52 Tahun Jamkrindo: Merayakan Sejarah, Melanjutkan Kisah Transformasi

Muhammad Muchlas Rowi
Dosen, penulis, serta pegiat Literasi Media yang aktif di berbagai organisasi. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Jamkrindo
Konten dari Pengguna
1 Juli 2022 8:54 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Muchlas Rowi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: PT Jamkrindo
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: PT Jamkrindo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika pandemi mulai terdeteksi di Indonesia sekitar Februari 2020, banyak usaha dan bisnis mendadak lesu gara-gara sepi pembeli. Sebulan dua bulan, usaha yang dijalankan mungkin masih bisa membayar keringat karyawan atau membuat periuk nasi terisi.
ADVERTISEMENT
Namun, pandemi nyatanya di luar kendali. Membuat ekonomi nyaris mati. Tak kecuali UMKM, yang kerap berubah wujud dan muncul bak super hero di tengah situasi kritis. Kali ini ikut mengibarkan bendera putih dan bertekuk lutut.
Merujuk pada survey yang dirilis Bank Indonesia, ada sekitar 50 juta atau sebesar 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Sebagian besar UMKM boncos di sisi pendapatan, laba dan arus kas. Sementara yang mampu bertahan, harus menunda rencana ekspansi dan memilih untuk wait and see.
Wawan (bukan nama sebenarnya) adalah pengusaha furniture asal Kota Bekasi. Dia salah satu yang ikut merasakan dahsyatnya badai pandemi. Menghantam usahanya hingga nyaris ambruk.
Untuk menyelamatkan bisnisnya, Wawan lantas nekat pergi ke Jakarta untuk mengajukan kredit modal kerja (KMK). Perjalanan sejauh 30 kilometer dari Bekasi ke Jakarta Pusat ia tempuh dengan sebuah motor bebek butut. Sambil mencangklong messenger bag lusuh berisi berkas-berkas penting buat syarat untuk mengajukan penjaminan kredit usahanya. Awalnya, sertifikat tanah berwarna krem yang ia keluarkan. Tapi ia ganti dengan BPKB, karena plafonnya lebih sesuai. Wawan kaget plus kegirangan.
ADVERTISEMENT
Kinerja Jamkrindo
Tentu ada banyak kasus serupa, yang diselamatkan PT Jamkrindo, perusahaan penjaminan milik pemerintah yang juga tergabung dalam anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), yang dipercaya turut berkontribusi memulihkan ekonomi nasional. Khususnya membantu UMKM kembali bangkit membangun usahanya.
Tugasnya, memberikan penjaminan kredit modal kerja (KMK) PEN yang disalurkan melalui 22 bank yang telah ditunjuk kepada pelaku UMKM. Program KMK PEN ini jadi bukti dukungan pemerintah untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usaha di tengah pandemi.
Sejak program tersebut diluncurkan pada Juli 2020, sampai dengan Mei 2022, Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), telah mencatatkan penjaminan KMK PEN senilai Rp 26,32 triliun. Dengan rincian, Jamkrindo senilai Rp 17,88 triliun dan Jamsyar senilai Rp 8,34 triliun.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk periode Januari hingga Mei 2022, Jamkrindo telah merealisasikan volume penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 82,62 triliun atau naik 65% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) dengan jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 1,84 juta UMKM.
PT Jamkrindo juga menunjukkan kinerja yang akseleratif sebagaimana ditunjukan lewat Raihan laba sebelum pajak (EBT) di tahun 2021 yang melebihi dari target yang ditentukan. Bahkan disebut-sebut pertama dalam sejarah. Berkat raihan positif itulah, PT Jamkrindo pun diganjar penghargaan sebagai perusahaan penjamin kredit usaha rakyat (KUR) terbaik di tahun 2021 di ajang KUR Award yang dihelat Kemenkop UKM.
Raihan luar biasa Jamkrindo ini tentu tidak lepas dari kebijakan perusahaan dalam mengkonsolidasikan bisnis penjaminan secara prudent dan menjaga kinerja yang berkelanjutan. Banyak kalangan percaya, tren positif tersebut akan terjaga hingga beberapa tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Ini sekaligus juga menjadi catatan nan apik selama pandemi karena berhasil meraup laba besar di tengah situasi sulit sekalipun. Utamanya mampu membantu UMKM keluar dari kemelut.
Inovasi Berkelanjutan
Patut disyukuri, namun tak boleh terlalu berlebihan, karena bisa jadi cerita Wawan di atas bukan lagi kisah heroik buat pengantar tidur anak cucu di masa depan, atau kisah menarik buat menutup laporan keuangan.
Bisa saja, itu menjadi akhir kisah perjalanan. Terutama jika Jamkrindo tak mampu menangkap makna transformasi digital saat ini yang tengah terjadi dan memaksa bisnis apa pun untuk kembali menata ulang bisnisnya, termasuk bisnis penjaminan.
Karena faktanya, seperti data yang disuplai Google dan Temasek bahwa, porsi ekonomi digital kita kian hari kian membesar. Proyeksinya, di tahun 2025 mencapai Rp1.826 triliun. Proyeksi Bank Indonesia pun nyaris sama, dimana nilai transaksi ekonomi digital kita lewat e-commerce akan mencapai Rp253 triliun di tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Proyeksi itu secara sederhana mengatakan, masyarakat kita sedang bergerak cepat dari masyarakat industri ke masyarakat digital. Faktor produksi sosial berubah dari sumber daya alam, pemikiran, ekonomi dan teknologi menjadi data sentris, dan metode produksi dengan kecerdasan buatan.
Perkembangan teknologi dan pembengkakan porsi ekonomi digital yang super cepat telah mendorong banyak negara dan institusi bisnis untuk melakukan penyesuaian ulang sehingga transformasi dan inovasi digital jadi tak terelakkan.
Pasar digital kian penetratif dengan munculnya berbagai macam platform layanan keuangan atau e-commerce. Ekosistemnya nyaris sempurna, tinggal bagaimana SDM dan infrastrukturnya diperkuat.
Sebagai pelopor bisnis penjaminan di Indonesia, PT jamkrindo tentu harus memahami dan berusaha memberi respon atas kecenderungan pasar tersebut yang terus bergeser ke arah digital. Pemahaman ini mesti tergambar dalam aksi korporasi maupun inovasi berbagai produk serta peningkatan layanan dari semua sisi mengingat beberapa mitra strategis dan bahkan kompetitor PT Jamkrindo sudah melakukan banyak perubahan mendasar. BRI misalnya - yang selama ini menjadi mitra strategis Jamkrindo - lewat transformasi, 95 persen transaksi dan layanannya sudah terdigitalisasi.
ADVERTISEMENT
Mengacu pada blueprint BRiVolution 2.0, transformasi digital yang dilakukan BRI menjadi komitmen untuk menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Hasilnya, BRI sudah melahirkan BRISPOT yang bisa memangkas waktu pengajuan kredit yang sebelumnya 2 minggu menjadi satu hari saja.
BRISPOT juga telah menerapkan konsep ekonomi hijau yang berkelanjutan dalam meningkatkan kinerja. Salah satunya yaitu paperless digital operations. Pihak lain yang juga sudah melakukan transformasi digital dengan baik adalah UOB. Salah satunya telah memperluas pembayaran nirkontak lewat aplikasi PayNow Korporat untuk nasabah UMKM. Perlu diingat, layanan ini memberi kemudahan baik kepada konsumen maupun merchants.
UOB juga menawarkan layanan lain untuk membantu UMKM mendigitalkan usahanya. Itu mereka lakukan agar UMKM tetap relevan di era perekonomian digital. Upaya itu mereka lakukan lewat UOB BizSmart yang berbasis cloud dan terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Yang paling menakjubkan, UOB juga telah memperkuat kemampuan digital perusahaan seperti mesin penjamin kredit berbasis analisa data. Mesin atau aplikasi ini berfungsi menilai dan merespons dengan cepat keperluan finansial UMKM.
Editor Euromoney, Louise Bowman bilang, UOB telah berhasil mengubah mesin penjamin kreditnya dengan menerapkan metrik data alternatif baru ke dalam analitik manajemen risiko.
Pertanyaannya, ketika transformasi bisnis telah bergerak ke arah digital, apakah PT Jamkrindo sudah siap?
Hari ini, di usianya yang ke-52, PT Jamkrindo mendapatkan momentum penting untuk memastikan keberlanjutan bisnis penjaminan yang telah lama dirintis karena transformasi sejatinya adalah perjalanan yang tak boleh berhenti.
Dengan demikian, tepatlah kiranya, jika tema milad PT Jamkrindo tahun ini mengusung tagline “Transform to Be More Perform’ supaya bisnis layanan penjaminan sebagai first principle thinkingnya kian sesuai dengan kebutuhan pasar dan nafas zaman.
ADVERTISEMENT
**
Muhammad Muchlas Rowi
Komisaris independen PT Jamkrindo