Gedung Putih: Kami Tidak Pernah Mendeklarasikan Perang terhadap Korut

26 September 2017 3:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ri Yong Ho. (Foto: REUTERS/Shannon Stapleton)
zoom-in-whitePerbesar
Ri Yong Ho. (Foto: REUTERS/Shannon Stapleton)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, menilai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeklarasikan peperangan dengan negaranya. Pernyataan Ri tersebut mengacu pada tweet Trump pada Sabtu (24/9).
ADVERTISEMENT
Gedung Putih pun akhirnya membuka suara. Menurut mereka, pernyataan Ri yang menyebut Amerika Serikat mendeklarasikan perang terhadap Pyongyang "konyol".
"Kami tidak pernah mendeklarasikan perang terhadap Korea Utara. Terus terang, pernyataan itu sangat tidak masuk akal," kata Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders, seperti dilansir Reuters, Senin (25/9).
Ri menganggap tweet Trump sebagai deklarasi peperangan AS terhadap Korea Utara. Ia juga menyatakan Trump memberi hak kepada Korea Utara melalui PBB untuk melakukan tindakan balasan, termasuk untuk 'menembak jatuh pembom strategis Amerika Serikat, meskipun mereka sedang tidak berada di wilayah udara Korea Utara'.
Sementara itu, Pentagon menyatakan akan memberikan pilihan kepada Trump untuk menangani Korea Utara jika negara tersebut terus melakukan provokasi.
ADVERTISEMENT
"Jika Korea Utara tidak menghentikan provokasi, kami akan memastikan memberikan pilihan kepada Presiden untuk 'menangani' Korea Utara," kata Juru Bicara Pentagon, Kolonel Robert Manning kepada wartawan.
Sebelumnya, Korea Utara menggelar parade anti-Amerika Serikat yang diikuti oleh lebih dari 100 ribu warganya. Parade tersebut ditayangkan oleh stasiun televisi negara, KRT, Minggu, (24/9), menunjukkan ribuan warga Korut memadati alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang, ibu kota Korea Utara. Dalam parade tersebut, warga mendengarkan pidato dari beberapa pejabat Korut yang mencela AS dan antek-anteknya di Asia.
Dalam parade yang sama, warga Korut membawa spanduk-spanduk agresif yang mendukung retorika Kim Jong Un untuk segera menghajar AS dengan rudal-rudal buatannya.
Slogan-slogan macam “serangan balasan mutlak” dan “mati kau imperialis Amerika” terpampang jelas dalam poster yang dibawa para peserta parade. Selain itu, Korean Central News Agency (KCNA) juga menyebut bahwa peserta parade terus meneriakkan tuntutan-tuntutan macam “kehancuran total” bagi AS.
ADVERTISEMENT