Aku tidak punya banyak teman laki-laki. Walaupun demikian, aku tahu bagaimana kehidupan mereka sebab kedua saudara kandungku laki-laki. Di rumah kami, aturan yang diberikan kedua orang tua kepada kami bertiga tidak punya perbedaan yang terlalu besar. Kami cuma perlu belajar yang benar agar bisa melanjutkan ke jenjang kuliah, bersikap sopan, tidak lupa untuk saling berbagi, dan hal-hal lain yang masih bisa diterima akal sehat. Karenanya, aku tidak pernah membicarakan atau membanding-bandingkannya dengan teman-teman perempuanku.
Sampai salah satu temanku bercerita bahwa ia diharuskan bangun pagi dan membantu ibunya dalam berbagai hal, seperti menyapu, mengepel, dan memasak. Namun, hal ini tidak terjadi kepada saudara laki-lakinya. Fakta bahwa banyak temanku diberikan kewajiban yang sama sama persis membuatku agak keheranan. Apalagi saat mereka bercerita bahwa perbedaan kewajiban itu sudah berjalan sejak mereka kecil.
Sementara itu, temanku yang lain diharuskan untuk bisa memasak. Alasannya banyak, dari kebutuhan membantu ibu sampai agar suaminya kelak tidak harus jajan di luar setiap mau makan. Ibunya juga jauh-jauh menyarankan untuk mencari suami dengan finansial yang stabil agar ia bisa mempekerjakan asisten rumah tangga. Sebab, kata ibunya, ia tidak pintar memasak dan beres-beres rumah, meski pagi-sore ia membantu ibunya membersihkan mengepel rumah.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814