Semua Murid Semua Guru: Pergi dan Menemukan Indonesia

Najelaa Shihab
Pendidikan adalah belajar, bergerak, bermakna. Pendidik adalah kita, Semua Murid Semua Guru
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2017 19:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Najelaa Shihab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bendera Merah Putih Indonesia berkibar (Foto: Feny Selly/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Merah Putih Indonesia berkibar (Foto: Feny Selly/Antara)
ADVERTISEMENT
Kenikmatan perjalanan itu bermacam-macam. Bekerja keliling Indonesia tentu berbeda dengan mendapat beasiswa ke penjuru dunia. Saya beruntung mendapat kesempatan melakukan yang pertama, tetapi tidak pernah merasakan pendidikan dan pekerjaan formal di luar Indonesia. Minggu lalu saya mendapat pengalaman luar biasa, hadir di acara Simposium PPI Dunia, teman-teman dari Indonesia yang belajar dan berkarya di negeri orang.
ADVERTISEMENT
Mengamati dari kejauhan memang seringkali menghasilkan makna cinta yang berbeda. Kita sering berpikir yang berkelana berarti meninggalkan negara asalnya, padahal ada 3% penduduk dunia yang menetap untuk jangka waktu cukup lama di luar negeri dan justru banyak menguntungkan tanah air lewat berbagai kontribusi.
Dari penguasaan bahasa dan jaringan persaudaraan yang makin baik, kesempatan bisnis antarnegara menjadi makin tak ternilai. Dari pertukaran ide dan paparan pada keragaman yang makin kaya, pertukaran praktik baik antarnegara menjadi makin tak terbatas. Begitu banyak pemikiran brilian yang melintasi zaman atau perusahaan miliaran dollar yang dihasilkan oleh diaspora dan pelajar dengan beasiswa. Blue jeans hingga bola basket, telephone hingga Google adalah contoh-contohnya. Walaupun bidangnya berbeda-beda, tokoh-tokoh luar biasa dibaliknya punya beberapa kesamaan utama. Keingintahuan terhadap kebudayaan negeri sendiri, kerja keras dan kemampuan adaptasi di negeri orang.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran bahwa nasionalisme akan luntur saat kita tidak tinggal secara geografis di wilayah Indonesia jelas kekhawatiran berlebihan yang tidak didukung data dan fakta lapangan. Pemahaman budaya adalah kunci pemahaman bangsa, belajar dan berkarya dalam konteks internasional jelas membantu individu untuk mampu melakukannya.
Yang perlu dipahami, prosesnya bukan proses yang sederhana. Sebagian dari kita mungkin didominasi oleh sekedar perasaan semangat di tahap awal pada saat melihat begitu banyak pemandangan dan lingkungan yang berbeda dan dianggap lebih keren di luar negeri. Dalam tahap penyesuaian, euforia ini seringkali digantikan oleh kekesalan sampai sikap melecehkan terhadap perbedaan. Ada juga masalah yang muncul karena kesulitan untuk melepaskan diri dari prasangka ataupun kerinduan pada rumah.
ADVERTISEMENT
Adaptasi yang baik biasanya baru akan muncul apabila kita mulai berani mempertanyakan asumsi-asumsi diri tentang nilai dan budaya yang sama ataupun berbeda di Indonesia dan negara tempat kita berada. Tidak semua orang Indonesia memiliki karakter yang sama, tidak semua negara maju bebas masalah.
Di Indonesia, sebagian besar dari kita berinteraksi dalam lingkungan rumah, sekolah atau kantor yang homogen. Suku, agama dan berbagai identitas maupun karakteristik yang tidak jauh berbeda yang mengikat kebersamaan. Saat di luar negeri seringkali jadi kesempatan mengenal keragaman Indonesia, dan kesempatan mengikatkan diri pada identitas kebangsaan yang sama walaupun berasal dari kebhinekaan karakteristik lainnya. Di Indonesia, percakapan didominasi oleh kekaguman atau keirian atas kemajuan negara di luar sana. Saat kita tinggal dan menjadi bagian dari masyarakat negara lain, kita mendapat pemahaman yang lebih utuh.
ADVERTISEMENT
Anak saya Fathi menggambarkan ini dengan baik dalam salah satu diskusi kami yang dicatatnya:
"Sebagai mahasiswa di luar negeri kita bisa melihat betapa banyak masalah yang ada di negara-negara maju, walaupun mereka mempunyai teknologi yang canggih, ekonomi yang kuat, dan penduduk yang cerdas masih juga ada ketidakadilan dan kehampaan. Sebagai orang Indonesia, saya makin percaya bahwa definisi statis kemajuan "agar bisa seperti negara-negara lain" bukanlah tujuan utama kita. Kita perlu menemukan dan makna yang unik dari kemajuan Indonesia, bukan sekedar mengikuti indikator kesuksesan negara lain yang seringkali dibangun dengan fondasi dan nilai yang berbeda".
Di Warwick, saya bertemu dengan pendidik-pendidik muda yang penuh cita-cita tentang perubahan pendidikan Indonesia. Terlibat Janji Publik PeKan begitu banyak orang lintas bidang yang peduli pada perubahan pendidikan. Salah satunya inisiasi Ranger Energy untuk komunitas di Bali yang jarak geografisnya 12.540 Km, tapi di sesi barengan tersebut terasa begitu dekat karena bersatunya kepentingan masa depan.
ADVERTISEMENT
Menemukan Indonesia memang bisa dilakukan lewat berbagai cara, termasuk saat pergi menengok rumput "tetangga" di belahan dunia yang berbeda.
#SemuaMuridSemuaGuru #MerdekaBelajar