Bedah Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan IPB University

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
27 Juli 2021 9:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bedah Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan IPB University
zoom-in-whitePerbesar
Bedah Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan IPB University
ADVERTISEMENT
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University menyelenggarakan Podcast Estuary Speaks, (23/7). Kegiatan ini menghadirkan Dr Ali Mashar yang membahas lebih dalam mengenai Departemen MSP FPIK IPB University.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Departemen MSP IPB University tersebut menyampaikan bahwa MSP merupakan program studi manajemen sumberdaya perairan tertua di Indonesia. Hal tersebut membuat MSP, sering menjadi rujukan departemen MSP atau program studi serumpun di perguruan tinggi lain.
Sesuai dengan namanya, departemen ini menjalankan mandatnya untuk meningkatkan ilmu serta teknologi dalam pengelolaan sumberdaya perairan Indonesia. Baik untuk perairan tawar, payau atau estuari, maupun perairan laut.
“Selain pengelolaan, MSP juga mengkaji faktor-faktor yang berkaitan dengan kelestarian, konservasi, serta ekosistem perairan,” ujar Dr Ali Mashar.
Untuk mengimplementasikan mandatnya tersebut Departemen MSP membutuhkan keilmuan-keilmuan pendukung. Oleh karenanya, di dalam MSP dibentuk tiga divisi dengan tugas keilmuan yang lebih spesifik. Divisi pertama yakni Divisi Produktivitas dan Lingkungan Perairan (ProLing) yang dikepalai oleh Prof Hefni Efendi. Di dalam divisi ProLing dikembangkan ilmu yang terkait dengan proses fisika, kimia, dan biologis perairan serta interaksi di antara ketiganya.
ADVERTISEMENT
Divisi kedua yakni Konservasi Sumberdaya Perairan yang dikepalai oleh Prof Sulistiyono. Fokusnya adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkait interaksi antara sumberdaya hayati dengan lingkungan perairan. Selain itu juga mengkaji terkait upaya konservasinya dalam rangka pengelolaan sumberdaya perairan yang berkelanjutan.
Divisi terakhir adalah Manajemen Sumberdaya Perairan yang dikepalai oleh Prof Mennofatria Boer. Divisi ini memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan dinamika populasi ikan serta strategi pengelolaan ikan.
“Sumberdaya perairan itu diciptakan untuk dimanfaatkan. Tetapi bukan hanya untuk generasi sekarang saja, melainkan juga untuk generasi mendatang. Karenanya konservasi perlu dilakukan,” tambahnya.
Departemen MSP FPIK IPB University tidak hanya mengembangkan keilmuan pada level sarjana tetapi juga program pascasarjana (S2 dan S3). Ada dua divisi pad aprogram pascasarjana, yakni Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Perairan dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi pandemi seperti saat ini, Departemen MSP, melakukan modifikasi dalam kegiatan belajar mengajar agar peserta didik tetap mampu mencapai kompetensi yang disyaratkan. Modifikasi tersebut ialah mengakhirkan keseluruhan praktikum laboratorium di akhir tahun. Fieldtrip untuk masing-masing mata kuliah diganti menjadi fieldtrip yang terpadu.
“Fieldtrip terpadu ini nantinya akan dibentuk menjadi satu mata kuliah yang bersifat wajib sehingga seluruh mahasiswa harus mengambilnya sebagai syarat kelulusan,” jelasnya.
Departemen MSP FPIK IPB University juga tetap mengadakan program summer course. Summer course tahun 2021 digelar berbeda dengan summer course tahun-tahun sebelumnya.
“Meski dilaksanakan secara online, minat pesert masih tinggi. Ada 60 mahasiswa dari delapan perguruan tinggi dalam negeri dan tujuh perguruan tinggi dari luar negeri yang ikut kegiatan ini,” imbuhnya.(SWP/Zul)
ADVERTISEMENT