Asia Speaks Chapter Indonesia: Sinergi Pemuda Asia, Re-Brand Pertanian

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
5 Maret 2019 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Asian Youth Council, International Youth Centre, serta Kementerian Belia dan Sukan Malaysia menyelenggarakan Asia Speaks Chapter Indonesia (ASCI) di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor (28/2).
ADVERTISEMENT
Acara dihadiri oleh Wakil Rektor IPB bidang Kerjasama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F, Sekjen Asian Youth Council (AYC) dan Direktur International Youth Centre (IYC), Dr. Mohammed Maliki Bin Mohammed Rapiee, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si, serta turut hadir mahasiswa dari berbagai negara di ASEAN yang essainya terpilih sebagai 15 essai terbaik pada kompetisi kali ini.
Dalam sambutannya Prof. Dodik Nurrochmat menyampaikan pesan penting kepada para pemuda bahwa memproduksi pangan untuk dunia merupakan tugas yang sangat berat. Ditambah lagi dengan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, hal tersebut membuat permasalahan pangan ini harus dihadapi dengan lebih serius.
“Pada negara berkembang, tentu masalah pangan juga menjadi urusan pelik. Dibutuhkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang lebih mumpuni untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah penambahan jumlah penduduk. Maka dari itu, tujuan kita semua sudah dijelaskan oleh FAO yang mana, makna ketahanan pangan ialah kehidupan yang bebas dari kelaparan dan rasa takut akan kelaparan,” ujar Prof. Dodik.
ADVERTISEMENT
Prof. Dodik Nurrochmat juga menjelaskan terkait betapa pentingnya para pemuda harus bergerak untuk me-rebranding bidang pertanian. IPB kini sudah melakukan re-branding dengan mengganti sebutan internasionalnya yang semula Bogor Agricultural University menjadi IPB University. Universiti Putra Malaysia (UPM) pun melakukan hal yang sama dahulu, yang pada awalnya bernama Universiti Pertanian Malaysia menjadi Universiti Putra Malaysia pada 1997 silam.
“Re-Branding yang dilakukan oleh IPB dan UPM ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa pertanian bukan hanya perkara menanam dan memanen. Pertanian juga butuh bidang-bidang ilmu lain untuk menunjang misi besar sektor pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan. IPB dan UPM sudah mengambil peran dan kini kita membutuhkan kalian para pemuda, dengan berbagai macam gagasan untuk membuka mata dunia bahwa pertanian itu lebih dari sekedar menumbuhkan tanaman,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dr. Mohammed Maliki bin Mohammed Rapiee juga menjelaskan tentang pentingnya para pemuda untuk mengekspresikan suaranya. Menurutnya jumlah penduduk di benua Asia berjumlah lebih dari 4.5 miliar jiwa. Benua Asia memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia.
“Hal ini juga berarti bahwa kita merupakan konsumen terbesar pangan dunia. Data menunjukkan, pada 2016 ada 80 juta orang di dunia yang mengalami kelaparan. Namun, pada 2017 naik drastis menjadi 120 juta orang yang mengalami kelaparan. Hal ini disebabkan oleh peperangan, distribusi pangan yang tidak merata serta perbuatan para penimbun bahan pangan (spekulan) yang terjadi di berbagai belahan dunia. Maka, para pemuda harus mengekspresikan perhatiannya pada isu ketahanan pangan ini. Mulai dari langkah kecil, hingga langkah yang lebih besar di masa yang akan datang,” ujar Sekjen Asian Youth Council tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, dipaparkan 10 essai terbaik yang terpilih dari seluruh negara di ASEAN dan tiga diantaranya merupakan delegasi IPB. (KD/Zul)
Keyword : rebranding pertanian, pemua, ASEAN Youth Council, Asia Speaks Chapter Indonesia