Median: Masalah Ekonomi Penyebab Elektabilitas Jokowi Menurun

22 Februari 2018 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi bagikan kartu PKH dan KIP di Dharmasraya. (Foto: Dok.Intan - Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bagikan kartu PKH dan KIP di Dharmasraya. (Foto: Dok.Intan - Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun, mengungkapkan penyebab menurunnya elektabilitas Presiden Joko Widodo. Menurutnya, penyebab menurunnya elektabilitas Jokowi karena permasalahan ekonomi yang dirasakan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari hasil survei Oktober 2017 lalu mengenai mampu atau tidaknya Jokowi mengatasi masalah ekonomi, sebesar 36,2 persen mengatakan Jokowi tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi. Sementara 34,8 persen mengatakan Jokowi mampu untuk menyelesaikan masalah ekonomi, dan 29,0 persen mengatakan tidak tahu.
Sementara pada survei yang diadakan pada Februari 2018, sebanyak 37,9 persen berpendapat Jokowi tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi, naik 1,7 persen dari hasil survei sebelumnya. Sementara 32,1 persen mengatakan Jokowi mampu untuk menyelesaikan masalah ekonomi, turun 2,7 persen dari hasil survei sebelumnya. Dan sebanyak 30,0 persen menjawab tidak tahu, naik 1 persen dari hasil survei sebelumnya.
Ia menilai elektabilitas Jokowi menurun karena tidak mampu menyelesaikan persoalan ekonomi masyarakat. Mulai dari naiknya harga kebutuhan pokok hingga mahalnya harga listrik disebut sebagai penyebab menurunnya elektabilitas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Rico Marbun, Direktur Eksekutif Median. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rico Marbun, Direktur Eksekutif Median. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
"Tema kesulitan ekonomi, tema naiknya barang-barang pokok, tema mahalnya harga listrik itu adalah tema yang konsisten yang publik menganggap Pak Jokowi belum berhasil menyelesaikan masalah itu," ujar Rico di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).
Pada pemerintahannya, pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah memang menjadi salah satu program andalan Jokowi. Namun program ini tidak berbanding lurus dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat bawah.
"Keberhasilan Jokowi di bidang infrastruktur tidak berbanding lurus dengan penyelesaian kehidupan sehari-hari yang dirasakan pemilih," imbuhnya.
Populasi survei adalah seluruh warga yang memiliki hak pilih di seluruh provinsi di Indonesia. Target sampel 1.000 responden dengan margin of error sebesar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama pengambilan data. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.
ADVERTISEMENT