Embargo Minyak dan Gas Menjadi Upaya Menghentikan Perang Rusia dan Ukraina

Naomi Agustine Manullang
An International Relations student at Brawijaya University
Konten dari Pengguna
15 Mei 2022 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naomi Agustine Manullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perusahaan minyak dan gas milik Rusia. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perusahaan minyak dan gas milik Rusia. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sudah banyak negara-negara berusaha untuk mengurangi ketergantungannya pada sumber-sumber minyak Rusia, namun negara-negara di Eropa masih saja membeli minyak dan gas milik Rusia.
ADVERTISEMENT
“Perang di Ukraina bisa berakhir jika negara-negara barat berhenti membeli minyak dan gas Rusia,” kata mantan kepala penasihat ekonomi Presiden Putin.
Pada tahun 2021, terjadi kenaikan harga minyak di Rusia, berarti pendapatan minyak dan gas menyumbang 36% dari pengeluaran pemerintah Rusia.
Sebagian besar, pendapatan minyak dan gas yang diterima oleh Rusia berasal dari Uni Eropa, yang mengimpor sekitar 40% gasnya dan 27% minyaknya dari Rusia.
“Jika negara-negara barat mencoba menerapkan embargo nyata pada ekspor minyak dan gas dari Rusia, saya berani bertaruh bahwa mungkin dalam satu atau dua bulan, operasi militer Rusia di Ukraina mungkin akan dihentikan,” kata Andrei Illarionov.
Sementara itu, perdagangan minyak dan gas terus berlangsung selama adanya konflik, sanksi yang meluas mengakibatkan banyak kegiatan ekonomi lainnya terhenti, banyak perusahaan asing menarik diri, dan juga kegiatan ekspor menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT
Di tengah ketegangan dengan negara Eropa terkait bagaimana gas akan dibayar, Presiden Putin angkat bicara. “Indikator utama kesehatan ekonomi Rusia termasuk dalam penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan dan ketidaksetaraan, peningkatan kualitas kehidupan masyarakat serta ketersediaan barang dan jasa,” kata Presiden Putin.
Sedangkan, Bank Dunia menunjukkan bahwa hampir 20 juta penduduk Rusia hidup dalam kemiskinan.
Sedangkan Presiden Putin, dalam beberapa tahun terakhir telah berjanji untuk mengurangi separuh jumlah dari angka penduduk miskin di Rusia tersebut.
Dengan kata lain, untuk dapat menyelesaikan konflik antara Rusia-Ukraina, yaitu dengan cara negara-negara barat harus berhenti membeli minyak dan gas dari Rusia. Karena jika negara-negara barat masih tetap membeli minyak dan gas dari Rusia, maka pendapatan Rusia untuk melakukan perang terhadap Ukraina akan terus bertambah. Dan jika hal itu terjadi, maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar untuk pihak Ukraina.
ADVERTISEMENT