Fungsi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Potensi Siswa

Najwa Fithriyah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berpikiran kritis dan gemar melakukan penelitian.
Konten dari Pengguna
24 November 2022 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Najwa Fithriyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh Implementasi Fungsi Kepemimpinan untuk Mengembangkan Potensi Siswa. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Contoh Implementasi Fungsi Kepemimpinan untuk Mengembangkan Potensi Siswa. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
ADVERTISEMENT
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu menagement, yang mempunyai arti “seni melaksanakan dan mengatur.” Manajemen berasal pula dari kata to manage yang berarti mengatur. Yang dalam artiannya, Manajemen merupakan sebuah proses yang menggabungkan metode ilmu serta seni untuk menerapkan fungsi-fungsi nya yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pada kegiatan, dan pada sekumpulan manusia yang dilengkapi dengan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Leadership atau kepemimpinan erat kaitannya antara seseorang dengan sekelompok manusia karena terdapat kepentingan bersama, yang ditandai oleh perilaku yang dituju serta yang membimbing dari pada seseorang itu. Istilah kepemimpinan sendiri secara etimologis dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia Jhon Echlos memiliki terjemahan dari kata leadership dalam bahasa Inggris yang berarti kepemimpinan. Sementara seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi para pengikutnya serta merealisasikan visinya disebut sebagai pemimpin.
Di dalam ruang lingkup sekolah fungsi kepemimpinan dapat diterapkan tidak hanya untuk kepala sekolah saja, tetapi pendidik, serta peserta didik dapat menerapkan fungsi dari manajemen ini. Penting bagi seorang kepala sekolah untuk selalu menerapkan fungsi kepemimpinan di sekolah karena hal tersebut merupakan cara atau usaha seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, membimbing, serta menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa serta pihak lain yang terlibat atau berperan serta untuk mencapai suatu tujuan.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan di dalam suatu lembaga, instansi, atau sebuah organisasi memegang peran yang penting karena seorang pemimpin tersebut yang akan menggerakkan serta mengarahkan suatu lembaga, instansi, maupun organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Kepemimpinan pun memainkan peran yang dominan, kritis dan krusial dalam upaya untuk meningkatkan kinerja individual maupun kelompok. Karena itu pemimpin tampak selalu dikaitkan dengan suatu kelompok.
Fungsi kepemimpinan menurut Siagian, yaitu:
1. Pimpinan sebagai penentu arah, artinya setiap lembaga dalam bidangnya masing-masing diciptakan untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan baik dalam jangka panjang, maupun jangka pendek. Dan hal ini tidak akan tercapai kecuali adanya tindakan dari anggotanya masing-masing.
2. Pimpinan sebagai wakil dan juru pimpinan bicara birokrasi, untuk mencapai suatu tujuan tidaklah mungkin tanpa dilakukannya penjalinan hubungan yang baik dengan pihak-pihak di luar birokrasi (stakeholder).
ADVERTISEMENT
3. Pimpinan sebagai komunikator, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses komunikasi secara lisan maupun tulisan baik komunikasi antar instansi maupun keluar instansi.
4. Pimpinan sebagai mediator, di dalam birokrasi pasti terdapat suatu situasi dimana konflik muncul dan harus dihadapi dengan baik dalam hubungan keluar maupun ke dalam birokrasi.
5. Peranan selaku integrator, yaitu bahwa adanya kecenderungan berpikir serta bertindak di kalangan anggota dapat diakibatkan dari adanya sikap positif maupun sikap negatif.
Kepala sekolah dalam memimpin suatu lembaga atau sekolah harus dapat menerapkan fungsi-fungsi tersebut dalam gaya memimpinnya. Dalam meningkatkan potensi siswa, fungsi kepemimpinan sangat penting untuk menentukan arah bagaimana siswa dapat berkembang di dalam sekolah maupun bidang atau jurusan yang digelutinya.
ADVERTISEMENT
Potensi siswa dapat dikembangkan dengan pembelajaran yang didapatkan para siswa di sekolah maupun fasilitas yang dimiliki oleh setiap sekolah, tetapi jika hal tersebut tidak didasari oleh kedisiplinan serta sikap kepemimpinan dari diri seorang peserta didik maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi untuk mengeluarkan atau mengembangkan potensi serta minat bakat siswa.
Di dalam fungsi kepemimpinan yang bertujuan mengembangkan potensi siswa permasalahan yang kerap kali terjadi yakni masih adanya para siswa yang bersekolah hanya untuk menimba ilmu yang sudah ditetapkan oleh standar sekolah saja, tetapi tidak mengembangkan kemampuan atau skill lain yang dimiliki masing-masing siswa. Lalu, masih terdapat siswa yang pasif di sekolah, yang kurang atau bahkan tidak mengamalkan kembali pembelajaran-pembelajaran di sekolah. Dan ketika terdapat sistem organisasi di sekolah, masih banyaknya siswa yang hanya ikut-ikutan dalam mengikuti organisasi tersebut tanpa mempertanggungjawabkan posisi nya atau kinerja nya sebagai perwakilan atau anggota organisasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Permasalahan-permasalahan yang terdapat di dalam lingkup sekolah tersebut hanya sekian kecil dari permasalahan lain yang menyangkut kepemimpinan siswa. Dan permasalahan tersebut tidak akan bisa teratasi jika tidak terdapat gerakan yang dimulai dari hal-hal kecil oleh seorang siswa atau bahkan pihak sekolah dalam mengembangkan potensi siswa menjadi lebih baik lagi.
Terdapat tiga hal yang dipopulerkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan serta pemimpin yang tangguh dan disiplin yaitu ing ngarso sun tulodo, ing maadyo mangun karso, dan tut wuri handayani. Menurut Sudirga beberapa konsep tersebut bisa digunakan untuk memberikan motivasi serta membangun semangat belajar para siswa.
1. Ing Ngarso Sun Tulodo, yaitu seorang pemimpin harus menjadi suri tauladan bagi orang-orang disekitarnya. Yang berarti seorang pemimpin harus menjadi contoh bagi anggota-anggotanya ataupun dalam konteks ini yaitu warga sekolah. Ing ngarso sun tulodo juga dapat diterapkan kepada ketua kelas yang dapat mempertanggungjawabkan posisinya sebagai suri tauladan di kelas.
ADVERTISEMENT
2. Ing Maddyo Mangun Karso, yaitu seorang pemimpin yang di dalam kesibukannya harus tetap mampu untuk membangkitkan semangat para anggotanya. Hal ini pun dapat diterapkan kepada seseorang yang menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah, pemimpin ini harus mampu memberikan motivasi terhadap anggotanya, serta memberikan suasana organisasi yang tenteram, dan haruslah bisa melindungi seluruh anggota-anggotanya.
3. Tut Wuri Handayani, yang berarti mengikuti dari belakang dan memberikan dorongan semangat, dalam hal ini dapat diterapkan kepada seluruh diri para siswa yakni memulai kemandirian serta tidak bergantung kepada orang lain. Konsep ini akan membuat kepemimpinan serta kesadaran diri tiap masing-masing individu siswa meningkat.
Terdapat beberapa cara yang dapat diimplementasikan di sekolah untuk menerapkan fungsi kepemimpinan dalam meningkatkan potensi para siswa di sekolah, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Pihak sekolah dapat mengembangkan kembali posisi seorang guru bimbingan konseling untuk siswa agar dapat mengkonsultasikan permasalahan ataupun membicarakan prioritas yang dibutuhkan siswa dalam hal kegiatan belajar mengajar, maupun minat bakatnya.
2. Sosok guru haruslah mengarahkan siswa serta mengayomi siswa yang masih dalam tahap belajar mengenai pembelajaran di sekolah maupun organisasi, agar tidak adanya kekeliruan siswa dalam menjalankan suatu organisasi tersebut, serta munculnya sikap-sikap tanggung jawab serta kepemimpinan siswa.
3. Adanya suatu kegiatan yang mengajarkan tentang kepemimpinan agar munculnya sikap sadar diri terhadap kebutuhan masing-masing individu siswa, prioritas siswa dalam pembelajaran, serta kedisiplinan siswa dalam melakukan berbagai hal baik dalam ranah sekolah atau pembelajaran maupun di luar hal tersebut.
Fungsi kepemimpinan haruslah diterapkan dengan baik di sekolah, karena hal itu merupakan hal penting yang tidak boleh dilewatkan oleh pengajaran di setiap instansi sekolah demi terciptanya siswa yang dapat meningkatkan potensinya dalam ranah apapun, serta menghasilkan sikap siswa yang sadar atas prioritasnya dalam dunia pendidikan. Demikianlah artikel mengenai fungsi kepemimpinan dalam meningkatkan potensi siswa. “Pemimpin terbesar belum tentu orang yang melakukan hal-hal besar. Dia adalah orang yang membuat orang melakukan hal-hal besar.” – Ronald Reagan.
ADVERTISEMENT