Diary: Iklaskan Dirimu yang Terbaik

Muhammad Rojak Hidayat
Sastra Indonesia - Universitas Pamulang - Jangan menduga, caraku berbeda.
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2022 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rojak Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar milik pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Malam ini adalah harapan terakhirku untuk mendapatkannya, bukannya ingin menyerah. Hanya saja saya tidak dapat meneruskan apa yang selama ini saya perjuangkan terhadapnya, saya hanya takut kalau terus seperti ini saya yang semakin terpuruk dengan situasi yang selalu tidak memungkinkan pada setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Kegagalan yang saya rasakan ini mungkin sudah cukup untuk menggambarkan sakitnya memperjuangkannya. Setidaknya saya pernah dekat dengannya, meskipun tidak untuk selamanya. Sebab tidak ada yang bisa saya tentang, dia pun berhak menentukan pilihannya. Mungkin saya yang salah paham dalam hal ini, terlalu ambisi untuk meraihnya.
Terkadang saya bingung dengan sifatnya yang terkadang meyakinkan saya harus memperjuangkannya, dengan terlalu semangat saya pun bergegas untuk mendekatinya. Namun semua itu hanyalah pemikiran saya saja, tidak untuknya bermaksud mencintai saya. Karena itulah saya tidak mengerti lagi bagaimana dan apa maksudnya.
Semua ini akan terus berjalan selama 2 tahun ke depan, dan tidak ada dayaku untuk berlari mengejarnya lagi. Percumah juga dayaku berlari meraihnya, sedangkan dia berlari semakin jauh untuk saya dekati. Ketidakmungkinan ini sepertinya sangat menguras tenaga, dengan memperjuangkannya yang terus berlari jauh.
ADVERTISEMENT
Meredupnya harapan saya ini adalah bukti, bahwa cinta yang tulus ini akan selalu memperjuangkan cintanya. Meskipun cinta itu hanya tumbuh pada diri saya sendiri, setidaknya cinta itu tumbuh dengan alami tanpa ada unsur lain. Dengan semangat yang telah usang, semoga hal yang indah akan datang dengan cintanya yang begitu besar.
Untuk itu sekarang saya akan mencoba melupakannya, mungkin dengan tidak melihatnya lagi akan lebih baik. Dengan keadaan sulit ini, semoga saya mampu melupakannya dengan perlahan-lahan. Dengan tidak lagi menghubungi, dengan membuang semua cerita tentangnya dari awal hingga akhir yang begitu meluap.
Meskipun itu, saya akan terus menunggunya sampai kapan pun. Walau rasanya tidak mungkin lagi untuk meraihnya, setidaknya pilihan saya ini adalah sesuatu yang terbaik. Andai saja dia bisa menerima, mungkin hari ini rasanya tidak akan sesakit ini. Dengan saya yang cemburuan, dengan saya yang tidak bisa berbuat apa-apa.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, semoga dia selalu bahagia dengan pilihannya. Dan bagi pemiliknya, semoga dia orang baik yang tulus menjaganya tanpa ada niat lebih untuk menyakitinya. Dengan itu saya sangat berharap semoga dengan ini saya bisa terlepas dan melupakannya, demi kebaikannya dengan pilihannya. Semoga selalu bahagia seterusnya.
Karena sadar diriku akan selalu seperti ini, tidak akan pernah berubah untuk menjadi orang lain. Semua yang telah Allah gariskan tidak akan pernah meleset, begitupun dengan pilihan yang telah Allah pilihkan. Dengan itu semoga saya bisa lebih terima akan keadaan saat ini, dimana keadaan ini sangat menguras energi saya sendiri.
Beruntunglah orang itu memilikimu, dengan kebaikannya yang membuat saya selalu rindu akan senyumnya. Senyum yang membuat saya selalu semangat dalam menjalani hidup yang tidak jelas ini, namun sekarang tidak ada lagi senyum itu. Sekarang semuanya hilang, bahkan semua caranya menunjukkan seakan saya memang harus pergi.
ADVERTISEMENT
Semoga artikel kali ini dapat saya lanjutkan kembali. Sebagai bahan bacaan yang bisa kalian semua nikmati, dengan isi yang menunjukkan sebuah cerpen yang dijabarkan. Dengan itu apabila artikel ini terbit, maka saya akan mencoba lagi untuk meneruskan setiap harinya. Meskipun saya sendiri tidak tahu akan berakhir seperti apa.
Aku sangat mencintai mawar, "salam satu aspal, nikmat sehat nikmat rejeki untuk kita semua".