news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saat Tentara Perempuan Korut Siap Meriahkan Olimpiade di Korsel

14 Januari 2018 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cheerleader Korut saat Universiade di Daegu Korsel (Foto: AFP/Kim Jae Hwan)
zoom-in-whitePerbesar
Cheerleader Korut saat Universiade di Daegu Korsel (Foto: AFP/Kim Jae Hwan)
ADVERTISEMENT
Dengan paras cantik dan gerakan mantap, para pemandu sorak dari Korea Utara siap menarik perhatian dunia. Mereka adalah sejumlah tentara perempuan yang dipersiapkan untuk menyemangati kontingen olahraga negaranya di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, Korea Selatan bulan depan.
ADVERTISEMENT
Tentu, hal ini akan menjadi pemandangan kontras karena Korea Utara selama ini terkenal tertutup dan terisolasi dari pergaulan dunia.
Dilansir AFP, para pemandu sorak tersebut telah dipersiapkan untuk penampilan keempat mereka di Korea Selatan setelah otoritas Pyongyang sepakat minggu ini mengirim delegasi ke negara Pyeongchang. Pyeongchang sendiri hanya berjarak 80 kilometer di selatan Zona Demiliterisasi yang membelah semenanjung Korea menjadi dua.
Cheerleader Korut  (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Cheerleader Korut (Foto: AFP)
Para tentara yang akan dikirim ke Korea Selatan adalah perempuan muda Korea Utara yang kebanyakan berusia belasan atau awal 20-an. Mereka dipilih secara hati-hati oleh otoritas Pyongyang. Setiap gerakan mereka dikontrol ketat saat berada di Korea Selatan.
Menurut laporan, para pemandu sorak ini akan diakomodasi di sebuah kapal pesiar yang ditambatkan di Sokcho, sebelah timur laut Provinsi Gangwon Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Chan-Il, seorang peneliti pasukan yang mengelola Institut Dunia untuk Studi Korea Utara, mengatakan pemandu sorak tersebut dipilih berdasarkan kriteria yang ketat.
"Tinggi badan mereka harus lebih dari 163 cm dan berasal dari keluarga baik-baik," sebut Chan-Il
"Mereka yang bermain instrumen berasal dari sebuah band dan yang lain adalah mahasiswi dari kampus elite, Kim Il-Sung University," imbuh Chan-Il.
Kehadiran para pemandu sorak Korea Utara menjadi kabar baik bagi penyelenggara Olimpiade Pyeongchang. Mereka diprediksi akan menjadi daya tarik masyarakat untuk menyaksikan pertandingan Olimpiade.
"Ini akan membantu penjualan tiket. Ini akan memenuhi ambisi kita untuk menyelenggarakan Olimpiade perdamaian," kata juru bicara Komite Penyelenggara Pyeongchang Sung Baik-You.
Para pemandu sorak Korea Utara sendiri pertama kali tampil di Selatan tahun 2002 saat perhelatan Asian Games Busan. Mereka yang berjumlah sekitar 300-an, berhasil menjadi headline pertama sejumlah pemberitaan. Mereka yang berpakaian hanbok (pakaian adat Korea) berwarna-warni tiba dengan sebuah feri. Mereka melambaikan bendera unifikasi yang berwarna biru putih saat tiba.
ADVERTISEMENT
Mereka disambut oleh ratusan warga Busan yang telah berjajar di pelabuhan. Para warga Busan sendiri juga melambaikan bendera unifikasi.
Cheerleader Korut  (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Cheerleader Korut (Foto: AFP)
Ketika tim Korea Utara bermain di Selatan tanpa pendukung yang menyertainya, masyarakat Korea Selatan pro-unifikasi tercatat pernah menjadi pendukung mereka. Hal itu terlihat di pertandingan hoki es tahun lalu di Gangneung, salah satu veneu Olimpiade.
Korea Utara dan Selatan sendiri telah benar-benar terpisah sejak berakhirnya Perang Korea tahun 1953. Keduanya terpisah dengan tiada hubungan telepon langsung atau pos di antara mereka.