news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Covid-19 Permasalahan Serius yang Tak Kunjung Usai

Natasya Anjalina
saya adalah seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kesibukan sehari-harinya adalah berkuliah selain itu saya juga mengajar les privat. saya tinggal di Depok, Jawa Barat. Motto hidup saya adalah dapat bermanfaat bagi orang lain
Konten dari Pengguna
7 April 2021 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Natasya Anjalina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Covid-19 dan vaksinasi

ADVERTISEMENT
Sudah lebih dari satu tahun negara kita berjuang dalam menangani kasus Covid-19 ini, bahkan negara-negara di seluruh dunia pun juga masih terus berjuang. Di Indonesia kasus positif Covid-19 masih terus bertambah meski sudah berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini kasus Covid-19 dengan mutasi virus korona B.1.1.7 telah terdeteksi di Indonesia, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengonfirmasi adanya dua kasus Covid-19 dengan varian B.1.1.7 pada 2 Maret 2021. Tingkat penularan mutasi B.1.1.7 ini 70 persen lebih besar daripada sebelumnya.
Para ilmuwan dan ahli kesehatan saat ini sedang berlomba-lomba untuk menemukan vaksin sebagai pengobatan dalam menghadapi Covid-19. Vaksin yang tepat setidaknya membutuhkan waktu setidaknya satu tahun hingga 18 bulan. Namun, hingga saat ini belum ada pengobatan yang tepat untuk menangani Covid-19 ini.
Dengan belum ditemukannya obat yang tepat untuk menangani Covid-19, kita sebagai warga negara harus terus mengikuti dan menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Mulai dari menjalankan gerakan protokol kesehatan 5M, yaitu
ADVERTISEMENT
•Memakai masker,
•Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
•Menjaga jarak,
•Menjauhi kerumunan, serta.
•Membatasi mobilisasi dan interaksi.
Gerakan protokol kesehatan 5M juga membantu para dokter dan tenaga medis untuk mengurangi kasus baru yang akan mereka tangani.
Meskipun sudah ditetapkan gerakan protokol kesehatan 5M masih saja banyak masyarakat yang melanggar dan mengabaikan protokol tersebut. Banyak masyarakat yang sudah merasa bosan karena terlalu lama berdiam diri dirumah sehingga mereka memilih untuk melakukan perjalanan wisata yang sebenarnya hal tersebut malah akan membuat kasus Covid-19 ini menjadi bertambah. Pelanggan lainnya yang sering terjadi adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam memakai masker dan menjaga jarak.
Saat ini Indonesia telah berupaya menangani kasus Covid-19 dengan cara vaksinasi. Vaksinasi pertama sudah mulai dilakukan pada bulan Januari kemarin. Rabu (13/1/2021), Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin. Selanjutnya vaksinasi akan diberikan kepada golongan orang-orang yang mendapatkan prioritas seperti tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, dan mahasiswa yang menjalani pendidikan profesi kedoteran serta sedang bekerja di fasilitas kesehatan. Jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia adalah vaksin sinovac, vaksin ini sudah diuji klinis oleh BPOM dan dinilai aman serta dapat digunakan dengan efikasi 65,3 persen pada hasil analisis uji klinis fase 3.
ADVERTISEMENT
Meskipun sudah ditetapkan untuk malaksanakan vaksinasi masih banyak masyarakat awam yang mempermasalahkannya. Seperti yang sudah diketahui vaksin Covid-19 adalah harapan terbaik untuk menekan penularan virus korona. Namun, masyarakat awam tersebut banyak yang masih mempertanyakan manfaat vaksin Covid-19, cara kerjanya, atau mungkin efek samping yang dapat terjadi. Permasalahan yang paling banyak adalah mengenai status kehalalan vaksin tersebut.
Mengenai kehalalan vaksin sinovac, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan vaksin virus korona buatan perusahaan asal Cina, Sinovac halal digunakan. Keputusan ini diambil usai Komisi Fatwa MUI menggelar sidang pleno untuk membahas aspek kehalalan vaksin Covid-19 pada Jumat siang (8/1).
Menurut saya berkaitan dengan permasalahan vaksin sinovac, sebagai warga negara yang baik seharusnya kita percaya kepada pemerintah bahwa mereka telah melakukan cara yang terbaik untuk menangani kasus Covid-19 ini, tidak ada salahnya kita berikhtiar dengan mengikuti program vaksinasi yang telah disiapkan dan ditetapkan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Bagi mereka masyarakat awam sebaiknya lebih diberikan pengarahan mengenai vaksin sinovac tersebut bahwa Vaksinasi Covid-19 bekerja dengan membentuk sistem kekebalan tubuh tentang bagaimana mengenali dan melawan virus yang menyebabkan Covid-19, dan melindungi tubuh dari infeksi Covid-19. Vaksin mengandung zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan yang membuat tubuh mengenali dan melawan virus yang menyebabkan virus korona. Terkadang, proses ini menimbulkan gejala seperti demam ringan. Gejala ini normal dan sebagai tanda bahwa tubuh sedang membangun perlindungan terhadap virus penyebab Covid-19.
Jadi, tidak perlu takut lagi akan bahaya setelah melakukan vasinasi karena sudah banyak pembuktian mengenai amannya melakukan vasinasi sebagai pencegahan dari Covid-19.
Kegiatan vaksinasi di Mampang, Depok, Jawa Barat
Jumlah vaksin sinovac pertama kali didatangkan pada 6 Desember 2020 lalu sebanyak 1,2 juta dosis. Kemudian kembali didatangkan pemerintah Indonesia dari Cina sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 ini menambah lagi jumlah kebutuhan untuk vaksinasi yang akan dilakukan pada 2021 ini, sehingga menambah ketersediaan vaksin bentuk jadi yang dikembangkan Sinovac menjadi 3 juta dosis.
ADVERTISEMENT
Pada bulan awal bulan April Indonesia mendapat bahan baku vaksin sebanyak 30 juta dosis dan direncanakan pada awal bulan April ini akan mendapatkan vaksin sinovac sebanyak 10 juta dosis.
Semoga dengan keputusan pemerintah dalam melakukan program vaksinasi ini, kasus Covid-19 di Negara Indonesia dapat berkurang.