Semangat “DIY” Warga Sleman Hadapi Pandemi

Sudah sejak bulan Maret virus Covid-19 ini memasuki Indonesia, belum ada kepastian sampai kapan pandemi ini akan berakhir. Tak terkecuali kota Sleman yang merupakan bagian dari Provinsi DIY, yang juga terkena dampak dari pandemi ini. Tercatat OTG Corona nyaris sampai 1.000 kasus di Sleman. Tidak adanya kejelasan program dari pemerintah daerah dalam rangka penanggulangan virus Covid-19. Warga Sleman berinisiatif untuk melakukan swakarantina mandiri yang dilakukan secara kolaboratif antar warga. Hal tersebut dilakukan dengan sigap dan cepat tanpa harus menunggu komando dari pemerintah.

Budaya kolektif dan gotong-royong yang tinggi di desa-desa yang berada di Sleman memang telah menjadi pengikat bagi setiap warganya. Hal ini terlihat pada saat warga menjalankan program swakarantina mandiri. Warga bahu-membahu membuat poster dan spanduk yang berisikan larangan dan anjuran untuk orang luar agar tidak memasuki kampung terlebih dahulu, melakukan penyemprotan desinfektan, dan membuat jadwal jaga portal.

Namun, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi saya yakni poster dan spanduk yang dibuat warga secara mandiri. Tanpa mengesampingkan kaidah desain grafis, dengan menggunakan material, jenis huruf, dan diksi yang akrab dengan mereka, saya rasa ini adalah cara yang paling dekat dan efektif untuk mereka. Walaupun poster tersebut tampak tidak estetik, namun pesan yang disampaikan cukup efektif dan menghibur, tanpa harus dihimbau dengan cara yang serius.

Berikut kumpulan foto-foto spanduk berisikan ajakan untuk mencegah Corona dari warga Sleman.

Foto diambil dari akun twitter : @IchwaniAmalia3

Foto diambil dari akun twitter : @ElvanoGandi

Semoga tali silaturahmi antar warga tidak memudar seiring anjuran melakukan physical distancing. Mari kita hadapi pandemi ini dengan rasa optimis dan tetap terus produktif. Semoga situasi dapat kembali normal, dan jangan lupa jaga kesehatan semuanya!