Intip Kisah Mahasiswi KKN UNDIP dalam Jogo Tonggo di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Konten dari Pengguna
12 Agustus 2020 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nadia octavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
MAGETAN-Berkenaan dengan adanya wabah COVID-19, Kegiatan KKN TIM II UNDIP Tahun 2020 berbeda dengan sebelumnya. Kegiatan KKN kali ini dilakukan secara mandiri di kampung halaman masing-masing dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs”. Namun, hal tersebut tidak mengurangi esensi dari kegiatan KKN. Pelaksanaan KKN dilakukan mulai 5 Juli 2020 sampai dengan 15 Agustus 2020 di Desa Sidorejo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan terutama di lingkungan RT 07/RW 02.
ADVERTISEMENT
Terdapat 2 program KKN Undip yang diajukan. Program kegiatan KKN Undip yang pertama yaitu PUTUS YUK (Pencegahan penularan COVID-19 dan persiapan Adaptasi Kebiasaan Baru): Edukasi mengenai cara pencegahan COVID-19 termasuk cara cuci tangan yang baik dan benar serta persiapan Adaptasi Kebiasaan Baru. Program ini dilakukan karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat RT 07/RW 02 Desa Sidorejo mengenai cara pencegahan COVID-19 dan persiapan menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru sehingga protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah belum diterapkan dengan baik.
Ajakan dan edukasi kepada masyarakat Desa Sidorejo mengenai persiapan Adaptasi Kebiasaan Baru
“PUTUS YUK, kita bisa putus penyebaran COVID-19 dengan HIDUP SEHAT” ujar Nadia Ayu, mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2020 kepada masyarakat Desa Sidorejo.
Ajakan dan edukasi tersebut dilakukan dengan metode door to door kepada masyarakat Desa Sidorejo terutama RT 07/ RW 02 dengan bantuan pamflet dan video. Sebelum dilakukan edukasi, masyarakat memperoleh layanan pemeriksaan tekanan darah secara gratis sebagai skrining awal untuk mengetahui apakah terdapat risiko hipertensi yang merupakan salah satu faktor pemberat dari COVID-19. Selain itu, juga dilakukan ajakan dan edukasi melalui grup whatsapp dan instagram.
ADVERTISEMENT
Program kegiatan KKN Undip yang kedua yaitu BERSIH DENGAN BAN BEKAS (Lingkungan bersih dari kantong sampah berserakan): Pemberian bak sampah dari ban bekas sebagai upaya tercapainya PHBS di tempat umum. Program ini dilakukan karena di lingkungan sekitar RT 07/ RW 02 masih banyak terdapat tumpukan kantong sampah yang mengeluarkan bau tidak sedap dan berserakan sebelum diambil oleh truk sampah. Tumpukan kantong sampah itu dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan juga dapat meningkatkan risiko terkena COVID-19 akibat penurunan sistem imun karena terkena penyakit lain tersebut. “Sampahnya bau banget” celetukan dari salah satu warga Desa Sidorejo.
Bak sampah tersebut diletakkan di beberapa tempat di sekitar lingkungan RT 07/RW 02. Dengan adanya program ini diharapkan lingkungan desa menjadi lebih bersih dan tercapainya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di tempat umum. Tujuan kedua program kegiatan KKN Undip tersebut tentunya untuk menjaga masyarakat Desa Sidorejo dari risiko terkena beberapa penyakit, terutama COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pemberian bak sampah dari ban bekasdi beberapa tempat di lingkungan Desa Sidorejo
Masyarakat Desa Sidorejo menyambut hangat dan terlihat antusias dengan program KKN yang diberikan. “Dengan adanya ajakan dan edukasi ini, saya merasa lebih paham dan mengerti apa yang harus dilakukan dalam menghadapi kondisi pandemik seperti saat ini. Saya berharap orang lain juga sadar dan mau melaksanakan protokol kesehatan supaya wabah COVID-19 ini segera berakhir dan kita dapat menjalankan kehidupan normal seperti biasanya” ujar Bapak Dedy, salah satu tokoh masyarakat Desa Sidorejo.
“Terimakasih mbak, dengan adanya bak sampah ini, sudah tidak tercium bau dari tumpukan kantong sampah dan lingkungan menjadi lebih bersih. Saya berharap hal ini bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan masyarakat setempat bisa terbebas dari berbagai penyakit termasuk wabah COVID-19 ini. Semoga wabah COVID-19 ini bisa segera berakhir dan kita dapat melakukan kehidupan seperti biasanya” ujar Ibu Tumini, salah satu penggerak masyarakat Desa Sidorejo, Kabupaten Magetan.
ADVERTISEMENT
Oleh : Nadia Ayu Octaviani/ FK
(Editor : Dr. Drs. Catur Kepirianto, M.Hum.)