Kisah Susi yang Membawa Anak 2 Tahun Saat Menjadi Driver GrabBike

7 Desember 2017 18:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susi Driver Grabbike Bersama Anaknya (Foto: Dok. Susi Sugianti)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Driver Grabbike Bersama Anaknya (Foto: Dok. Susi Sugianti)
ADVERTISEMENT
Seakan tak ada habisnya, kisah mengenai ojek online selalu mengundang banyak perhatian masyarakat. Sedikit berbeda dengan kisah-kisah yang pernah mencuat sebelumnya, kali ini warganet tengah diramaikan dengan potret seorang driver perempuan yang bekerja sembari membawa anaknya yang masih kecil.
ADVERTISEMENT
Setelah diusut, driver tersebut ternyat bernama Susi Sugianti (30). Menjadi orang tua tunggal membuat Susi harus membawa anaknya dalam setiap aktivitasnya. Susi yang telah berpisah dengan suaminya setahun lalu saat ini hanya tinggal bersama anak keduanya, Zahra yang tengah berusia 2 tahun.
Di balik menyandang profesi sebagai driver, dalam kesehariannya Susi membuka usaha katering untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Sembari memasak, Zahra sang anak selalu mengikutinya. Bila telah selesai memasak, Susi mengajak Zahra untuk mengantar pesanan kepada pelanggan.
Setelah pesanan diantar, Susi tak lantas pulang. Ibu dua anak tersebut langsung mengerahkan tenaganya untuk menjadi driver Grabbike. Dengan meletakkan sang anak di bagian depan motor, Susi sehari-hari berkeliling mengantarkan pelanggannya dengan motornya. Zahra terpaksa ikut menemani Susi mengemudi motor puluhan kilometer karena tak ada orang yang merawatnya di rumah. Biasanya Susi mencari pelannggan ojeknya di wilayah sekitar Tangerang.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini enggak ada yang ngawasin di rumah. Pas jalan, dia kadang suka rewel kalau sedang berhenti. Kalau lagi jalan dia diam. Tapi kalau dia kadang minta apa-apa dia rewel. Dia nunjuk-nunjuk gitu, kayak dia minta minum," terang Susi kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (7/12).
Menjadi driver Grabbike dengan membawa Zahra merupakan pilihan Susi setelah usaha kateringnya mengalami pasang surut. Susi mengaku kadang meraup uang Rp 60 ribu per rantangnya. Tapi hal itu tak bisa diandalkan karena pesanan katering kadang juga mengalami surut.
"Awalnya saya sebelum di Grab kan nganter katering. Saya punya usaha katering. Tapi kan namanya usaha katering ada pasang surutnya. Mungkin ada majunya ada turunnya. Pas posisi saya emang lagi turun. Lagi enggak ada katering, maksudnya cuma ada beberapa rantang. Karena saya masak sendiri. Saya yang ngantar sendiri juga. Jadi serba saya semua. Kalau masak kadang selera lidah orang beda-beda ada yang suka ada yang enggak," cerita Susi.
ADVERTISEMENT
Dengan menjadi driver Grabbike, menurut Susi bisa menambah penghasilannya di saat tidak ada pesanan katering.
"Ya karena mau nafkahin anak. Mau nyari rezeki. Jadi driver Grab itu keinginan saya sendiri karena ada waktu luang," ungkap Susi.
Susi menyebut bahwa dengan menjadi driver Grabbike dia per harinya dapat meraup Rp 50 ribu atau di bawah Rp 100 ribu. Dengan ditambah penghasilan dari usaha katering, Susi mengaku dapat mencukupi kebutuhan dirinya dan anaknya