3 Kasus Penyanderaan oleh Narapidana di Indonesia

Banyak intrik dan cara yang dilakukan agar para napi bisa membebaskan diri dari tahanan. Para narapidana ini seakan tak kehabisan akal untuk melepaskan dirinya dari balik jeruji besi.

Seakan nekat, bernyali besar, namun dilakukan tanpa pikir panjang, para napi ini pun tak segan membahayakan nyawa orang lain sebagai sandera. Nah, oleh karena itu, simak penelusuran Mysteries Mayhem soal peristiwa kasus penyanderaan narapidana di Indonesia, ya!

1. Napi asing jadi sandera di LP Kerobokan

Berawal dari kerusuhan yang diakibatkan oleh para napi yang berusaha mengambil alih Lapas Kerobokan, Bali, tahun 2012, seorang napi asing dilaporkan jadi sandera di peristiwa tersebut.

Sekitar 100 personil polisi dilibatkan untuk meredam kerusuhan yang diwarnai pembakaran dan pelemparan batu itu. Dilaporkan ada sekitar 60 orang napi asing di Lapas Kerobokan.

2. Penyanderaan Anggota Brimob di Mako Brimob

Terjadi kerusuhan di rumah tahanan Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa malam, 8 Mei 2018. Kerusuhan diduga dipicu perlawanan narapidana kasus terorisme.

Kerusuhan bermula dari napi teroris yang berada di Blok C, Rutan Brimob. Kelompok napi tersebut kemudian bersitegang dengan napi lain yang berasal dari Blok A dan B. Ketika terjadi keributan, anggota Brimob masuk untuk mengamankan situasi.

Namun yang terjadi para napi dari Blok C malah merebut senjata serta menyandera empat anggota Brimob. Tiga senjata yang direbut dari anggota Brimob yakni dua senjata laras panjang dan satu senjata pendek

3. Penyanderaan di Mapolres Inhu

Peristiwa terjadi di bulan Maret 2018. Personel Kepolisian Resor Indragiri Hulu, Provinsi Riau menggagalkan rencana kabur tujuh tahanan kasus narkoba yang memiliki satu pucuk senjata api laras pendek dan sempat menyandera seorang anggota polisi jaga.

Upaya kaburnya para tahanan berawal saat ke tujuh tahanan yang berada dalam satu sel yang sama di Gedung Mapolres Indragiri Hulu berpura-pura meminta obat kulit ke polisi jaga, Bripda Damendra Cendana.

Saat memberikan obat tersebut, salah seorang tahanan, Hendrio menarik tangan Bripda Damendra Cendana. Langkah itu langsung diikuti oleh enam tahanan lainnya yang turut menarik badan dan kaki polisi tersebut.

Akan tetapi, upaya kabur para tahanan itu berhasil digagalkan. Pengepungan yang langsung dipimpin Kabags Ops Polres Inhu membuahkan hasil. Para tahanan berhasil diborgol dan langsung diamankan.