Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0
Konten dari Pengguna
Budaya Tipsen di Kalangan Mahasiswa: Rendahnya Integritas?
11 Mei 2025 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nazwa Azzahra Fathur Rohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hari itu, saya mengikuti kelas yang seharusnya beranggotakan oleh 50 mahasiswa. Namun, saya lihat masih banyak kursi yang kosong, sepertinya kehadirannya tidak sampai 80% hingga kelas berakhir.
ADVERTISEMENT
Kebetulan, di kampus saya, presensi dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi yang ada di smartphone. Sistem ini digunakan untuk mempermudah dosen dan mahasiswa sekaligus untuk mengikuti perkembangan zaman yang semuanya sudah serba digital. Namun, hal ini justru banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk berbuat curang, mahasiswa menemukan celah untuk mengakali sistem ini dengan cara menitipkan absen atau lebih dikenal dengan istilah “tipsen” kepada teman mereka, caranya pun sangat mudah mereka hanya perlu membagikan username dan password akun mereka pada teman mereka lalu yang dititipi cukup menekan tombol “presensi”.
Pada hari itu perkuliahan berjalan seperti biasa, sampai pada saat kelas hampir selesai dosen kami tiba-tiba melakukan presensi manual karena masih ada sisa waktu sebelum kelas berakhir. Ironisnya saat dosen menyebut satu per satu nama mahasiswa, beberapa nama yang tercatat “hadir” ternyata tidak ada. Seketika kelas kami menjadi hening, kami bertatapan satu sama lain tidak ada yang berani bersuara. Mungkin ada yang terlibat, tapi mereka tidak mau mengaku.
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita mulai meninggalkan budaya lama ini, kita harus bertanggung jawab atas pilihan kita, jika tidak dapat mengikuti perkuliahan kita dapat mengajukan surat izin resmi, atau paling tidak, kita gunakan jatah bolos yang telah kampus berikan dengan bijak.
Mungkin banyak yang menganggap presensi hanyalah hal yang sepele. Namun, kecurangan sekecil apapun dapat menimbulkan dampak yang lebih besar di kemudian hari.
Mari kita tanamkam bibit integritas mulai dari hal kecil sekalipun.