Semua Murid Semua Guru: Rasulullah SAW dan Cinta Anak-anak Kita

Najelaa Shihab
Pendidikan adalah belajar, bergerak, bermakna. Pendidik adalah kita, Semua Murid Semua Guru
Konten dari Pengguna
20 November 2018 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Najelaa Shihab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak beribadah. (Foto: Pixabay/chidioc)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak beribadah. (Foto: Pixabay/chidioc)
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Prinsip mencintai dengan lebih baik, ditunjukkan Nabi bukan hanya pada keluarganya - tetapi semua anak yang tumbuh pada masa hidupnya.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhannya, termasuk soal bermain yang menyenangkan. Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari, kita sering mendengar gambaran kelembutan Nabi pada cucunya Sayyidina Hasan dan Husein RA yang bermain di pundaknya ketika shalat. Kasih sayangnya selalu diekspresikan - tidak disembunyikan - saat menggendong, mencium, dan memeluk mereka ataupun anak-anak lainnya.
Riwayat lain menggambarkan keceriaan beliau bercanda dengan balita saat mengajarkan berwudhu bersama atau mengajak anak-anak di perjalanan naik ke untanya bahkan “berlomba” dengan mereka. Beliau mempersingkat ibadahnya saat mendengar anak menangis ketika berjamaah agar sang Ibu bisa memenuhi yang diinginkan anaknya.
Pelajaran terpenting lainnya, Rasulullah SAW selalu membela kepentingan anak yang tidak berdaya, serta menggerakkan orang dewasa lainnya untuk menghargai anak dan apa yang dirasakannya. Beliau sering memberi contoh bercakap bersama anak dengan sopan - misalnya pada anak-anak dari Abysinnia, Beliau lebih dulu mengucapkan salam dan mengajak berbincang dalam bahasa mereka.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW juga berkali-kali memuji anak atas apa yang telah dilakukan. Beliau menyadari pentingnya rasa percaya diri, sehingga selalu memanggil nama anak dengan panggilan penghormatan. Saat anak melakukan kesalahan, tidak ada satu riwayat pun yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengingatkan anak dengan hukuman kekerasan.
Dalam sebuah peristiwa, Beliau mengingatkan seorang ibu saat berkomunikasi dengan anaknya, bahwa janji pada anak tidak boleh diniatkan untuk membohongi, namun harus ditepati.
Banyak cara kita juga bisa sama-sama berjanji, di 12 Rabiul Awal ini. Hari kelahiran Rasulullah SAW, yang tahun ini jatuh bertepatan dengan hari Anak Dunia di kalendar Masehi. Menjaga dan menjalankan hak anak dalam berbagai situasi, adalah peran orang dewasa yang sangat berarti. Anak adalah amanah, yang hadir dengan potensinya dan perlu kita suburkan dengan penuh rahmah.
ADVERTISEMENT
Kita memiliki harapan agar anak-anak kita meneladani Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya, cara memperkenalkan cahayanya adalah dengan mempraktikkan bagaimana Beliau berinteraksi dengan anak di sekelilingnya.
Contoh sehari-hari yang terinspirasi cinta Rasulullah SAW, adalah formula termudah membuat anak-anak menunjukkan cinta dan mengumandangkan shalawat baginya. Kalau ada satu hal dari kemuliaan Nabi Muhammad SAW yang paling pantas kita syukuri dan teladani di hari Maulid dan hari Anak ini, adalah bagaimana Beliau menunjukkan, pendidikan dan pengasuhan - yang bermakna dan berkelanjutan - sesungguhnya hanya bisa tercapai dengan konsistensi tindakan.
Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Alaa Alihi Washahbihi Wasallim.
#MaulidNabiSAW #HariAnakDunia #semuamuridsemuaguru