Puan Maharani dan Perjuangan Penguatan Pendidikan Karakter

Jack Separrow
Cukup dengan menjadi diri sendiri. Saja!
Konten dari Pengguna
7 September 2017 23:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jack Separrow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puan Maharani dan Perjuangan Penguatan Pendidikan Karakter
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pendidikan karakter menjadi salah satu fokus utama pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini. Bukan saja amanah undang-undang yang mewajibkan untuk mengalokasikan 20% dari APBN, tapi karena hanya dengan pendidikanlah kemajuan sebuah bangsa bisa diakselerasikan.
ADVERTISEMENT
Pendidikan adalah kunci untuk membangun, sebab memungkinkan untuk melahirkan manusia-manusia Indonesia yang hebat dan tangguh, pada perkembangannya selanjutnya. Membangun pendidikan adalah investasi yang paling penting dan purna bagi sebuah bangsa. Apalagi jelas dikatakan dalam Preambule, bahwa keberadaan Indonesia adalah untuk mencerdaskan rakyatnya, dan itu hanya bisa diraih dengan pendidikan.
Pendidikan mulai diperhatikan melalui fasilitas yang terus menerus dikembangkan. Asas kesama-rataan. Tentu saja membutuhkan waktu yang lama mengingat luasnya Indonesia dengan ribuan sekolah yang ada. Tapi upaya it uterus dilakukan. Memberikan bantuan dana melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) terus diupayakan untuk semakin memudahkan para siswa, terutama bagi yang tidak mampu secara finansial.
Keduanya terus diikhtiarkan, terutama ketika melihat potensi alokasi anggaran untuk pendidikan yang begitu besar. Seiring waktu, akan terselesaikan. Termasuk akses dan fasilitas bagi sekolah yang ada di pelosok dan di daerah perbatasan.
ADVERTISEMENT
Puan Maharani adalah sosok menteri yang berada dibalik upaya dan ikhtiar itu. Sebagai Menteri dari Kementerian yang membawahi Kemendikbud, Kemenag, dan Kemenristek, Puan Maharani ikut berperan dalam proses memajukan pendidikan di Indonesia melalui program-program produktif dan bermanfaat, termasuk konsistensi perjuangannya untuk menjadikan pendidikan sebagai tempat pembangunan karakter anak bangsa.
Upaya pembangunan pendidikan berbasis karakter itu menemukan momentumnya ketika Puan Maharani dipasrahi tugas untuk mengomandani Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) untuk mewujudkan anak bangsa yang berkarakter dan berkepribadian Pancasila.
Untuk upaya itulah, Puan Maharani melakukan kerja-kerja luar biasa, terutama kerjasama dengan berbagai lembaga (seperti NU, Muhammadiyah, dll) untuk membangun karakter melalui pendidikan. Karena dunia pendidikan tidak bisa disusupi dengan perilaku amoral, kriminal, bahkan paham-paham ekstrimis dan intoleran seperti yang baru saja ditemukan di beberapa lembaga pendidikan.
ADVERTISEMENT
Termasuk juga ketika Puan Maharani, mendampingi Presiden Jokowi, ikut menyaksikan penandatanganan Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Perpres itu diharapkan bisa menjadi payang hukum karena telah melalui diskusi dan masukan dari beberapa Ormas, seperti NU, Muhammadiyah, MUI, Al-Irsyad, Al-Islamiyah, dan ISMI.
Perpres ini, sebagaimana kata Puan Maharani, diharapkan akan menjaga bangsa ini melalui pembangunan karakter bangsa yang pancasilais, luhur, berakhlak, cinta tanah air, dan senantiasa bergotong royong untuk memajukan dan menjaga keutuhan bangsa ini. Saling menghormati perbedaan dalam bingkai kebhinnekaan.
Artinya, Puan Maharani konsisten mengupayakan penguatan pendidikan karakter bangsa melalui pendidikan sebagai cara untuk merawat dan mempertahankan karakter dan kepribadian bangsa.