Moeldoko Menjadi Trending Capres Militer 2024, Dominan Masyarakat Jawa

Nazar EL Mahfudzi
Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Pancasila
Konten dari Pengguna
26 Mei 2022 21:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazar EL Mahfudzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Moeldoko dan Joko Widodo (Jokowi)
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Moeldoko dan Joko Widodo (Jokowi)
ADVERTISEMENT
Moeldoko Tokoh Militer Populer Era SBY dan Joko Widodo
Calon presiden 2024 menemukan kombinasi calon presiden dan calon wakil presiden dari militer-sipil menjadi trending yang banyak diminati publik. Survei Parameter Politik Indonesia terhadap 1.200 responden, ada 30,2 persen responden memilih militer-sipil untuk menjadi capres-cawapres. Survei dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel. Hal ini pernah disampaikan oleh Eksekutif Paramater Politik Adi Prayitno pada tahun 2021, mengatakan:
ADVERTISEMENT
Karena itu, mengacu pada elektabilitas tersebut, jika kombinasi militer-sipil diminati, maka calon berlatar militer lain seperti, Andika, AHY, Gatot Nurmantyo dan Moeldoko masih memiliki peluang untuk mampu bersaing dengan Prabowo menempati posisi teratas dengan 23,1persen.Pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuisioner. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tiga Lembaga Survei Menguatkan Tokoh Militer Moeldoko Maju Capres
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko layak diperhitungkan dalam bursa capres 2024. Penilaian Pertama, oleh Direktur Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia (Rispenindo), George Kuahaty, Moeldoko pernah menjabat sebagai Panglima TNI di era kepemimpinan Presiden SBY. Pria 64 tahun itu juga dipercaya sebagai KSP pada periode pertama Presiden Jokowi, dan kembali ditunjuk pada periode kedua.
ADVERTISEMENT
Kedua, Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei yang mengungkapkan sejumlah tokoh yang dinilai publik memiliki kemampuan meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi. LSN menemukan fenomena menarik yaitu ditemukannya fakta di lapangan bahwa KSP Moeldoko mulai kokoh di 10 besar elektabilitas capres 2024. Menurut George, dari hasil survei LSN, elektabilitas Moeldoko merupakan murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik.
“Fenomena masuknya nama Moeldoko, adalah gambaran elektabilitasnya masih konsisten,” (George Kuahaty, 2022)
Ketiga, Hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) pada tahun 2022 juga melakukan rilis raihan angka Moeldoko jauh meninggalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Panglima TNI tersebut masuk 5 besar peraih elektabilitas tertinggi.
ADVERTISEMENT
Meningkatnya elektabilitas mantan Panglima TNI tersebut terlihat dari hasil survei yang dilakukan Survei tersebut dilakukan mulai 19 hingga 31 Maret 2022. Survei mengukur persepsi atau opini masyarakat terhadap kinerja Pemerintah dan kondisi politik nasional menjelang Pemilu 2024.
Survei LPMM mengambil sampel sebanyak 2.200 responden yang mewakili warga negara Indonesia. Sampel dipilih secara acak dari populasi pemilih yang berusia 17 tahun ke atas/sudah menikah dan yang sudah memiliki hak pilih jika diadakan pemilu. Survei menggunakan margin of error +/-2,12 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Mengapa Moeldoko mendapat respon positif Masyarakat ?
Melihat fakta kontestasi politik nasional saat ini, terjadi kesenjangan antara patai politik sebagai penghasil calon pemimpin dengan masyarakat sebagai pemilik suara mayoritas pulau Jawa. Elite tua masih melihat pentingnya politik aliran, sedangkan rakyat muda melihat sirkulasi kepemimpinan nasional dengan cara yg lebih rasional.
ADVERTISEMENT
Moeldoko berasal dari Jawa dengan nama yang cukup mudah menjadi populer dan memiliki potensi yang sama besarnya untuk berada di jajaran eksekutif negara. Hanya saja tidak mempunyai Partai Politik untuk melakukan kaderisasi dari pemilih daerah yang belum berjalan optimal.
Penilaian Moeldoko juga menjadi cermin kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena miliki 3 (tiga) dimensi politik menjadi satu tema besar, yaitu politik aliran. Dimensi popularitas, elektabilitas, dan akseptabilitas termasuk penilaian kinerja Moeldoko dipercaya era SBY hingga Jokowi.
Dalam poltik aliran sebagai tokoh militer Jawa dan muslim, mampu menjalankan birokrasi pemerintah yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Presiden Indonesia yang hampir selalu beretnis Jawa, disebabkan dominasi pemegang suara yang berada di pulau terpadat di Indonesia ini. Alhasil, jumlah penduduk yang amat besar ini harus diwakili sosok seorang pemimpin yang sebagian besar ada di Jawa, ketika bicara tentang politik identitas budaya dan agama, maka alasan dominan pemimpin Militer lebih stabil dalam kepemimpinan nasional 2024.
ADVERTISEMENT