Pentingnya Mengenali Makanan yang Mengandung Zat Besi

Nadhira Rahmadina
Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Konten dari Pengguna
30 Desember 2020 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadhira Rahmadina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mikronutrien merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Walaupun sedikit, tentu tidak bisa kita abaikan begitu saja. Kebutuhan akan mikronutrien tersebut penting untuk mendukung tubuh yang sehat dan menunjang perkembangan yang optimal. Jenis dari mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Salah satu mineral yang berperan penting dalam tubuh kita adalah zat besi atau Fe.
ADVERTISEMENT
Zat besi memiliki beberapa fungsi vital dalam tubuh. Fungsi utama dari zat besi yaitu sebagai pembawa oksigen ke jaringan dari paru-paru oleh hemoglobin (Hb). Zat besi juga erat kaitannya dengan produksi sel darah merah dalam tubuh, sebagai pencegah anemia, dan bagian terintegrasi dari sistem enzim penting di berbagai jaringan tubuh. [1].
Kurangnya jumlah zat besi yang dikonsumsi dapat menyebabkan anemia. Terlebih lagi kebutuhan akan zat besi dapat meningkat pada beberapa kelompok tertentu, seperti penderita anemia, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kelompok rentan seperti wanita usia subur juga harus memperhatikan asupan zat besi. Karena wanita memiliki siklus menstruasi setiap bulan yang bisa saja mempengaruhi kebutuhan zat besi dalam tubuh.
Untuk memenuhi asupan zat besi tersebut, kita dapat memperoleh dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Namun kita juga harus memperhatikan makanan apa yang kita makan. Karena makanan dapat membawa pengaruh pada kemampuan penyerapan zat besi. Jika penyerapan zat besi kurang, maka kita akan kekurangan asupan zat besi dalam tubuh [2].
ADVERTISEMENT
Ada dua (2) faktor yang mempengaruhi penyerapan zat besi yang perlu kita ketahui. Dua faktor tersebut adalah faktor pendorong (enhancer) dan faktor penghambat (inhibitor).
Contoh makanan pada faktor pendorong utama dalam penyerapan zat besi yaitu daging, unggas, ikan, serta jenis vitamin seperti vitamin C (asam askorbat), vitamin A, dan vitamin B2. Sedangkan zat dalam makanan yang dapat menjadi penghambat penyerapan zat besi adalah zat tanin yang terdapat dalam teh dan kopi [3, 4]. Selain itu, konsumsi dalam jumlah besar pada makanan yang mengandung kalsium, fosfat, maupun fitat juga akan mengganggu penyerapan dari zat besi [4].
Untuk itu kita perlu memperhatikan asupan makanan apa saja yang kita konsumsi. Penuhilah makanan yang bergizi seimbang dan mengandung mikronutrien zat besi. Serta tak lupa agar mengurangi konsumsi sumber makanan yang menjadi penghambat atau inhibitor zat besi untuk mencegah terjadinya anemia. Dengan mengkonsumsinya maksimal 1-3 kali dalam seminggu. Jadi, siapkah kamu untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat lagi?
Sumber : pinterest.com
ADVERTISEMENT
Referensi :
[1] Gupta CP. Role of iron (Fe) in body. IOSR Journal of Applied Chemistry. 2014;7(11):38-46.
2[] Pradanti, C. M., M, W. & K, H. S. Hubungan Asupan Zat Besi (Fe) dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin pada Siswi Kelas VIII SMP Negeri 3 Brebes. J. Gizi Univ. Muhammadiyah Semarang 4, 24–29 (2015).
[3] Collings R, Harvey LJ, Hooper L, Hurst R, Brown TJ, Ansett J, King M, Fairweather-Tait SJ. The absorption of iron from whole diets: a systematic review. The American journal of clinical nutrition. 2013 Jul 1;98(1):65-81.
[4] Pratiwi R, Widari D. Hubungan Konsumsi Sumber Pangan Enhancer dan Inhibitor Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Amerta Nutrition. 2018 Sep 28;2(3):283-91.
ADVERTISEMENT