Puan Maharani: Ini Tugas Kemanusiaan, Jangan Sampai Ada Debora Lainnya!

Jack Separrow
Cukup dengan menjadi diri sendiri. Saja!
Konten dari Pengguna
12 September 2017 10:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jack Separrow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puan Maharani: Ini Tugas Kemanusiaan, Jangan Sampai Ada Debora Lainnya!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Di tengah kesibukan dan aktivitasnya yang padat di Astana, Kazakhstan, Puan Maharani mengucapkan belasungkawa dan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhumah bayi Tiara Debora Simanjorang, dalam hal ini terutama kepada kedua orang tuanya, Rudianto Simanjorang dan Henny Silalahi.
ADVERTISEMENT
“Saya mengucapkan belasungkawa dan perasaan duka yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya bayi Tiara Debora Simanjorang. Semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa serta keluarga yang ditinggalkan sabar, ikhlas, dan tabah” Kata Puan Maharani melalui pernyataan tertulis disela-sela kesibukan mendampingi Wakil Presiden menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Seperti diketahui, Tiara Deborah Simanjorang meninggal akibat tidak ditangani segera oleh Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta Barat. Tentu ini mengecewakan, karena tugas kemanusiaan lebih rendah derajatnya dibandingkan prosedur, dan nyawa seakan tak lebih penting dari uang. Entah bagaimanapun alasan dan rasionalisasi yang diberikan, tapi melakukan pembiaran karena alasan prosedur dan komersial, itu sama sekali tak dibenarkan.
ADVERTISEMENT
Bagi Puan Maharani, tentu mental seperti ini tak bisa dibiarkan. Bahaya jika tetap dimiliki oleh Rumah Sakit, sebagai bagian dari entitas memajukan kesehatan di Indonesia. Bagaimana mungkin Rumah Sakit yang semestinya menjadi tempat dan harapan untuk sembuh (terlepas dari takdir), justru malah menjadi tempat yang mendebarkan karena pelayanan yang mengecewakan?
Menurut Puan Maharani, menjadi tenaga atau lembaga kesehatan itu mulia, karena melayani adalah bagian dari kebermanfaatan. Jadi, jangan merusaknya dengan menciptakan asumsi yang menegasikan tenaga atau lembaga kesehatan dengan hal-hal yang tidak baik.
Puan Maharani sedih, kecewa, dan marah ketika mendengar adanya penelantaran dari pasien di sebuah Rumah Sakit. Menghadapi itu, Puan Maharani, dalam konteks tugasnya sebagai Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, akan segera melakukan evaluasi terhadap SOP dari Rumah Sakit, terutama yang tidak terhubungan dengan bantuan kesehatan program pemerintah, seperti BPJS, KIS, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Terpenting dari semua itu adalah, bagi Puan Maharani, tugas kemanusiaan harus diutamakan. Ia harus berada di atas dan atas nama apapun. Tidak boleh ada Debora lain. Semua orang berhak memperoleh layanan kesehatan. Dalam kondisi darurat, tak perlu aturan, karena urusan nyawa harus diutamakan. Urusan pembiayaan, itu persoalan yang bisa ditangguhkan.
Begitu kepedulian Puan Maharani untuk perbaikan kesehatan di Indonesia.