Konten dari Pengguna

Pengaruh Teknologi Di Era Digital Terhadap Pendidikan Al-Qur'an hadis

Muhammad Ukasyah
Mahasiswa IAIN Pontianak Prongram Studi Pendidikan Agama Islam Negeri Pontianak
22 Mei 2024 12:44 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ukasyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Al-Qur'an dan hadis Sumber:Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al-Qur'an dan hadis Sumber:Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teknologi pendidikan adalah bidang yang sangat menarik dalam penerapan kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan, terutama dalam pengajaran pendidikan agama Islam. Dengan adanya perubahan teknologi telah mempengaruhi kehidupan, terutama pada sistem pendidikan, hal ini dapat dioptimalkan untuk aktivitas yang mencakup ruang lingkup pendidikan. Dengan kata lain, teknologi pendidikan adalah alat pelengkap dan pembantu dalam proses pengajaran yang dapat membimbing siswa ke arah yang lebih baik (Unik Hanifah dkk.2023:2).
ADVERTISEMENT
Perkembagan teknologi saat ini berkembang dengan pesat. Manusia di era digital saat ini memiliki gaya hidup yang baru yakni tidak dapat dipisahkan dengan perangkat elektronik. Dengan adanya teknologi dapat membantu kebutuhan serta keperluan manusia. Seperti halnya teknologi dapat membantu manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga seperti mengerjakan pekerjaan rumah. Dengan adanya era digital melahirkan berbagai jenis teknologi baru yang memberikan dampak yang besar bagi peradaban yang ada di dunia. Inilah fungsi utama teknologi yakni memberikan dampak positif bagi peradaban yang ada di seluruh dunia(Sabilar Rosyad.2023:186).
Semua negara, termaksud Indonesia tentunya mengingkan agar negaranya maju. Indonesia sendiri telah mengalami banyak perubahan dan tentunya sudah mengalami pahit dan manisnya arus globalisasi. Selama lebih dari dua puluh tahun, gerakan reformasi telah berdampak besar bagi berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Salah satu reformasinya berdampak pada dunia pendidikan. Hal yang paling penting dan menjadi prioritas utama di setiap negara adalah tentang pendidikan. Kualitas pendidikan yang bermutu dapat menjadikan kemajuan yang pesat bagi sebuah negara(Nur Afif.2019:118).
ADVERTISEMENT
Adanya arus globalisasi menjadikan era di gital membawa banyaknya perubahan yang bermanfaat bagi kalangan manusia. Akan tetapi, selain memberikan dampak positif perkembangan teknologi di era digital ini juga memberikan tantangan yang baru bagi manusia berupa dampak negatifnya. Banyak bidang yang menghadapi tantangan dari adanya era modern akibat globalisasi ini. Mulai dari dunia ekonomi, politik, pendidikan hingga pada sosial-budaya sekalipun. Semakin canggihnya dunia teknologi digital saat ini telah membuat perubahan yang besar bagi dunia(Muwahhid.2022:77). Dengan diciptakannya berbagai jenis teknologi digital yang semakin maju menyebabkan banyaknya perubahan. Contohnya seperti untuk mendapatkan informasi mengenai suatu objek maka seseorang hanya perlu mengakses informasi dengan menggunakan fasilitas yang tersedia di teknologi digital saat ini. Namun, bukan hanya dampak positifnya saja, dampak negatif dengan lahirnya berbagai jenis teknologi ini menjadikan privasi orang lain hilang(Wawan Setiawan.2017:2).
ADVERTISEMENT
Dengan adanya perkembangan teknologi di era di gital ini, lalu bagaimanakah sistem pendidikan Al-Qur’an dan Hadist? Apakah pengajarannya mengikuti perkembangan zaman juga? Ataukah masih tetap mempertahankan sistem pendidikan sebelum adanya era digital tanpa campur tangan arus globalisasi?. Sebagai seorang muslim al-Qur’an adalah wahyu dari Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai petunjuk dan juga nasihat bagi umat-Nya. Al-Qur’an mengandung banyak nasehat dari Allah SWT kepada umat muslim untuk membantu mereka hidup baik bagi di dunia maupun di akhirat. Sedangkan hadist adalah perkataan,perbuatan,dan juga sifat Nabi Muhammad Saw yang di gunakan sebagai suri tauladan bagi umat Islam(Yudi Prayoga.2023).
Adapun sistem pembelajaran pendidikan Al-Qur’an dan Hadist setelah terjadinya perkembangan teknologi dengan pesat dapat saya rincikan sebagai berikut(Heru Suparman.2018:62). a). Menggunakan pembelajaran baca tulis al-Qur’an (BTQ). Konsep dan kurikulum yang jelas telah ditetapkan untuk pembelajaran BTQ. Kurikulum BTQ pada dasarnya mirip dengan kurikulum lainnya, hanya saja kurikulum ini berfokus pada bagaimana siswa dapat membaca dan menulis Al-Quran dengan baik. Tujuan utama dari program BTQ ini adalah untuk membekali seluruh umat Islam dengan pengetahuan dan pengalaman membaca dan menulis Al-Quran dengan benar. Pembelajaran al-Qur’an sebenarnya tidak berpatok terhadap metode apapun. Metode yang di gunakan oleh para siswa tentunya berbeda-beda antara siswa A dan siswa B. Secara umumnya, metode pembelajaran yang di gunakan siswa dalam menghafal atau mempelajari al-Qur’an adalah dengan metode iqro‘, qiroati, tartil, al Baghdadi, ummi dan lain sebagainya. Peserta didik di berikan kebebasan untuk memilih tentang metode mana yang sesuai dengan tipe belajar mereka(Umar.2020:330).
ADVERTISEMENT
Membaca Al-Qur’an menjadi suatu ibadah yang akan mendatangkan pahal bagi sesorang yang senantiasa membacanya. Membaca Al-Qur’an tentu tidak asal-asalan, tapi membaca Al-Qur’an haruslah menggunakan tata cara yang baik dan juga benar. Salah satu tata cara yang baik adalah menggunakan etika. Etika tidak serta merta di timbulkan padalingkungan sosial saja. Akan tetapi, terhadap Al-Qur’an pun kita harus memiliki etika ketika membacanya. Salah satunya adalah dengan membaca tartil. Membaca tartil dapat disebutkan sebagai membaca secara perlahan dengan memfokuskan pada huruf serta hukum bacaan dari huruf tersebut(Qardhawi.2000:166). Salah satu metode yang di terapkan di L.P. Ma’arif NU cabaang Tulunganggung adalah dengan menggunakan metode An-Nahdliyin. Metode ini adalah suatu metode untuk membaca Al-Qur’an dengan mudah. Di mana metode An-Nahdliyin ini menekankan pada kesesuaian antara ketukan dan juga bacaan. Ketika ketukan tongkat panjang maka hukum bacaanna mengikuti panjangnya ketukan tongkat begitu sebaliknya. Metode ini di gunakan pada tahun 1990 menjadi salah satu metode klasik dan tradisional sebelum perubahan teknologi yang pesat seperti saat ini(Syaifur Rohman. 2021:4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, pembelajaran hadis di era modern seperti saat ini tentunya juga sudah mengikuti arus perkembangan zaman. Dimana yang mulanya pembelajaran hadis dilaksanakan secara bersama di suatu masjid ataupun mushala, maka di era modern saat ini sudah mengikuti perkembang zaman. Adapaun contoh pembelajaran hadis di era modern saat ini ialah dengan menggunakan E-Learning. Pembelajaran elektronik adalah keadaan di mana siswa menggunakan bahan elektronik dan kemudahan internet untuk meningkatkan pemahaman mereka. Ini tidak bertujuan untuk menggantikan pembelajaran berasaskan kelas, tetapi untuk mengubah pendekatan pembelajaran secara keseluruhan . Namun, e-learning memiliki beberapa kekurangan, seperti kesendirian dan kurangnya interaksi dengan hubungan luar. Selain itu, e-learning dapat menyebabkan penipuan dalam kelas dan mengurangi kemahiran sosial. Namun, dengan perkembangan teknologi saat ini, e-learning telah berkembang menjadi m-Learning, yang melibatkan penggunaan alat mudah alih(Ahmad Zubair.2019:47).
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Salsabila,U. H.,Hanifan , M. L. N., Mahmuda, M. I., Afif, M., Tajuddin N & Pratiwi A. (2023). Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Pendidikan Islam. Journal on Education. Vol. 05, No. 02. Hal. 2. https://jonedu.org/index.php/joe
Rosyad, S & Alif M. (2023). Hadist di Era Digital:Tantangan dan Peluang Penggunaan Teknologi Dalam Studi Hadist. Jurnal Ilmu Agama. Vol. 24, No. 2. Hal.186. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/index
Afif Nur (2019). Pengajaran dan Pembelajaran di Era Digital. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 2, No. 01. Hal.118. https://doi.org/10.37542/iq.v2i02.28
Muhammadi Muwahhid A. (2022). Aktualisasi Al-Qur’an di Era Modern. Journal of Islamic
Literacure and Muslim Society. Vol. 1, Issue 2. Hal.77. https://doi.org/10.59623/karimiyah.v2i2
Setiawan Wawan (2017). Era Digital dan Tantangannya. Provided by Repository UMMI. ISBN. 978-602-5088-0-1. Hal. 2. https://eprints.ummi.ac.id/151/
ADVERTISEMENT
Paroya Yudi (2023). Pentingnya Al-Qur’an dan Hadits Sebagai Perantara Nasihat Bagi Umat Manusia. NU ONLINE. https://lampung.nu.or.id/syiar/pentingnya-al-qur-an-dan-haditssebagai-perantara-nasihat-bagi-umat-manusia-gkgB1
Suparman Heru (2018). Konsep Pendidikan Modern Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 1, No. 01. Hal.62. https://doi.org/10.37542/iq.v1i01.6
Faruq Umar A. (2020). Program Pembelajaran Al Qur’an Dalam Rangka Mencetak Mahasiswa
Generasi Qur’ani Ditengah Persaingan Global (Studi Kasus di Ma’had Sunan Ampel Al-
‘Aly ). Vol. 4, No.2.Hal. 330. https://repository.uin-malang.ac.id/8775/
Qardhawi Yusuf. (2000). Berinteraksi dengan Al-Qur’an. Jakarta:Pustaka-Al-Kautsar. Hal. 166. https://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=7325
Rohaman Syaifur. (2021). Pembelajaran Al-Qur’an Dengan Metode An-Nahdliyah Pada Era Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di TPQ Al-Mubarok Dusun Sri Lestari Kampung Sriwijaya Mataram). Journal of Islamic Education.Vol. 2, No. 1. Hal. 4. https://jurnal.staisumateramedan.ac.id/fitrah
Rosdi zubair A., Hasan Najihudin S & Muhammad Nurul F.A. (2019). Traditional and Modern Method Inhadithstudies: A Literature Review Pengajian Hadis Tradisional dan Moden:
ADVERTISEMENT
Tinjauan Awal Literatur. Al-Qanatir Interntional Journal of Islamic Studies. Vol. 13, No.2. Hal.47. http://a;-qanatir.com