Calon Lulusan SV IPB University Dibekali Motivasi Wirausaha & Character Building

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2022 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Calon Lulusan Sekolah Vokasi IPB University Dibekali Motivasi Wirausaha dan Character Building
zoom-in-whitePerbesar
Calon Lulusan Sekolah Vokasi IPB University Dibekali Motivasi Wirausaha dan Character Building
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 75 mahasiswa Sekolah Vokasi (SV) IPB University dari Program Studi (Prodi) Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya (IKN) angkatan 56 mengikuti Kuliah Umum Pembekalan Calon Lulusan. Pembekalan ini bertujuan untuk membekali calon wisudawan dalam menghadapi dunia kerja dan dunia industri.
ADVERTISEMENT
Ketua Prodi IKN, Dr Wiyoto mengungkapkan perasaan bahagia karena telah menghantarkan mahasiswa menyelesaikan studinya. Ia berpesan kepada calon lulusan agar memberikan hal yang terbaik dan terus menjaga nama baik almamater.
Disampaikan juga bahwa tahun ini merupakan lulusan Program D3 terakhir. Pasalnya, Prodi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya SV IPB University sudah menjadi Sarjana Terapan berdasarkan SK Rektor Nomor 151 Tahun 2022.
Dr Wawan Oktariza, Wakil Dekan SV IPB University bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan menyampaikan materi overview pasar nasional dan global perikanan. Sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu sektor unggulan nasional dengan pendekatan fungsi atau bisnis mulai dari hulu sampai hilir.
“Daya saing sektor perikanan masih belum optimal. Hal itu dikarenakan rendahnya kesejahteraan pelaku usaha budidaya, penangkapan ikan yang masih berstruktur kecil, belum optimalnya integrasi sistem produksi hingga permasalahan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia bercerita, pasar perikanan Indonesia memiliki perkembangan setiap tahunnya. Dalam periode 2010-2021 meningkat sebesar 6.8 persen pertahun. Permintaan ikan pertahun paling rendah terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penguatan dalam saingan di dunia industri perikanan masih memiliki isu dan permasalahan, mulai dari mutu ikan hasil tangkap, jaminan mutu, pelayanan pelanggan dan kemampuan teknologi.
Turut hadir Giri Maruto Darmawangsa, praktisi ikan hias pemilik Bogorian Aquatic. Dalam kesempatan itu ia mengatakan, pejuang bisnis memiliki dua permasalahan yaitu terbatasnya modal dan softskill yang kurang memadai.
“Di sisi lain hardskill dalam memproduksi ikan tentu saja tidak terlewatkan bagi pengusaha yang bergelut di bidang ikan hias. Softskill yang berkaitan dengan kejujuran, kesopanan, kreatif, komunikatif dan kooperatif, berdedikasi serta inovatif memudahkan jalannya pengusaha yang ingin memulai berbisnis dalam bidang manapun,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Giri berpesan supaya calon lulusan tangguh menghadapi tantangan. Menurutnya, tantangan dalam berbisnis ikan hias memiliki lima langkah yang harus dilatih. Langkah itu mulai dari mengetahui persaingan bisnis, memiliki komitmen yang tinggi, kemampuan teknis yang terus diasah, mengatasi masalah modal yang terbatas serta memiliki skala usaha yang layak.
Sementara, Diki Saefurohman, Direktur Utama PT Global Ultima Talenta menyampaikan materi Pembentukan Karakter agar Sukses di Dunia Pasca Kampus. Ia menilai, karakter menjadi penguat untuk bersaing di dunia kerja.
“Membentuk karakter dari sekarang menjadi hal yang positif serta dapat memiliki langkah yang lebih maju dari pesaing. Untuk sukses, meningkatkan karakter diawali dengan pikiran, tindakan, kebiasaan, karakter hingga menciptakan nasib sebagai pekerja keras. Karakter di era 4.0 memiliki speed, scale dan impact agar dapat menumbuhkan pembelajaran berkelanjutan,” tuturnya. (*/Rz)
ADVERTISEMENT