Mahasiswa Harus Banyak Membaca Dan Menulis

AKTIVIS
Post tulisan opini yang bermanfaat dan menyajikan berita yang berkualitas dan terpercaya !
Konten dari Pengguna
11 November 2017 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AKTIVIS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh. Mutlaben Kapita
TULISAN ini sebelumnya pernah dimuat dalam media online kompasiana.com, dan kini kembali dimut karena merasa tulisan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang menekuni ilmu di perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
* * *
Mahasiswa adalah orang yang telah mengenyam pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Di masa perjalanan proses kuliah, mahasiswa di tuntut untuk belajar dengan tekun serta mematuhi berbagai aturan yang dibuat oleh kampus.
Belajar merupakan salah satu tugas utama mahasiswa yang harus di lakukan sebagai tugas rutinitas bukan musiman belajar (Belajar ketika ada Ujian Akhir Semester). Ini dilakukan guna menambah khazanah ilmu pengetahuan yang lebih banyak di serap dan dapat menjadi modal ketika selesai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, yang kemudian di terapkan pada dunia pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Sobatku! Membaca itu pekerjaan mudah, tetapi sulit dilakukan oleh sebagian mahasiswa. Sulit dilakukan, ketika mahasiswa tidak ada usaha untuk merubah kebiasaan yang lebih banyak untuk hedonis. Kebiasaan hedonis yang membuat lupa pada tugas utama mahasiswa yakni belajar, belajar, dan belajar.
Lanjut, di akhir-akhir ini banyak informasi di media baik Koran maupun media Televisi yang mengangkat tentang Indonesia adalah salah satu Negara yang paling kurang minat baca. Sehingga banyak pegiat literasi yang kemudian melakukan  berbagai cara untuk meningkatkan minat baca oleh warga Indonesia seperti, membuka perpustakaan, ada yang membuka di rumah, dan berkeliling dengan kendaraan. Bukan hanya para pegiat literasi yang berupaya meningkatkan minat baca bagi warga Indonesia, namun pemerintah pun turut berupaya dalam meningkatkan minta baca bagi warga Indonesia dengan disediakan satu hari untuk kirim buku gratis antar pustaka setiap bulan.
ADVERTISEMENT
Mengapa membaca itu perlu bagi mahasiswa? apakah dengan membaca mahasiswa bisa menjamin kesuksesan di masa yang akan datang? Dan kalau membaca itu penting bagi mahasiswa maka bagaimana kiat untuk membaca yang efektif?
Membaca bagi penulis itu sangat penting. Karena dengan membaca maka sesuatu yang belum di ketahui akan di pahami oleh mahasiswa tentang selama ini belum di ketahui. Terlepas dengan itu, seringkali mahasiswa lebih tertarik membaca buku-buku yang berkaitan dengan jurusan yang di tekuni, karena bagi mereka ini lebih bermanfaat mengingat berkaitan dengan pilihan jurusan yang diambil.
Namun disini penulis menyarankan kepada semua terutama mahasiswa, bahwa bacalah berbagai buku untuk menambah referensi pengetahuan yang tidak terbatas pada satu jurusan, melainkan memahami segala bentuk teka-teki dunia yang tanda tanya. Ingat, dengan giat membaca semasa masih menyandang identitas mahasiswa, maka ini akan menghantarkan mahasiswa menjadi masa depan yang gemilang dan berguna di mata publik. Mungkin hari ini belum bisa di rasakan manfaat dari pada rutinitas membaca yang sering di lakukan. Tetapi dikala sudah selesai dari perguruan tinggi dan TUHAN menempatkan di salah satu instansi, maka di situlah akan mulai sadar betapa bermanfaatnya membaca.
ADVERTISEMENT
Kini penulis ingin berbagi kiat membangkitkan minat membaca bagi mahasiswa yakni :
ADVERTISEMENT
Itulah tips yang penulis anjurkan bagi mahasiswa yang kini bersikap apatis dalam membaca.
Selanjutnya ketika kita hanya membaca tanpa menulis maka bagi penulis ini belum lengkap. Karena membaca dan menulis itu ibaratnya sekeping mata uang yang sulit di pisahkan.
Menulis adalah hal yang sangat penting untuk setiap mahasiswa. Karena dengan menulis, maka apa yang kita pernah membaca akan di tuangkan dalam bentuk tulisan yang bisa dianggap itu bermanfaat bagi pembaca. Dalam kenyataan saat ini, mahasiswa lebih fokus untuk membaca buku atau membaca karya tulisan oleh orang-orang yang menuangkan pikiran lewat buku. Dan sangat jarang mahasiswa untuk belajar menulis dalam bentuk opini.
Berbicara menulis, maka penulis teringat dengan sosok aktivis mahasiswa tahun 1966 yaitu Soe Hok Gie. Soe Hok Gie merupakan salah satu aktivis yang dengan lantang melayangkan tulisan-tulisan di berbagai media untuk memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah orde lama. Dalam buku Soe Hok Gie di tulis bahwa di waktu masih berada di bangku SMP mulai mengumpulkan tulisan-tulisan Pramoedya Ananta Toer yang termasuk langka di saat itu dan pada saat  duduk di bangku SMA, Ia mulai menulis. Sehingga ketika masuk di perguruan tinggi dan menjadi mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Soe Hok Gie telah aktif menulis untuk memberikan kritikan terhadap kebijakan rezim pemerintahan orde lama yang menurutnya tidak pro rakyat.Itulah kisah seorang aktivis tahun 1966.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan mahasiswa saat ini?
Mahasiswa saat ini lebih fokus pada turun ke jalan untuk berdemonstrasi yang menguras tenaga dan sering menimbulkan anarkisme. Ini wajar dilakukan oleh setiap mahasiswa dalam menyuarakan hak-hak masyarakat yang dianggap tidak di perhatikan oleh pemerintah dengan tidak menimbulkan anarkis. Namun sekiranya media juga di manfaatkan sebagai tempat untuk menuangkan ide dan pikiran dalam menyuarakan berbagai hal yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
Pada intinya membaca dan menulis itu sangat penting. Karena dengan membaca mahasiswa akan menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih banyak, dan ketika banyak membaca, maka mahasiswa akan memudahkan untuk menulis. Karena dengan menulis orang-orang di sekitar kita akan mengetahui siapa diri kita sebenarnya.
*Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi
ADVERTISEMENT