Mahasiswa KKN Undip Lakukan Kegiatan Konservasi di Kabupaten Pemalang

Muhammad Naufal Wibawanto
Mahasiswa S-1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
12 Februari 2022 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Naufal Wibawanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Tanam Pohon, Mata Air, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah

ADVERTISEMENT
Sabtu (12/02/2022), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro dari Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang melaksanakan program konservasi mata air di dusun Sikucing, Desa Banyumudal, Kabupaten Pemalang. Kegiatan itu dilaksanakan bersama komunitas Rumat Jagad dengan melibatkan anak-anak PAUD dan masyarakat setempat. Agenda dilaksanakan sejak pukul 09.00 pagi, diawali dengan kegiatan tafakur alam bersama siswa-siswi PAUD atau Kelompok Bermain (KB) Dewi Masyithoh 02 dan diikuti dengan penanaman pohon di kawasan Cagar Budaya Karangkobar, Sikucing.
ADVERTISEMENT
Program kerja multi-disiplin ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu perubahan iklim dewasa ini. Hal itu sejalan dengan poin SDGs ke-13, yakni penanganan terhadap perubahan iklim. Pohon-pohon yang ditanam meliputi pohon karet, pohon beringin, dan beberapa jenis pohon buah.
Sumber : Naufal Wibawanto
Rifqi, salah satu peserta KKN menjelaskan, kegiatan tafakur alam bersama siswa-siswi PAUD ditujukan guna mengenalkan nilai budaya Zen dari Jepang. Baginya, nilai budaya Zen dapat merangsang kesadaran anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Gaya hidup selaras dengan alam ala masyarakat penganut kepercayaan Shinto dapat dijadikan pelajaran berharga.
"Kegiatan tafakur alam ini sebenarnya kami tujukan untuk mengenalkan nilai budaya Zen dari Jepang, yang mana dalam budaya tersebut orang-orang Jepang yang beragama Shinto memiliki gaya hidup yang unik, yaitu menyatu dengan alam. Harapannya, anak-anak jadi lebih dekat dengan alam di sekitarnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ibu Wamroh, selaku kepala Kelompok Bermain (KB) Dewi Masyithoh 02, mengaku terbantu dengan adanya program penanaman pohon dan tafakur alam yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip. Menurutnya, dengan mengajak anak-anak ke alam diharapkan tumbuh kepekaan terkait pentingnya menjaga kelestarian mulai dari usia dini.
"Ini acaranya bagus, ya. Anak-anak memang harus diajak ke alam secara langsung agar mereka paham apa fungsi pohon, apa perlunya menjaga dan merawat lingkungan. Saya berharap ke depannya anak didik KB Dewi Masyithoh 02 juga memiliki kesadaran yang sama dengan yang dilakukan mahasiswa KKN sekalian," tuturnya.
Sumber : Naufal Wibawanto
Menurut Dasori, salah satu penanggung jawab kawasan tersebut, selain edukasi, kegiatan tanam di kawasan ini sangat perlu dilakukan. Menurutnya, penanaman pohon akan bermanfaat untuk perawatan mata air dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
"Ini akan bermanfaat guna mencegah kekeringan mata air, yang siapa tahu dalam 5 hingga 10 tahun ke depan bisa saja terjadi. Kita bisa lihat, di sini pohon-pohonnya pun sudah berumur puluhan, bahkan ratusan tahun. Jadi, memang perlu adanya peremajaan," tutur Dasori saat ditanyai soal urgensi penanaman pohon di kawasan Cagar Budaya Karangkobar, pada Selasa (25/01/2022).
Pernyataan senada juga dituturkan oleh Dayat, salah satu pegiat Rumat Jagad. Menurutnya, Cagar Budaya Karangkobar merupakan aset rakyat yang perlu dilestarikan bersama-sama.
"Kawasan ini merupakan hutan rakyat dan cagar budaya di Desa Banyumudal yang patut kita lestarikan, rawat, dan lindungi agar keberlangsungan ekosistem, mulai dari flora, fauna, maupun debit air yang ada bisa terus dimanfaatkan sampai ke anak cucu kita kelak," tegasnya.
Sumber : Naufal Wibawanto