Gizi Halal, Tren Baru di Industri Kesehatan dan Hospital Tourism

Nauval T Prasetyo
Mahasiswa MARS UMY
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 10:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nauval T Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi permintaan yang semakin meningkat akan kebutuhan akan makanan halal, industri kesehatan dan hospital tourism semakin menitikberatkan pada layanan gizi halal. Kehalalan makanan telah menjadi perhatian utama bagi banyak pasien, terutama dalam konteks perawatan medis dan kesehatan.
Ilustrasi Gizi Halal. Foto: Freepik
Mahasiswa Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mendapat pengalaman berharga saat diadakannya Field Site Teaching (FST) ke RS PKU Muhammadiyah Gamping pada Jumat (22/3). Unit Gizi RS PKU Muhammadiyah Gamping telah memiliki sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia. Layanan dari unit gizi RS ini berupa konsultasi gizi bagi pasien rawat inap maupun rawat jalan, telekonsultasi gizi, dan katering diet. Lebih dari itu unit gizi RS PKU Muhammadiyah Gamping juga menyediakan makanan untuk pasien rawat inap di rumah sakit lain seperti RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS AMC, dan RSGM UMY.
Layanan Katering Diet Halal RS PKU Muhammadiyah Gamping. Foto: Unit Gizi RS PKU Muhammadiyah Gamping
Pentingnya Gizi Halal
ADVERTISEMENT
Keterlibatan gizi halal dalam industri kesehatan menjadi semakin penting karena makanan yang sesuai dengan aturan agama dan keyakinan agama tertentu merupakan bagian integral dari perawatan pasien. Makanan yang halal tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi pasien, tetapi juga mendukung aspek spiritual dan kesejahteraan mereka. Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim tentunya ingin makanan yang dikonsumsi memiliki jaminan halal.
Hospital Tourism
Hospital tourism, atau pariwisata kesehatan, telah menjadi fenomena global yang signifikan. Pasien dari seluruh dunia seringkali melakukan perjalanan ke negara lain untuk mendapatkan perawatan medis berkualitas tinggi dengan biaya yang lebih terjangkau. Dalam konteks ini, layanan gizi halal menjadi daya tarik tambahan bagi pasien-pasien Muslim yang mencari perawatan medis di Indonesia.
Kombinasi antara layanan gizi halal dan Hospital Tourism menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan kesehatan, baik dari dalam maupun luar negeri. Pasien tidak hanya mendapatkan perawatan medis yang berkualitas, tetapi juga dapat menikmati keberagaman kuliner Indonesia tanpa mengkhawatirkan aspek kehalalannya.
ADVERTISEMENT
Industri kesehatan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan gizi halal, baik melalui pengembangan menu khusus, sertifikasi halal, maupun konsultasi gizi baik secara langsung maupun telekonsultasi seperti yang telah dijalankan RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Dengan demikian, pengembangan layanan gizi halal bukan hanya merupakan langkah positif dalam mendukung kebutuhan kesehatan pasien, tetapi juga menciptakan peluang baru dalam industri kesehatan dan pariwisata kesehatan secara keseluruhan.
Nauval Togi Prasetyo, Mahasiswa Magister Administrasi Rumah Sakit UMY.