"Selalu Sehat", Sebuah Resolusi untuk Tahun 2018 dan Seterusnya

Nesia Qurrota A39yuni
Bagiku hanya ada dua keningratan, keningratan budi dan akal.
Konten dari Pengguna
1 Januari 2018 2:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nesia Qurrota A39yuni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Selalu Sehat", Sebuah Resolusi untuk Tahun 2018 dan Seterusnya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dalam gelapnya malam sempat terlintas di pikiranku bagaimana bila nafas ini berhenti? Jantungku tak lagi berdetak. Aku mati.
ADVERTISEMENT
Kiranya demikian. Aku masih takut akan kematian. Entah mengapa aku belum "pede" menghadapi pengadilan yang hakiki dari sang Maha Kuasa.
Di sisi lain, raga dan jiwaku masih muda. Ada banyak hal yang belum ku jelajahi. Ada banyak mimpi yang ingin ku perjuangkan untuk diwujudkan. Intinya belum siap mati.
Banyak kematian terjadi karena beberapa sebab. Ada yang bilang karena takdir dari sang Maha Kuasa. Tapi, tak bisa dielakkan, sakit menjadi salah satu alasan utama banyak orang meninggal dunia. Kadang sakit menyerang tanpa pandang bulu. Tua, muda, bisa saja sakit.
Dan aku memantapkan diri tak mau bila sakit dalam usia muda, jenjangku saat ini. Pun untuk masa senja. Aku tak mau sakit. Aku ingin selalu sehat.
ADVERTISEMENT
Bagiku, sehat adalah anugerah terindah kedua dari sang Pencipta setelah orang tua. Dan untuk terus sehat, ada beberapa 'aturan' yang harus diikuti.
Selain pikiran yang selalu positif, asupan untuk raga serta manajemen gerak tubuh juga harus dikelola dengan baik.
Memasuki tahun 2018, ada beberapa hal yang aku lakukan dan ubah demi kesehatan.
Pertama, aku adalah orang yang sangat tidak suka sayur karena terasa pahit di lidah. Sementara, aku adalah orang yang mendewakan rasa manis. dalam beberapa masa, aku pernah seminggu tidak menelan sayur sama sekali.
Sementara, sayur sendiri adalah makanan yang mengandung serat. Tubuhku sangat membutuhkan itu. Jadi, sayur haruslah sering ku makan.
Dari kondisi itu, aku akan mencoba untuk suka menelan sayur. Apapun kondisinya, setiap hari harus ada sayur yang ku cerna. Titik.
"Selalu Sehat", Sebuah Resolusi untuk Tahun 2018 dan Seterusnya (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kedua, sebagai manusia yang selalu mendewakan rasa manis, gula dan kecap adalah sahabatku sehari-hari. Betapa nestapanya diri ini saat makan tak dibubuhi hitam kentalnya kecap di atas makanan. Pun dengan gula. Setiap membeli nasi goreng, pasti "gula" adalah kata yang aku lontarkan kepada si pemasak supaya ditambahkan.
ADVERTISEMENT
Saat memasak sendirianpun aku lebih banyak membubuhi gula daripada garam.
"Ini sop atau kolak?" Ungkap salah satu teman yang mencoba masakanku. Tampak dia telah menjadi korban dari diriku yang gulaholic.
Masak sambalpun demikian, rasa pedas yang seharusnya mendominasi, justru kalah kuat dengan rasa manisnya gula.
Ya semua itu tak baik, sering ditakut-takuti "awas diabetes" oleh beberapa karib. Nah, oleh karena itu, aku akan mencoba menahan untuk tak lagi sedekat ini dengan gula. Bismillah.
Ketiga, apapun yang berlebihan pada dasarnya tidaklah baik. Begitu juga dengan makan ayam dan hatinya. Tercatat, aku sangat suka ayam dan hatinya. Tapi, bukankah sangat suka kadang juga menjadi boomerang, sama halnya dengan cinta.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan makan ayam dan hatinya disebut-sebut bisa buat asam urat, pegal linu, dan penimbunan kolesterol. Lebih parahnya, juga bisa sebabkan penuaan dini. Hmm say no to that.
Oleh karena itu, aku tidak akan menghindari ayam dan hatinya, tapi hanya akan menguranginya. Tidak semua hal harus diubah dengan drastis bukan? Terkadang proses hidup juga kudu dinikmati.
Keempat, olahraga rutin. Ya, meskipun aku sedikit ahli beberapa olahraga, hal itu tak membuatku rajin olahraga. Padahal, olahraga sangat banyak manfaatnya. Selain jasmani yang kan terlatih kuat, rohanipun akan berbahagia.
Pengalamanku saat rajin berolahraga (dulu), pribadi ini berkembang dengan sangat bahagia. Interaksi terjadi di mana-mana. Pantang lelah sebelum waktunya, artinya olahraga memberikan arti dari sebuah perjuangan. Berdaya juang tinggi adalah manfaat dari olahraga.
ADVERTISEMENT
Dan yang tak terlewatkan, ada beberapa keajaiban dan catatan gemilang yang menghampiri. Dunia seakan menjadi lebih indah seperti halnya karya seni ketika rajin berolahraga.
Kelima, semoga Allah menghendaki bahwa aku ingin selalu mengingatnya. Dengan itu, peringai baik sepertinya akan tercipta dengan sendirinya. InshaAllah.
Sudah cukup. Untuk apa semua itu? Ya, aku ingin bisa melihat diriku terus bisa berlari, karena dengan lari aku selangkah lebih cepat menggapai apa yang menjadi cita. Aku ingin tetap berolahraga dengan lincah, tanpa kelincahan apa yang seru dari olahraga? Aku juga berharap bisa terus berjalan dengan normal, supaya tiada yang memandang iba.
Sampai rambut memutih karena usia, aku ingin tetap seperti itu. Aku tak mau sakit karena saat dalam kondisi itu apapun menjadi tak enak untu dirasa, dilihat, dan diraba.
ADVERTISEMENT
Semoga, Nesia Qurrota A'yuni bisa konsisten dengan resolusinya kali ini.
Catatan penutup, aku adalah orang yang jarang beresolusi. Bahkan, sepertinya tidak pernah. Tapi, usia mulai menanjak, kesehatan haruslah diperhatikan. Mengapa tulisan ini dibuat? Ya supaya tetap bisa terus diingat ke depannya dan impian untuk selalu sehat bisa terealisasi. Yuk hidup sehat! ah