Dekan Fahutan IPB Berikan Penghargaan bagi Masyarakat Pengendali Kebakaran Hutan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
23 Mei 2022 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dekan Fahutan IPB University Berikan Penghargaan bagi Masyarakat Pengendali Kebakaran Hutan
zoom-in-whitePerbesar
Dekan Fahutan IPB University Berikan Penghargaan bagi Masyarakat Pengendali Kebakaran Hutan
ADVERTISEMENT
Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University, Dr Naresworo Nugroho, memberikan penghargaan kepada Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api, Tingkat Nasional Tahun 2021, di IPB International Convention Center, 18/5. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan bersama Prof Bambang Hero Saharjo, Direktur Regional Forest Fire Management Resource Center-Southeast Asia (RFMRC-SEA) yang juga Ketua Tim Pelaksana Kegiatan dan Ketua Tim Seleksi.
ADVERTISEMENT
Pemberian penghargaan tersebut dalam rangka rangka menciptakan udara bersih, yaitu dengan melaksanakan kegiatan utama terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan yang dimaksud meliputi monitoring titik panas (hotspot) dan kejadian kebakaran hutan dan lahan setiap hari di Sumatera, Kalimantan dan Wilayah Timur (termasuk Papua dan Papua Barat) dengan memasukkan hasil pantauannya di website di RFMRC-SEA.
“Hasil pantauan kemudian disampaikan melalui paparan dan diskusi pada ketiga wilayah di atas dengan cara turun ke lapangan, diantaranya kepada Balai PPI Regional Sumatera, Kalimantan dan Papua serta kepada stakeholder yang lain termasuk perguruan tinggi dan NGO,” kata Dr Naresworo.
Dosen IPB University itu menambahkan, kegiatan lainnya yaitu membantu memfasilitasi kegiatan Pelatihan Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) yang dikoordinasi langsung oleh FIELD Indonesia. Pelatihan tersebut diselenggarakan di wilayah yang sering (pernah) terjadi kebakaran hutan dan atau lahan.
ADVERTISEMENT
“Kita juga memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang dianggap telah berhasil melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sehingga menurunkan emisi gas rumah kaca,” tambahnya.
Penghargaan juga diberikan kepada pihak yang turut menciptakan udara bersih sehingga membuat lingkungan yang lebih baik khususnya pada tiga wilayah yaitu Sumatera, Kalimantan dan Papua, seperti Mangga Agni (MA), Masyarakat Peduli Api (MPA), Petani dan aktivis lingkungan.
Para penerima penghargaan kali ini berjumlah lima orang, yaitu dua orang berasal dari anggota Manggala Agni dari Balai PPI Sumatera, dua orang anggota Manggala Agni berasal dari Balai PPI Kalimantan, dan satu orang anggota Masyarakat Peduli Api berasal dari Papua.
Pemberian penghargaan turut disaksikan oleh Ibu Anis yang mewakili Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Heru Setyoko yang mewakili Yayasan Field Indonesia. Selain itu, turut hadir oleh para Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan & Lahan (PPI KHL) Sumatra, Kalimantan dan Papua, serta Kepala Seksi Wilayah.
ADVERTISEMENT
Kriteria dan Indikator penerima penghargaan yang dijadikan sebagai dasar penilaian adalah sehat jasmani dan rohani, berdedikasi tinggi, bekerja dengan sepenuh hati, wilayah kerjanya selama paling tidak dua tahun (2020-2021) tidak terbakar, dibuktikan dengan hasil pantauan satelit dan fakta di lapangan (laporan daops/regional). Kriteria berikutnya adalah meskipun wilayahnya terbakar pada tahun 2020, namun pada tahun 2021 berhasil di-nol-kan atas upaya yang maksimal, melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kegiatan Penyiapan Lahan Tanpa Bakar, serta wilayah kerjanya dapat dijadikan sebagai tempat rujukan dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Tercatat untuk regional wilayah Sumatera terdapat lima orang penerima untuk kategori tingkat provinsi, dua orang dari tingkat nasional dan 30 orang dari tingkat kabupaten. Para penerima penghargaan diberikan sertifikat, plakat, dan cinderamata lainnya. Kegiatan pemberian penghargaan direncanakan akan diberikan selama tiga tahun dimana tahun 2022 ini adalah yang pertama untuk penilaian tahun 2021. (*)
ADVERTISEMENT