Mahyudin: Idrus Jadi Mensos karena Cocok, Bukan Barter Politik
ADVERTISEMENT
Idrus Marham telah dilantik menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa. Penunjukkan Idrus disebut-sebut sebagai bagian konsolidasi politik Golkar dan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun dibantah oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin. Menurutnya, Jokowi memilih Idrus karena pertimbangan kinerja dan kecocokan.
"Enggak begitu (barter politik). Pasti dasarnya pertimbangannya memang Pak Idrus memang memiliki kemampuan dan Pak Presiden pasti merasa cocok Pak Idrus menjadi Menteri Sosial," ujar Mahyuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/1).
Selain itu, meski Idrus ditarik masuk ke kabinet, tidak mensyaratkan Golkar tengah mengukuhkan dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2019. Dukungan kepada Jokowi diberikan bukan atas dasar jatah jabatan yang diberikan. Melainkan, dukungan Golkar kepada Jokowi merupakan keputusan tertinggi pada forum munas partai.
"Karena di dalam forum munas adalah keputusan tertinggi di partai dan telah memutuskan Golkar mendukung penuh Pak Jokowi untuk Pilpres 2019 yang akan datang," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Pagi tadi, Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Selain Idrus, Jokowi juga melantik Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) menggantikan Teten Masduki.
Pelantikan Idrus berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10/P/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Sosial sisa masa jabatan periode 2014-2019. Sementara Moeldoko diangkat menjadi KSP berdasarkan Keppres Nomor 11/P/2018.