Sering Komunikasi, Ini Cara Hadapi Gaslighting di Tempat Kerja

Muhammad Riandy
Pejuang Epilepsi.
Konten dari Pengguna
21 Juli 2020 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Riandy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi komunikasi di tempat kerja | Photo by Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi komunikasi di tempat kerja | Photo by Pexels
ADVERTISEMENT
Pernah merasa bersalah saat bekerja padahal tidak melakukan apapun? Atau mungkin, selalu mempertanyakan diri sendiri setelah berdiskusi dengan rekan kerja? Hati-hati, bisa jadi kamu korban gaslighting. Meski sering dikaitkan dengan hubungan asmara, salah satu tindak pelecehan psikologis ini juga bisa terjadi di tempat kerja, lho.
ADVERTISEMENT
Melansir dari situs Psychology Today, gaslighting adalah salah satu bentuk pelecehan psikologis yang patut diwaspadai. Ini disebabkan para pelaku cenderung memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki untuk dapat mengekang kebebasan korbannya. Pelaku, yang biasa disebut gaslighter memaksa korbannya untuk masuk ke dalam dunianya sendiri. Caranya pun beragam seperti berbohong, menguntit, sampai memfitnah.
Stephanie A. Sarkis, seorang psikiater di Child and Adolescent Counseling, mengatakan tujuan dari perilaku gaslighting bukan hanya merusak keadaan kejiwaan korban semata. Namun, kalau pelecehan ini terjadi di tempat kerja, pelaku juga berusaha menghancurkan kehidupan pribadi dan karier targetnya. Alhasil, mereka yang selalu mendapat perlakuan seperti ini akan mulai merasa ragu akan persepsi dirinya. Sehingga, korban lebih memilih untuk tidak membicarakan yang mereka alami kepada keluarga atau sesama rekan kerjanya.
ADVERTISEMENT
Meski kata gaslighting sudah tidak asing bagi sebagian orang, perilaku ini tetap kurang mendapat perhatian, khususnya di tempat kerja. “Perilaku gaslighting atau bentuk pelecehan kejiwaan lainnya menjadi tidak teridentifikasi karena pelaku cukup lihai membuat korbannya merasa bersalah,” lanjut Stephanie A. Sarkis, dikutip dari bukunya berjudul Gaslighting: Recognize Manipulative and Emotionally Abusive People--and Break Free.
Namun, itu bukan berarti kamu tidak dapat berbuat apa-apa jika melihat tindak pelecehan psikis. Merangkum dari berbagai sumber, berikut cara para ahli menghadapi perilaku gaslighting di tempat kerja:

Pelajari polanya

Pelaku gaslighting selalu melakukan tindakan manipulatif. “Mereka (gaslighter) selalu mencari cara seperti berbohong, memfitnah, atau apapun itu selama itu dapat membuat korbannya merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri,” ujar Carol A. Lambert, seorang psikoterapis, dikutip dari Psychology Today.
ADVERTISEMENT
Jadi, hal yang paling dasar untuk menghadapi tindakan pelecehan emosional ini adalah membekali diri dengan pemahaman gaslighting. “Dengan mengetahui apa itu gaslighting, setidaknya kita menjadi lebih tahu bentuk trik manipulatif dan ciri pelaku,” ujar Sarkis.

Selalu catat perilaku gaslighting

Kalau kamu sudah yakin mendapatkan perilaku manipulatif dari rekan ataupun atasan, segera kumpulkan bukti gaslighting. Jangan mengandalkan ingatan kamu dalam kondisi seperti ini khususnya jika kamu ingin membahas kelakuan pelaku dengan rekan kerja atau bahkan HRD.
“Ingat, selalu catat perilaku gaslighting di tempat kerja. Tulis setiap perkataan, waktu dan tanggal. Dan jangan singgung perbuatan pelaku via gawai milik perusahaan karena mereka memiliki akses dan dapat mengambilnya kembali saat kamu keluar dari perusahaan,” saran Sarkis.
ADVERTISEMENT
Baik itu berbentuk tulisan pada surel, maupun rekaman saat berbicara dengan pelaku. Dengan mencatat, kamu lebih bisa meyakinkan rekan kerja kalau memang mengalami pelecehan psikis dan lebih tahu berapa lama berada dalam kondisi tersebut.

Komunikasikan Masalahmu

Penting sekali untuk mulai membicarakan apa yang kamu alami dan rasakan. Terutama saat menghadapi gaslighting, setiap korbannya cenderung mempertanyakan persepsi atas dirinya sendiri. Alhasil, mereka mulai ragu untuk menyinggung perlakuan yang mereka dapatkan kepada orang di sekitarnya.
Dori Gatter, seorang psikoterapis di Connecticut, menyarankan untuk mulai membuka pembahasan tentang gaslighting di tempat kerja. Kurangnya pemahaman terkait pelecehan emosional terutama di tempat kerja membuat tindakan seperti ini bebas merajalela. Gatter bahkan menambahkan walaupun tindak pelecehan emosional ini terkadang hanya terjadi pada satu orang, akan lebih baik untuk kita mulai mencari tahu apabila rekan kerja lainnya juga mendapatkan perlakuan serupa.
ADVERTISEMENT
Dengan komunikasi, kamu bisa mendapatkan dan membangun dukungan psikis dari siapa saja. Baik itu keluarga, sahabat, maupun rekan kerja. Selain dukungan, mereka juga bisa membantu kamu dengan memberikan solusi, atau mungkin bantuan saat berhadapan dengan pelaku.

Ajak Rekan Kerja Saat Bertemu Gaslighter

Kalau kamu ada pertemuan pribadi dengan pelaku gaslighting, usahakan selalu mengajak rekan kerjamu, ya. Sarkis menjelaskan bahwa pelaku gaslighting cenderung memutarbalikkan ucapan korbannya. Dengan membawa saksi seperti rekan kerja, setidaknya gaslighter akan berpikir dua kali untuk bertindak manipulatif. Selain itu, adanya rekan kerja juga dapat membantu mencatat dan memantau tindak pelaku jika seandainya mereka masih tetap melakukan pelecehan psikis.
Empat cara berikut bisa kamu gunakan jika menghadapi perilaku gaslighting di tempat kerja. Yang terpenting, selalu peduli terhadap kondisi psikologis sesama, ya. Dan juga, jangan sampai tindak pelecehan seperti ini bebas hanya karena kita malas komunikasi.
ADVERTISEMENT
Penulis: Muhammad Riandy