Desy Ratnasari Tinjau Teaching Factory (TEFA) Kampus IPB University di Sukabumi

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
16 Maret 2021 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Desy Ratnasari Tinjau Teaching Factory (TEFA) Kampus IPB University di Sukabumi
zoom-in-whitePerbesar
Desy Ratnasari Tinjau Teaching Factory (TEFA) Kampus IPB University di Sukabumi
ADVERTISEMENT
Anggota DPR RI, Desy Ratnasari, MSi, MPsi hadir dalam Soft Launching Teaching Factory (TEFA) Sekolah Vokasi IPB University di Kampus Sukabumi (13/3). Desy Ratnasari juga berkesmpatan berkeliling TEFA.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini, Dekan Sekolah Vokasi IPB University Dr Arief Daryanto menyampaikan bahwa TEFA merupakan ciri utama pendidikan vokasi.
"Program Studu Diploma 3 harus lebih banyak memberikan keterampilan berupa skill yang dekat dengan kebutuhan industri. Teaching factory ini menghadirkan suasana industri di kampus. TEFA juga akan menggunakan teknologi yang modern, contohnya kandang closehouse yang dlengkapi teknologi komputer dengan menghadirkan berbagai sensor dan algoritma supaya semua dapat dikerjakan secara otomatis," ujarnya.
Ia menambahkan melalui TEFA, mahasiswa berkesempatan untuk praktik di lapangan serta dapat menekuni model bisnisnya, sehingga dapat memperhitungkan dan membangun model model yang feasible dan viable.
"Ketika lulus keterampilan untuk kebutuhan industri didapatkan. Ini disebut employability skills yaitu kemampuan pekerjaannya dapat, job spesifik yang ditekuni dapat dan pengalaman industri juga dapat. Jadi TEFA itu memberikan pembelajaran yang bersifat HOTS (hire order thinking skills),” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kampus IPB Sukabumi yang terletak di Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibereum, Sukabumi ini memiliki lahan dengan luas 23 hektar. Fasilitas yang ada di kampus ini meliputi gedung perkuliahan, gedung akademik serta laboratorium lapang yang terbagi menjadi tiga zona atau kawasan. Pertama kawasan peternakan dengan fasilitas yaitu closehouse kapasitas 50 ribu ekor ayam. Berikutnya yaitu kawasan perikanan dengan kolam dan hatchery (tempat penetasan), serta kawasan pertanian dengan fasilitas green house.
Desy Ratnasari yang melihat langsung berbagai laboratorium TEFA menyampaikan rasa bangga dan harapannya atas berdirinya TEFA di Kampus IPB Sukabumi ini.
"Saya bangga IPB University memilih Kota Sukabumi untuk mendirikan kampusnya, dengan kekhususan vokasi yang meliputi bidang peternakan perikanan dan pertanian. Ini sangat baik sekali, karena Sukabumi juga terkenal memiliki potensi tersebut. Karenanya masyarakat Sukabumi tidak perlu sekolah jauh-jauh. Saya kenal baik pak Rektor yang memiliki keramahan untuk membuka kesempatan bagi anak-anak dengan potensi intelektual namun terkendala finansial. Sukabumi dalam konteks status sosial ekonominya memang tidak sebagus Jakarta maupun Bogor, ini menjadi kesempatan bagi anak-anak Sukabumi dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi untuk menunjukkan bakat potensinya sehingga dapat meningkatkan status sosial ekonomi dirinya, keluarganya maupun masyarakat nantinya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan bahwa TEFA Kampus IPB Sukabumi ini menjadi etalase ilmu pengetahuan dalam konteks pertanian serta suatu karya dan bukti nyata atas prestasi yang diraih IPB University.
"Motivasi untuk masyarakat Sukabumi, wajib sekolah karena pemerintah maupun IPB University telah memudahkan dengan membuka berbagai jalur khusus. Begitu juga dengan kami pemerintah, membuka program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah khusus untuk kuliah, tentunya memanfaatkan program yang ada semaksimal mungkin, pilihan sekolah ini penting sekali untuk masa depan," tandasnya.
Sementara itu Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam pemaparannya menyampaikan bahwa TEFA Kampus IPB University di Sukabumi ini dapat memenuhi beberapa fungsi diantaranya fungsi pendidikan, fungsi learning center petani, fungsi riset serta fungsi wisata.
ADVERTISEMENT
"Ini harus ramah wisata eduecotourism, tujuannya bukan sekedar meningkatkan daya tarik anak-anak SMA dan SMP pada pertanian tetapi yang lebih penting adalah kampus ini dapat menginspirasi. Begitu orang datang maka dia akan terbayang mimpinya, terbayang ide-idenya apalagi ini adalah suatu tempat yang dapat memberikan informasi seputar pertanian maka dari itu solusinya bagaimana kita membangun TEFA ini sebagai pusat inspirasi," ujarnya.
Ia menambahkan "Kalau menjadi pusat inspirasi berarti kita buka untuk umum dan kita harus desain seperti apa tournya, rutenya seperti apa, tempat foto-fotonya, atraksinya serta aplikasi teknologi terbaru, akan bagus sekali. Ini semua harus dilakukan secara 'business like' agar bisa menghasilkan profit untuk biaya operasional sehingga keberlanjutannya bisa berjalan dengan baik," jelasnya. (IR/Zul)
ADVERTISEMENT