Potensi Kenaikan Berat Badan di Masa Pandemi

Ike Kusumaningtyas
Analis Data dan Informasi di BBLM Yogyakarta (Balilatfo-Kemendes PDTT)
Konten dari Pengguna
10 Oktober 2020 13:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ike Kusumaningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi timbangan berat badan naik. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi timbangan berat badan naik. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
SARS-COV2 atau yang biasa dikenal dengan COVID-19 terkonfirmasi masuk Indonesia dan diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020, yakni seorang perempuan berusia 31 th dan 64 th yang ada di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Semenjak kasus tersebut semua perkantoran baik swasta maupun pemerintahan mulai mengeluarkan kebijakan bagi para pegawainya untuk melakukan Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO), dimana interaksi antar pegawai dibatasi jumlahnya dan masing-masing pegawai juga harus menjaga jarak (social distancing).
Dengan adanya penerapan sistem kerja tersebut tentunya menimbulkan berbagai dampak bagi para pegawai mulai dari kenaikan penggunaan listrik, pemakaian kuota internet, dan juga terkait fisik para pegawai yaitu Berat Badan (BB).
Dari hasil pengamatan beberapa pegawai yang ada di Pemda Kabupaten yang ada di Provinsi DIY maupun admin di Fakultas kedokteran Universitas yang ada di Yogyakarta pegawainya mengalami kenaikan BB yang cukup signifikan.
Menurut mereka penyebabnya adalah dengan adanya sistem kerja WFO/WFH maka pada saat WFH bisa bekerja sambil makan sesering mungkin, dan aktivitas di luar berkurang drastis sehingga kalori terbakar sedikit sementara yang dimakan banyak, sehingga menumpuk menjadi daging.
ADVERTISEMENT
Namun tidak serta merta dengan adanya WFH/WFO semua pegawai mengalami kenaikan BB ada juga yang menyatakan dengan WFH, BB menjadi berkurang dengan alasan di rumah aktivitas menjadi double selain bekerja untuk kantor juga harus melakukan pekerjaannya sebagai seorang ibu seperti memasak, mendampingi pembelajaran online bagi putra putrinya.
Menjaga BB Seimbang
Lalu, bagaimanakah solusinya agar WFH/WFO namun BB tetap stabil? Solusinya adalah dengan disiplin menjaga pola makan dan menjaga keseimbangannya.
Antara asupan yang masuk dan keluar harus benar-benar diperhatikan. Ketika sedang melakukan WFH asupan yang masuk harus diimbangi dengan aktivitas gerak walaupun hanya dengan melakukan olahraga ringan di sekitaran rumah.
Sebagaimana pernyataan dr Sanny Ngatidjan, M.Gizi, Sp.GK, seorang Spesialis Gizi Klinik dan Anggota Perhimpunan dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, bahwa untuk mendapatkan Berat Badan yang seimbang adalah dengan menjaga asupan makanan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan untuk menjaga kestabilannyapun dibutuhkan motivasi yang kuat dalam mempertahankan gaya hidup sehat yang mencakup asupan makanan sehat dan peningkatan aktivitas fisik berupa olahraga harus senantiasa dijaga.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, menurut Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Direktorat P2PTM) Kemenkes RI, salah satu cara yang dapat dilakukan agar Berat Badan tubuh tetap ideal adalah dengan rajin melakukan aktivitas fisik, yaitu minimal 30 menit per hari secara teratur dan terukur.
Karena aktivitas fisik memiliki beberapa manfaat antara lain menurunkan tekanan darah tinggi, mengendalikan berat badan, mencegah serangan jantung/stroke, mengurangi kadar gula darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol tinggi, dan dapat mengendalikan stress.
Adaptasi Menghadapi Covid-19
Selain menjaga keseimbangan BB, kita juga harus melakukan adaptasi terhadap adanya Covid-19 ini. Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama kurang lebih 11 bulan ini telah mengubah seluruh tatanan kehidupan masyarakat di seluruh belahan negara tanpa terkecuali.
ADVERTISEMENT
Mulai dari pembiasaan baru menggunakan masker, dimana hal ini dulunya terlihat aneh ketika bekerja dalam kondisi sehat namun harus menggunakan masker.
Di Era pandemi sekarang ini masker menjadi sebuah kewajiban yang harus dikenakan oleh setiap pegawai yang bekerja di kantor, maupun saat berada di luar ruangan, ketika tidak menggunakan masker akan menjadi hal yang tabu dan dilihat aneh. Sungguh tatanan kehidupan telah berubah 360 derajat.
Pembiasaan mencuci tangan sebelum memasuki ruang kerja maupun rumah juga menjadi hal yang baru bagi semua orang, dimana sebelum era new normal mencuci tangan kerap diabaikan atau bahkan sangat jarang dilakukan kecuali hanya untuk kebiasaan sebelum makan saja.
Bagi umat muslim bahkan wudhu yang semula hanya menjadi kewajiban yang harus dilakukan sebelum sholat, kini wudhu juga menjadi kebiasaan pada saat mau keluar rumah maupun pada saat memasuki rumah, karena sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa dengan wudhu itu dapat membersihkan diri dari bakteri maupun virus.
ADVERTISEMENT
Covid-19 tidak akan benar-benar hilang dalam kehidupan kita, lantas apakah akan menjadi musuh bagi kita? Jawabannya adalah TIDAK, namun kita harus bersahabat dengan cara melakukan adaptasi dengan pola hidup sehat, jaga imunitas tubuh, menjaga kebersihan, dan juga menjaga jarak sosial.