan bobo saja. Atau, dalam bahasa yang lebih kasar, “kalau tidak mampu membuat Negara menjadi baik, minimal tidak bikin rumit.” Dan, tentu saja, balik lagi pada nilai yang ia anut; ngantuk adalah kunci!
Entah siapa lagi yang harus bertanggung jawab atas kasus ini. Yang pasti, Lord Fadil tetap layak kita junjung dan tiru. Dia muda, tampan dan ngantukan. Dengan kelebihan semacam itu, dia bisa menjadi brand ambassador produk bantal kapuk.
ADVERTISEMENT
Eh, hampir lupa, satu lagi yang harus kita salahkan, kameramen yang memotret Beliau. Untuk yang satu ini, saya serahkan sepenuhnya kepada seluruh sobat ngantuk untuk marah-marah. Ingat, ngantuk adalah kunci!