news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Pemimpin Terlama di Dunia: dari Fidel Castro hingga Soeharto

21 Desember 2017 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase Fidel Castro dan Suharto (Foto: AFP/Adalberto Roque AFP/John Mcdougall)
zoom-in-whitePerbesar
Kolase Fidel Castro dan Suharto (Foto: AFP/Adalberto Roque AFP/John Mcdougall)
ADVERTISEMENT
Merunut dari sejarahnya, suatu negara muncul setelah mengalami perjalanan panjang. Saat bangsa Eropa melakukan imperialisme dan kolonialisme di berbagai penjuru dunia, muncul kemudian konsep nation-state. Konsep ini membuat wilayah-wilayah yang terjajah kemudian muncul sebagai wajah baru dalam bentuk sebuah negara.
ADVERTISEMENT
Munculnya negara adalah buah dari perjuangan kemerdekaan akibat penjajahan. Negara-negara ini berdiri bisa karena beberapa sebab, seperti kesamaan ras, geografis, dan lain sebagainya.
Konsep nation-state kemudian turut melahirkan berbagai pemimpin negara. Di antara pemimpin tersebut, ada yang berhasil membawa masyarakatnya menuju kemakmuran dan ada juga yang sebaliknya. Penyebabnya bisa karena berbagai macam, bisa karena kepiawaiannya atau bahkan dari durasinya dalam memimpin negara.
Menyoal tentang durasi, sejarah mencatat beberapa nama pemimpin negara pernah menjabat dalam masa yang yang panjang. Seakan tak ada bosannya, pemimpin negara ini memimpin selama puluhan tahun.
Siapa saja mereka? Berikut kumparan (kumparan.com) merangkumnya.
1.Fidel Castro
Mendiang Fidel Castro (Foto: Reuters/ Claudia Daut)
zoom-in-whitePerbesar
Mendiang Fidel Castro (Foto: Reuters/ Claudia Daut)
Fidel Castro adalah presiden Kuba yang menjabat selama 49 tahun. Kepemimpinan yang hampir setengah abad ini membuat nama Fidel Castro tercatat sebagai pemimpin terlama di dunia selepas muncul konsep negara.
ADVERTISEMENT
Castro memulai debut kepemimpinannya pada tahun 1958, saat usianya masih 32 tahun. Dalam memimipin, Castro menerapkan kebijakan ala komunis dan cenderung bersahabat dengan Uni Soviet kala itu. Hal inilah kemudian membuat hubungan Kuba dengan Amerika Serikat memanas.
Di bawah kepemimpinan Castro, Kuba mengalami kemajuan dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Di sisi lain, ia sendiri adalah pemimpin yang tergolong diktator. Siapapun yang menentang pemerintahannya, dihukum penjara.
Memasuki tahun 2008, Castro akhirnya melepas jabatan presidennya. Keputusan itu ia ambil setelah kondisi kesehatannya yang tak kunjung membaik. Meski begitu, ia tetap ikut campur dalam urusan pemerintahan hingga meninggal pada 25 November 2016.
2.Kim Il-Sung
Kim Il sung adalah pemimpin Korea Utara sejak negara itu merdeka pada tahun 1948 hingga meninggal pada tahun 1994. Meskipun telah meninggal hingga kini Kim Il-Sung masih diberikan jabatan sebagai Presiden Abadi Korea Utara. Tampuk Pemerintahan Korea Utara sendiri saat ini dikuasai oleh cucunya Kim Jong-Un.
ADVERTISEMENT
Di bawah kuasanya, rakyat Korea Utara dilarang untuk mengadakan hubungan dengan Barat. Kim juga berusaha menumbuhkan konsep kemandirian ekonomi bagi masyarakat Korea Utara. Ambisinya adalah dikenal sebagai "Great Leader".
Kim meninggal di Pyonngyang pada 8 Juli 1994 karena penyakit hati yang terus memburuk.
3.Muammar al-Qaddafi
Moammar Khadafi (Foto: Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Moammar Khadafi (Foto: Antara)
Muammar al-Qaddadfi adalah pemimpin Libya yang berkuasa kurang lebih 42 tahun. Ia mulai berkuasa pada tahun 1969 saat usianya baru mencapai 27 tahun.
Nama Qaddafi disebut-sebut sebagai salah satu pemimpin diktator yang paling lama berkuasa. Disebut diktator karena dalam memimpin Qaddafi tercatat pernah melakukan korupsi, melakukan intervensi militer di Afrika, dan juga pelanggaran HAM terhadap masyarakat Libya. Peringainya itulah kemudian membuat Qaddafi ditentang oleh warganya sendiri.
ADVERTISEMENT
Perjalanan panjang Qaddafi kemudian berakhir pada tahun 2011. Ketika peristiwa Arab Spring terjadi pada 2011, tentara NATO mendukung masyarakat Libya yang mencoba menggulingkan Qaddafi. Ia terbunuh pada 20 Oktober 2011 di kota kelahirannya, Sirte.
4.Lee Kuan Yew
Lee Kuan Yew. (Foto: Reuters/Tim Chong)
zoom-in-whitePerbesar
Lee Kuan Yew. (Foto: Reuters/Tim Chong)
Kemajuan Singapura saat ini tak lain karena campur tangan seorang Lee Kuan Yew. Lee adalah perdana menteri Singapura yang tercatat telah memimpin selama 32 tahun. Ia memulai kariernya sebagai perdana menteri tahun 1959.
Meskipun Singapura adalah negara kecil dan minim sumber daya alam, berkat Lee negara ini mampu bertransformasi menjadi satu-satunya negara maju di Asia Tenggara. Lee kerap kali mengatakan bahwa sumber daya Singapura adalah rakyatnya sendiri. Oleh karena itu, sektor jasa kemudian berkembang pesat di negara sebelah selat Malaka ini.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1990, Lee mengundurkan diri sebagai perdana menteri Singapura. Usai tidak menjabat sebagai perdana menteri, Lee diberikan jabatan sebagai Menteri Senior hingga meninggal pada Maret 2015.
Lee dikenal rakyatnya sebagai bapak bangsa yang mengarsiteki kemajuan pembangunan Singapura. Lee meninggal akibat radang paru-paru.
5.Soeharto
Soeharto dengan Wiranto di belakangnya. (Foto: Reuters.)
zoom-in-whitePerbesar
Soeharto dengan Wiranto di belakangnya. (Foto: Reuters.)
Dalam sejarah perpolitikan Indonesia, Soeharto adalah sosok presiden yang paling lama berkuasa, yaitu selama 32 tahun. Ia mulai menjadi presiden Indonesia tak lama setelah menerima Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) tahun 1966. Masa kepemimpinan Soeharto yang menggantikan Soekarno kemudian diistilahkan sebagai era Orde Baru.
Dalam kepemimpinannya, Soeharto banyak melakukan pembangunan di berbagai sektor, seperti ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Hal ini ia tuangkan dalam kebijakan berkala bernama Pelita (Pembangunan Lima Tahun). Giatnya Soeharto melakukan pembangunan kemudian membuat sosoknya didapuk menjadi "Bapak Pembangunan Bangsa".
ADVERTISEMENT
Soeharto dalam kepemimpinannya bertekad mencapai kondisi ekonomi yang stabil bagi Indonesia. Oleh karena itu, menurutnya kondisi negara juga harus stabil. Pihak-pihak yang dianggap mengganggu kestabilan negara kemudian banyak diamankan. Itulah mengapa tak banyak orang bisa bersuara semasa Soeharto berkuasa.
Setelah lima kali berturut-turut memenangi pemilihan presiden, Soeharto akhirnya lengser pada Mei 1998. Ia lengser selepas rakyat Indonesia berdemonstrasi menginginkan sebuah reformasi. Soeharto dianggap telah melenceng dengan banyak menumbuhkan bibit korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).