news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dekan Sekolah Vokasi IPB Berbagi Ilmu Kemitraan Usaha Peternakan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
16 Juli 2019 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dekan Sekolah Vokasi IPB University Berbagi Ilmu Kemitraan Usaha Peternakan
Seminar Sekolah Vokasi IPB University
Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc, Dekan Sekolah Vokasi IPB University memaparkan faktor-faktor penggerak daya saing usaha peternakan terutama daging ayam. “Faktor tersebut antara lain: Pertama adanya iklim investasi yang kondusif; Kedua, perusahaan skala besar terintegrasi dengan manajemen baik, peralatan moderen, inovatif dan sesuai dengan permintaan pasar; Ketiga, infrastruktur rantai dingin moderen sebab komoditas dan produk daging ayam mudah rusak; Keempat, adanya dukungan kuat produksi jagung dan kedelai lokal yang melimpah dan berkualitas baik; Kelima adanya kerjasama kemitraan (contract farming) yang saling menguntungkan antara perusahaan besar (inti) dan plasmanya. Dalam hal ini terlihat bahwa kemitraan usaha dalam industri perunggasan ayam sebagai sebuah keniscayaan,” papar Dr. Arief saat menjadi narasumber “Pertemuan Kemitraan Usaha Peternakan”, Senin (24/6), di Hotel Savana Malang. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Provinsi Jawa Timur ini dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola Kemitraan Usaha Peternakan berdasarkan prinsip saling memerlukan, memperkuat, menguntungkan, menghargai, bertanggung jawab, dan ketergantungan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Dr. Arief mengatakan bahwa usaha perunggasan merupakan keniscayaan karena industri ini sangat rentan atau sangat sensitif terhadap perubahan baik harga input maupun output. “Kemitraan merupakan strategi peternak dalam rangka adaptasi dan mitigasi risiko yang terjadi.”
Menurut Dr. Arief, keberhasilan kemitraan atau contract farming ditentukan oleh banyak faktor antara lain adanya saling percaya (mutual trust), jaminan produksi dan harga, economies of scale, pengurangan biaya transaksi, pembagian risiko (risk sharing), akses kepada kredit dan keuangan, tersedianya input, penyuluhan dan teknologi baru, input dan pembayaran yang tepat waktu (timely inputs and payment), dan insentif untuk kualitas, harga serta efisiensi.
Acara Pertemuan Kemitraan Usaha Peternakan 2019 yang dibuka Kepala Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur, Drh. Wemmy Niamawati, MMA ini diikuti lebih dari seratus orang peternak plasma dan intinya dengan menghadirkan narasumber lainnya yaitu dari Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, KPPU Jawa Timur, PT Charoen Pokphand Indonesia dan PT Santori. (AD/ris)
ADVERTISEMENT