Biodivisi IPB University Menggelar Pelatihan Daring DNA Barcoding Bagi Pemula

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
15 Juli 2020 8:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Biodivisi IPB University Menggelar Pelatihan Daring DNA Barcoding Bagi Pemula
zoom-in-whitePerbesar
Biodivisi IPB University Menggelar Pelatihan Daring DNA Barcoding Bagi Pemula
ADVERTISEMENT
Biodivisi (Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika Kelautan), Divisi Hidrobiologi Laut, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB Univeristy bersama Oceanogen Environmental Biotechnology Laboklinikum menyelenggarakan pelatihan daring mengenai DNA Barcoding, (14/07). Pelatihan tersebut ditunjukkan bagi para pemula yang baru mengenal DNA barcoding.
ADVERTISEMENT
Dr Hawis Maddupa, dosen IPB University sekaligus Kepala Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika Kelautan menjelaskan bahwa 60 persen organisme Indonesia belum teridentifikasi. Dengan adanya DNA barcoding, kegiatan mengkarakterisasi spesies organisme dapat dilakukan dengan mudah. Yakni menggunakan urutan DNA pendek, itulah prinsip dasar DNA barcoding.
“Secara singkat, teknik DNA barcoding adalah dengan menggunakan ekstrak dari organisme yang tidak diketahui identitasnya lalu dilakukan DNA sequencing. Adapun untuk memilih DNA barcoding atau primer harus memiliki tiga kriteria yang penting untuk menentukan spesies, yaitu keuniversalan, kekokohan dan diskriminasi,” ujarnya.
Di Indonesia sendiri, penelitian yang berkaitan dengan DNA barcoding khususnya untuk penentuan spesies masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, bila dibandingkan dengan database internasional seperti BOLD (The Barcode of Life Data System), Genbank atau NCBI (National Center of Biotechnology Information), pencocokan data spesies di Indonesia akan sangat rendah.
ADVERTISEMENT
“Tugasnya adalah bagaimana kita dapat lebih banyak mem-barcode organisme, anggaplah dari organisme mikro sampai makro, ini kita harus lakukan,” ungkapnya.
Dalam pelatihan tersebut, Dr Hawis juga mempraktikkan DNA barcoding secara sederhana menggunakan aplikasi BLAST NCBI untuk identifikasi spesies kemudian rekonstruksi pohon filogenetik hingga analisis barcoding gap. (MW/Zul)
Keyword: DNA barcoding, biodiversitas, IPB University, dosen IPB