Ciptakan Gerobak Pengangkat Belerang, Mahasiswa IPB University Juara

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
14 Juni 2019 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciptakan Gerobak Pengangkat Belerang, Mahasiswa IPB University Juara Invention of Mechanical Engineering Venture
ADVERTISEMENT
Gerobak Pengangkat Belerang Ciptaan Mahasiswa IPB University
Prestasi membanggakan diraih tiga mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University yaitu Sanhaji, Lilis Setiyorini dan Luqman Abdul Fattah. Mereka berhasil meraih juara pertama Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional. LKTI ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Invention of Mechanical Engineering Venture yang digelar Himpunan Mahasiswa Mesin Politeknik Negeri Jakarta beberapa waktu silam.
Sanhaji, Lilis dan Lukman menggagas mesin pengangkat belerang berbasis energi potensial dengan sistem sensor gyroscope bernama Stm01. “Sensornya terletak di bawah gerobaknya dan dapat mengontrol penggunaan motor listrik. Stm01 dapat memaksimalkan produksi tambang belerang. Transportasi belerang menjadi kendala sehingga produktivitas penambangannya menurun. Dengan mesin ini, produktivitas tambang meningkat sebesar 53,3 persen. Selama proses penambangan, aki yang digunakan dapat bertahan kurang lebih tiga jam. Tahap pembuatannya berupa pembuatan kerangka, pemasangan sistem kontrol, pengujian fungsional dan pengujian lapang,” ungkap Sanhaji.
ADVERTISEMENT
Ide ini berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang lolos didanai namun belum berlanjut di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Sebelumnya mereka pernah menjuarai lomba serupa di beberapa universitas dengan beberapa modifikasi.
“Kendala yang kami hadapi selama proses pelaksanaan lomba adalah proses pengujian dan perakitan sistem kontrol. Pengujiannya dilakukan di Gunung Ijen, lokasi yang memproduksi belerang terbanyak di Indonesia. Transportasi mesinnya menjadi salah satu hambatan juga. Di sana merupakan daerah kawasan lindung dan tidak ada polusi, maka motor listrik dapat menjadi alternatif. Pada kompetisi ini dibutuhkan konsep mekanika teknik yang kuat untuk memudahkan analisa pembuatan,” lanjutnya. Sanhaji berharap Stm01 segera mendapat hak paten dan pabrikasi massal untuk diterapkan di Gunung Ijen. (Ghinaa/ris)
ADVERTISEMENT