Jaringan Telepon dan Telegraf di Banyuwangi Era Kolonial

Kantor telepon Banyuwangi Tahun 1920

Telepon lokal ke Banyuwangi, Rogodjampi, Genteng, Glenmore, Kalibaroe dan Licin Rogojampi mulai dioperasikan Oleh pemerintah Belanda Mulai 1 April 1919. Sebelumnya hanya melayani jaringan telepon lokal di Banyuwangi saja, kemudian pemerintah Gouvernements membangun cabang Cabang jaringan telpon di luar kota banyuwangi

Di kota Banjoewangi dan 4 cabang jaringan telepon lainya menggunakan jalur di sekitar di stasiun Kereta api. Akses telepon di luar area perusahaan telepon juga mulai bisa di akses oleh pelanggan telepon dan berangsur-angsur mulai membaik. Jatingan interlokal Jember-Banjoewangi sebagian juga mulai bisa di akses oleh jalur telepon.

Pembukaan Resmi jalur Interlokal di banyuwangi mulai bisa di akses pada tanggal 7 April 1919. Sebelumnya mulai tanggal 3 - 6 April 1919, Pelanggan di kabupaten Banyuwangi mendapatkan Promo Telpon interlokal Secara Gratis. Panggilan telepon ke jaringan telepon ke suluruh Jawa Timur, Surabaya - Malang mulai diizinkan untuk masuk.

Stasiun Kabel Banyuwangi atau di kenal asrama Inggrisan tahun 1912

Salah satu peninggalan penting yang masih tersisa hingga saat ini terdapat di Asrama Inggrisan adalah bukti-bukti yang menunjukkan bahwa tempat ini dulunya pernah digunakan sebagai Stasiun Kabel Telegraf bawah laut yang menjadi penghubung komunikasi antara Australia dengan Asia dan Eropa. Jalur Kabel bawah Laut pertama di indonesia dari kota Darwin [Australia] sampai Banyuwangi yang membutukan kabel sepanjang 970 nm[Naugtcal Mile] 1nm =1,85km dan kabel tersebut dibuat di inggris.

Stasiun kabel telegraf itu dibuat oleh perusahaan Inggris British-Australian Telegraph Company pada tahun 1870. Perusahaan Inggris tersebut memasang kabel bawah tanah dari Banyuwangi ke Darwin, Australia. Rute ini merupakan salah satu bagian dari proyek menghubungkan dunia melalui kabel.

Untuk memasang kabel bawah laut dari Banyuwangi ke Darwin tersebut, pihak perusahaan Inggris mendatangkan para pekerja dari Singapura. Mereka merupakan orang-orang Inggris yang tinggal di Singapura. Hal itu cukup masuk akal, karena saat itu Singapura merupakan daerah koloni Inggris yang jaraknya cukup dekat dengan Indonesia.

Para pekerja tersebut yang jumlahnya tidak sedikit, dijemput dengan kapal laut yang mengangkut kabel dari Inggris. Kapal tersebut lebih dulu mampir ke Singapura untuk menjemput para pekerja yang akan memasang kabel bawah laut dari Banyuwangi ke Australia itu.