Teruslah Berdoa

Nain Rahmadany
Tutor Math Ruangguru/ Solo Traveling/ Asli Yogyakarta/ Stay in Jakarta
Konten dari Pengguna
20 September 2021 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nain Rahmadany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Berdoalah tanpa jeda, maka Allah mengabulkannya,” kata kakek.
“Kakek enggak menyesal hidup begini?”
ADVERTISEMENT
“Hidup itu yang penting disyukuri dan dijalani. Mau menyesal juga memang ini jalannya. Yang penting kakek masih bisa cari nafkah, sehat, alhamdulillah,” kata kakek.
Kakek Sope membersihkan botol yang dikumpulkannya
Aku tersenyum haru. Kakek Sope kembali mengumpulkan botol plastik ditumpukkan sampah, dekat lapangan bola Arcici Jakarta. Kadang hasil jualan botolnya ditukar dengan uang/makanan. Mirisnya harganya 1000/kg untuk botol plastik tersebut.
Tadinya Kakek Sope takut ku dekati, tapi jadi ramah setelah ngobrol tadi. Alhamdulillah ada saja orang baik yang kadang memberinya sedikit rezeki.
“Tinggal di mana kek?”
“Nggak punya rumah neng, dulu ada lalu di bakar orang (nangis) sekarang kakek sama anak cucu kesini sepedaan,” jawab kakek
“Kenapa enggak dirumah aja? Kakek kan sudah sepuh.”
“Selagi ada napas di badan ini, kakek masih bisa mencari rezeki. Dirumah juga bingung makan apa. Hidup pas-pasan. Harus berjuang biar tetep bisa bertahan. Allah kasih kita sehat, hidup buat manfaat. Nggak cuma diam di tempat. Rezeki bakal orang lain embat. Yang penting mah hidup harus punya semangat,” lanjut kakek
ADVERTISEMENT
Air matanya mengalir, aku menunduk sedih.
Apa kabar aku yang gagal melamar kerja sekali saja merasa dunia runtuh? Atau perkara hati yang selalu disakiti. Apakah Tuhan enggak adil? Sepertinya aku harus belajar dari Kakek Sope ini.
“Kek, saya ada paket makanan dan sedikit rejeki buat kakek semoga bisa membantu.”
“Ya Allah, masih ada orang baik. Semoga neng, berkah hidupnya. Ini bisa buat beli mainan cucu saya. Nabung dari lama belum bisa beliin," ucap kakek.
Aku tersenyum miris. Di rumah, mainan adik sampai menumpuk. Ini nabung berbulan dulu untuk beli?
Setelah membantu membereskan botol plastik, aku pamit. Meminta alamat untuk silaturahmi lain waktu.
Kakek Sope menangis, melambaikan tangan. Mukanya jelas bahagia menerima paket makanan dariku tadi. Duh, padahal tadi itu iseng beli karena lagi promo opening tempat makan baru.
ADVERTISEMENT
Ternyata Allah ngasih solusi biar makanannya nggak terbuang mubazir disedekahkan ke Kakek Sope.
Uangnya berapa? Cukup aku dan Allah yang tahu. Tak semua harus diceritakan ya. Yang penting semangat berbagi terus berjalan.
Terima kasih, kakek sehat selalu.
Doakan aku bisa pantang menyerah untuk hidup yang tak mudah ini, sepertimu.
Alamat Kakek Sope Sumur Batu dekat masjid Al Muslimin.
Teruslah berbuat baik, karena kebaikan itu menular.
Cerita Kebaikan yang Menular ini saya persembahkan untuk orang-orang baik diluar sana yang saya rasa pasti turut andil dalam hal kebaikan walaupun hanya berupa tindakan kecil.