news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

JK Ingin Indonesia Berkontribusi Lewat Keanggotaan Dewan Keamanan PBB

19 September 2017 4:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Jusuf Kalla di New York, AS (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla di New York, AS (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat. Dalam kesempatan itu, JK berupaya memasukkan Indonesia jadi salah satu anggota Dewan Keamanan PBB.
ADVERTISEMENT
Dengan masuk sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, JK ingin agar Indonesia dapat berkontribusi memberikan kebijakan yang mendunia.
"Struktur UN ini kan sidang umum, kemudian seperti council. Kalau council kan standby terus setiap hari bisa bicara dan itu menentukan untuk hal-hal (yang dibicarakan) yang current issue," kata JK di New York, Amerika Serikat, Senin (18/9) waktu setempat.
"Karena itu penting Indonesia, di samping ini kita sudah pernah jadi anggota, seperti untuk menentukan suatu kebijakan kebijakan mendunia," lanjut dia.
Wapres Jusuf Kalla di New York, AS (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla di New York, AS (Foto: Dok. Istimewa)
Jika Indonesia jadi anggota Dewan Keamanan PBB, maka bukan hal yang tak mungkin Indonesia bisa memberikan usulan tentang perdamaian dunia sesuai amanat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu nelaksanakan ketertiban dan perdamaian dunia.
"Seperti saya katakan tadi. Karena memang konstitusi kita menetapkan seperti itu, harus menciptakan perdamaian dunia, jangan lupa itu dan ini tugas konstitusi," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Tak mudah bagi Indonesia untuk bergabung menjadi anggota Dewan Keamanan PBB. Saat ini, Indonesia tengah bersaing dengan Kazakhstan dan Maladewa untuk bisa menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.
Meski demikian, JK optimistis Indonesia dapat selangkah lebih maju. Sebab, Kazakhstan baru saja menyatakan dukungannya kepada Indonesia untuk dapat terplih menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.
Untuk diketahui, keputusan Anggota Dewan Keamanan Tidak Tetap periode 2019-2020 ini akan diputuskan pada 2018 mendatang.
"Kazakhstan, saya sudah bicara dengan presidennya dan di depan kita dia (menyatakan) akan support. Tapi ini kita (bersaing) dengan Maladewa. Kita kan penduduk 260 juta, Maldives (Maladewa) kan 100 ribu penduduknya. Kalau itu peacekeeper kita sudah berpengalaman sejak tahun 1992," pungkasnya.
ADVERTISEMENT