Mencicipi Lezatnya Nasi Bambu di Bea Muring

Kontributor Indonesia
Rekam jejak lewat sebuah tulisan...
Konten dari Pengguna
1 November 2018 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kontributor Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nasi adalah makanan pokok yang ada di Indonesia, bahkan bagi sebagian besar orang jika tak makan nasi dalam sehari maka belum afdol rasanya. Saat ini berbagai olahan nasi pun bermunculan, mulai dari nasi goreng, nasi tumpeng, nasi uduk, nasi bakul, nasi lemak dan makanan pokok masyarakat pada umumnya yakni nasi putih.
ADVERTISEMENT
Namun ada satu olahan nasi yang sangat unik yakni Nasi Bambu yang baru saja sobat ades cicipi saat kegiatan Conservacation di NTT September kemarin.
Olahan Makanan Pokok Nasi
Seperti namanya nasi Bambu merupakan beras yang dimasak dalam sebilah bambu menggunakan kompor tradisional di Bea Muring. Beras yang digunakan bisa beras putih ataupun beras merah. Kebetulan saat itu sobat air ades mencicipi beras merah yang rendah karbohidrat namun kaya nutrisi.
Pertama-tama beras dimasukkan dalam sembilah bambu bersama air. Takaran antara air dan beras sama seperti saat kita memasak, yang membedakan hanya wadah dan kompor yang digunakan. Kalau dirumah menggunakan rice coocer yang dicolok, disini hanya menggunakan kompor kayu dan sebilah bambu yang diisi beras
ADVERTISEMENT
Setelah matang kemudian bambu berisi nasi diambil dan dikumpulkan jadi satu untuk kemudian didinginkan. Setelah itu bambu dibelah dan nasi didalamnya diambil untuk kemudian dihidangkan kepada sobat air ades.
Hidangan Nasi Bambu Bea Muring
Nasi bambu bea muring biasa dihidangkan bersama sayur dan tempe-tahu dengan tampilan yang sangat unik. Nasi bambu akan lebih terasa jika dihidangkan dalam keadaan panas.
Berbicara mengenai rasa dari nasi bambu ini benar-benar sangat khas dant terasa di lidah. Tekstur yang lembut dan tingkat kematangan yang pas didalam bambu membuat nasi ini terasa pulen dan enak.
Sobat traveler bisa mencicipinya saat berkunjung di NTT, tepatnya di Bea Muring.