Pada momen Hari Pendidikan Nasional tahun ini, saya teringat jawaban Ainun Najib saat ditanya Presiden Jokowi terkait rencana kepulangannya ke Indonesia. Diaspora yang dikenal sebagai pakar IT tersebut menjawab stabilitas pendidikan anak-anaknya sebagai salah satu pertimbangan jika akan kembali mengabdi di dalam negeri. Jawaban tersebut membuat saya merefleksi diri tentang potensi sekaligus tantangan dari sistem pendidikan nasional kita saat ini.
Berdasarkan data Bank Dunia (2020), sistem sekolah di Indonesia merupakan keempat terbesar di dunia, dengan lebih dari 53 juta siswa dan 2,6 juta guru di lebih dari 250.000 sekolah. Indonesia juga telah memiliki mandat secara konstitusional untuk membelanjakan 20% dari anggaran nasional untuk pendidikan. Persentase ini dua kali lebih besar dari beberapa negara Asia, seperti Jepang (9,3%) dan Republik Korea (12,8%), dan hampir setara dengan negara tetangga seperti Malaysia (21%) dan Singapura (17,7%).
Dengan jumlah alokasi pendidikan yang cukup besar tersebut, Indonesia sejatinya memiliki potensi besar untuk melesat sebagai bangsa yang maju. Seharusnya…
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814