Villa dan Icardi yang Kembali

Nanda Rizka Syafriani Nasution
Halftime student Fulltime footballover
Konten dari Pengguna
2 September 2017 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nanda Rizka Syafriani Nasution tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada yang menyenangkan di kualifikasi dunia kali ini. Terutama untuk kedua penggemar David Villa dan Mauro Icardi. Mereka dipanggil untuk membela tim nasional masing-masing. Mereka kembali mengenakan kostum kebanggaan setiap pemain untuk membela tanah kelahirannya.
David Villa, bagian dari legiun Designated Player. (Foto: Adam Hunger/Reuters)
ADVERTISEMENT
Lahir di Asturias 3 Desember 1981, pria bernama David Villa Sanchez itu mengawali karir nya di sebuah klub yang bermarkas di Asturias, Sporting Gijon. Pemain yang merupakan suami dari Patricia Gonzales itu mengawali karir sepak bolanya dari bawah dengan menjadi pemain Sporting Gijon B sejak 1999-2001 hingga kemudian bermain di tim utama sejak 2001 hingga 2003.
Villa kemudian pindah ke Real Zaragoza dengan transfer 2,70 juta euro dan bermain hingga tahun 2005. Ke Valencia dengan harga 12 juta euro yang menjadi lonjakan karirnya. Bahkan dia menjadi salah satu pencetak hattrick tercepat (menit ke-80 ke menit ke-85) yang dibuatnya pada 23 April 2006.
Catatan 59 gol untuk Valencia dan penampilan apik bersama tim nasional Spanyol membuat Barcelona kepincut dengan pemain yang dijuluki 'el guaje' tersebut sehinga membawanya ke Nou Camp di 2010 dengan transfer 40 juta euro dan menjadi tandem kuat lini depan bersama Pedro Rodriguez dan Messi. Prestasi terbaiknya adalah ketika membawa Barcelona memenangi Piala UEFA Champions League melawan Manchester United di Wembley dengan skor akhir 3-1 dan Villa mencetak satu gol di pertandingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Petaka cedera ketika melawan Al Sadd di Piala Dunia Antar Klub membuat Villa menepi selama 8 bulan hingga absen di Piala Eropa 2012. Comeback-nya kemudian disambut pendukung Blaugrana pada 19 Agustus 2012 ketika melawan Real Sociedad (masuk menit ke 75 menggantikan Pedro). Barca memenangkan pertandingan denga skor 5-1 dan Villa juga ikut mencatatkan nama nya di papan skor.
Namun, setelah cedera panjang Villa seperti kehilangan kemampuan daya predatornya di depan gawang hingga akhirnya Barcelona melepasnya di 2013 untuk menyebrang ke Vicente Calderon. Hanya bertahan satu musim di Atletico, Villa memutuskan untuk melanjutkan karirnya di Amerika. Villa menerima pinangan New York City FC dengan status free transfer dan kebangkitannya di mulai disana.
ADVERTISEMENT
Sebagai pencetak gol terbanyak untuk El Matador (97 caps dan 59 gol) dan berhasil membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Villa sempat memutuskan untuk mengakhiri karirnya di level senior setelah memutuskan pensiun di 2014 setelah memulai karir senior di timnas Spanyol pada 9 Februari 2005.
Pencapaiannya di NYCFC dengan 60 gol dari 87 pertandingan serta penghargaan MVP MLS pada 2016 mebuat Julen Lopetegui kembali memanggil pemain berumur 35 tahun untuk kembali memperkuat 'La Furia Roja'. Hal ini yang membuat pengemar sepakbola cukup senang dengan kembalinya sang pemain dan bergabung kembali dengan Iniesta dkk. Sang pemain pun mengungkapkan bahwa tidak masalah jika dirinya tidak masuk starting eleven ketika melawan Italia minggu dini hari nanti.
ADVERTISEMENT
Berbeda dari Villa, Icardi mendapatkan cerita yang sangat berbanding terbalik mengapa seorang centre-forward tersebut baru dipanggil oleh tim nasional Argentina. Jorge Sampaoli akhirnya memanggil pria yang sempat belajar di La masia bersama Messi tersebut.
Ekspresi Icardi usai membobol gawang Roma. (Foto: Stefano Rellandini/Reuters)
Berasal dari Rosario, pria bernama lengkap Mauro Emanuel Icardi Rivero lahir di Rosario, Argentina, 19 Februari 1993. Icardi kecil memulai mimpinya sebagai pemain sepak bola dengan bergabung di Vecindario, di Gran Canaria setelah pada usia 6 tahun memutuskan pindah ke pindah ke Spanyol.
Icardi yang pernah menimba ilmu di Barcelona setelah di rekrut tahun 2008 kemudian dipinjamkan ke Sampdoria pada 2011 dan akhirnya dipermanenkan oleh klub yang bermarkas di Stadion Luigi Ferraris tersebut di musim 2011/2012 setelah mencatatkan penampilan gemilang selama 6 bulan dengan 13 gol dari 19 penampilan di Tim Primavera.
ADVERTISEMENT
Dari 33 penampilan dan 11 gol di Sampdoria, Maurito, julukan Icardi, kemudian berlabuh ke Internazionale Milan di tahun 2013 dengan pinangan sebesar 13 juta euro Di Inter, Icardi sendiri mencatatkan catatan gemilang dengan 148 penampilan dengan 82 gol dan 22 assists. Meski sempat bersiteru dengan para interisti, namun sampai sekarang Icardi tetap berseragam Inter bahkan dipercaya untuk memgang jabatan sebagai kapten tim.
Berbagai catatan apik bersama klub ternyata tidak membuat Icardi langsung bergitu saja melenggang untuk membela negaranya. Banyak asumsi yang dikeluarkan terhadap mengapa sang stiker belum juga dipanggil padahal sudah menorehkan prestasi di level klub. Salah satu dugaan problem dari masalah ini ada pada ceritanya dengan kisah pribadinya. Adalah cintanya pada Wanda Nara, perempuan yang enam tahun lebih tua dari sang striker yang membuat Icardi terhambat untuk membela timnas Argentina. Wanda Nara merupakan mantan istri dari Maxi Lopez yang notabene merupakan sahabatnya sejak berseragam Sampdoria.
ADVERTISEMENT
Maxi merasa sangat dikhianati oleh sahabatnya sendiri setelah mengetahui bahwa istrinya jatuh kepelukan pria yang usia nya lebih muda meskipun saat itu mereka telah mempunyai tiga anak. Wanda memilih untuk bercerai dengan Maxi dan menikah dengan Icardi yang jatuh hati kepada istri seseorang yang dianggapnya idolanya tersebut. Sangat wajar jika Maxi sangat dendam dengan pemain yang saat ini berumur 24 tahun tersebut.
Masalah internal dengan Maxi diduga menjadi penyebab Icardi belum juga dipanggil oleh timnas mengingat Maxi sendiri merupakan pemain timnas Argentina.
Agustus 2017 pelatih Argentina memutuskan untuk memanggil Icardi yang dirasa mampu untuk kembali menaikkan asa Argentina untuk lolos ke Rusia setelah di beberapa pertadingan tersendat. Argentina sadar untuk tidak bisa terus bergantung kepada seorang Lionel Messi. Sampaoli mungkin telah membelakangkan masa lalu perdebatan mengenai Icardi yang lebih mementingkan kontribusi gol nya sebagai ujung tombak Inter Milan untuk sesegera mungkin membantu Argentina.
ADVERTISEMENT
Mampukah seorang Icardi membuktikan diri dan mampukah ia mempersembahkan gelar untuk La Albiceleste? dan mampukah seorang David Villa membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia 2018?
Welcome back, Villa, and enjoy your moment, Icardi!