Wong Agung Wilis & Danuningrat Memeluk Agama Islam.

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
13 Desember 2018 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wong Agung Wilis & Danuningrat Memeluk Agama Islam.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kalau Pangeran Macan putih dan Pangeran Danurejo dapat diterima kalau beliau bukan beragama islam, Raja yang terakhir yaitu Danunigrat dan saudaranya yaitu Pangeran Wilis, itu tidak mudah dikatakan.
ADVERTISEMENT
Mengenai Pangeran wilis Babad Tawangalun menceritakan, Bahwa setelah dia bertempat tinggal di pantai selatan di Pesisir Manis, dia membaca ‘Suluk Sudarsih” Nama suluk menunjukan bahwa bacaan itu mempersoalkan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu islam jawa kuno, yang terdapat di seluruh jawa. Apabila pangeran wilis mempelajari dan memperdalam ilmunya dalam keadaan nyepi, Harus diterima kemungkinan bahwa dia menganut agama islam atau setidak tidaknya dekat dengan Agama islam.
Petunjuk yang lebih jelas lagi tentang agama islam yang diyakini pangeran Danuningrat adalah, sebagaimana diketahui bahwa danuningrat tidak mendapat dukungan dan bantuan dari pihak manapun. Ahirnya tahun 1764 menemui ayahnya di seseh bali, Karena dibunuh, makamnya sampai sekarang di hormati orang.
Tuan L.C Heyting pernah memberikan suatu gambaran yang jelas tentang kejadian ini yang ditulis di majalah mingguan colonial tanggal 2 juli 1925, dari tulisan itu diketahuim bahwa makam itu bukan merupakan makam islam yang luar biasa. Pemangkunya , jurukuncinya, mereka bukan beragama islam tetapi dia tidak makan daging babi. Dia pernah berkata bahwa dia tidak tahu dengan pasti apakah Mas Sepuh (sebutan Pangeran Danuningrat di Bali) seorang islam, tetapi setelah ia meninggal, orang mengangapnya sebagai orang islam dan sebagai buktinya adalah makam tersebut.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini memang jarang terjadi,tetapi apabila orang Orang bali mengangap dirinya sebagai salah satu dari mereka, maka satu penghormatan yang demikian mungkin tidak akan pernah terjadi.
Jadi besar kemungkinan, bahwa pangeran Danuningrat itu, adipati yang terakhir dan saudaranya Pangeran Wilis, telah menjadi pemeluk agama islam, atau setidaknya dikenal sebagia orang islam. Mungkin masalah ini dapat dihubungkan dengan rengganya hubungan yang terjadi antara Adipati ini dann orang Orang bali pelindunganya itu. Dan usahanya untuk pendekatan dirinya pada kompeni,
Sudah diketahui umum bahwa kompeni di bagian timur jawa,dianggap sebagai kawan seperjuangan dan sebagai pelindung dari raja raja islam di jawa tengah
Sumber – Buku Koleksi Perpustakaan BTD - Anteekeningen Betreffende den Javaanschen Oosthoek oleh Dr. TH pigeaud Tahun 1932 @kangwers2018
ADVERTISEMENT