Konflik Hanura Belum Reda, 2 Kubu Tak Sepakat soal Pemecatan Pengurus

26 Januari 2018 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpres Hanura di Hotel Sultan (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpres Hanura di Hotel Sultan (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Konflik di tubuh Hanura belum benar-benar reda. Meski dua kubu sudah menyatakan berdamai, ada satu masalah lagi yang harus diselesaikan. Salah satunya soal pengembalian para pengurus yang sudah dipecat Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO).
ADVERTISEMENT
Sejumlah perwakilan DPD Hanura yang dipecat OSO, belum mendapat kejelasan apakah dapat kembali menjadi pengurus atau tidak. Pun, Sarifuddin Sudding, sekjen yang dipecat OSO. Mereka mendesak agar pengurus yang disertakan dalam SK adalah yang terpilih dalam munaslub 2016, bukan 2018.
"Belum ada titik temu perundingan. Karena posisi tawaran perundingan kami dilakukan merujuk pada hasil kepengurusan munaslub di 2016," kata Ketua DPD Hanura Banten Eli Mulyadi di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (26/7).
Mereka meminta OSO untuk mengembalikan posisi seluruh pengurus yang sudah dipecat. Para pimpinan DPD ini juga mendesak agar OSO tak lagi melakukan pemecatan di masa mendatang.
Jika hal tersebut tidak kunjung dilakukan, DPD yang dipecat akan kembali mengakui Daryatmo sebagai Ketua Umum Hanura dan Sarifuddin Sudding sebagai Sekjen.
ADVERTISEMENT
"Kita berpedoman munaslub 2018 (dengan) Ketum Daryatmo dan Sekjen Sudding dan sementara sekarang untuk verifikasi berjalan bagaimana semestinya," tandasnya.
Usai melakukan perombakan di jajaran pengurus hasil munaslub 2016, OSO mendaftarkan pengurus barunya ke Kemenkumham. Hal inilah yang memantik kisruh internal di Hanura. Para pengurus hasil munaslub 2016 tak terima dengan keputusan OSO tersebut.